8 Resep yang Seringnya Kita Lupa, dalam Sebuah Perjalanan Menciptakan Bahagia

resep bahagia

Hidup memang tak selalu berjalan lancar. Meski uang di dompetmu selalu ada dan isi rekening tabunganmu pun selalu terjaga, kamu mungkin masih sering merasa kekurangan. Meski kamu sudah punya pasangan sebagai tempat bercerita, bertanya, dan berkeluh kesah, kamu kerap dirundung kesepian. Meskipun kamu sudah bekerja dan melangkah mantap menuju kemapanan, kadang kamu masih bermimpi mengundurkan diri lalu pergi menjelajah dunia.

Meski di atas kertas kamu sudah punya segalanya, belum tentu kamu merasa bahagia. Lalu sebenarnya apa yang kurang? Apa yang selama ini mungkin alpa kamu lakukan?

Nah, di bawah ini, Hipwee akan memberikan 8 resep bahagia yang mungkin belum pernah kamu pikirkan. Apa saja? Simak baik-baik ya.

ADVERTISEMENTS

1. Selama ini, mungkin kamu merasa bahagia jika mendapatkan sesuatu. Padahal, resep utama kebahagiaan itu adalah berbagi dan memberi sesuatu

Donasikan uangmu

Donasikan uangmu via www.dumblittleman.com

Semakin banyak harta, semakin bahagia! Ah, benarkah? Memang, dengan uang kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Namun apakah kamu akan bahagia hanya dengan mendapatkan apa yang kamu inginkan? Baju baru, game baru, gawai baru–sesempit itukah makna bahagia?

Kamu bisa bahagia jika kamu berusaha memperkaya jiwa. Jika kamu memang punya uang, kenapa tak memanfaatkannya untuk menambah interaksi dan menjalin hubungan dengan orang lain? Gunakan uangmu untuk sering-sering mengunjungi orang-orang yang kau cintai. Jika kamu memang bisa menyisihkan uang lebih, mengapa tak memanfaatkannya untuk membantu orang lain? Bahagia yang mereka rasakan akan bisa membuatmu lebih tenang.

Banyak orang merasa bahagia karena bisa berkontribusi pada dunia.

ADVERTISEMENTS

2. Kadang-kadang, kunci bahagia sesederhana berhenti. Berhenti membandingkan orang lain dengan diri sendiri

Hidup minim drama

Hidup minim drama via www.cloverdesain.com

Setiap orang punya kesulitan hidup. Setiap orang harus berjuang untuk bisa bertahan. Ketika kamu sedang ada di bawah, orang lain pun pernah merasakan hal yang sama. Mungkin kamu tak menyadarinya, tapi itu hanya karena mereka pandai menyembunyikannya.

Untuk bahagia, hidupmu tak harus selalu bebas masalah. Hidup yang bebas masalah itu utopia, tak mungkin terwujudkan dan tak pernah ada. Yang lebih penting adalah kamu bisa berhenti. Berhenti membanding-bandingkan hidup orang lain dengan hidupmu sendiri. Beri dirimu sendiri sedikit privasi dengan tak membiarkan hidup orang lain “mempengaruhi” hidupmu. Hanya dengan begitu, kamu akan memegang penuh kendali atas hidupmu sendiri.

Memperhatikan diri sendiri dan berhenti mengurusi hidup orang lain adalah cara sederhana untuk memaksimalkan diri menjadi bahagia. Sudahkah kamu melakukannya?

ADVERTISEMENTS

3. Jangan hanya bersyukur untuk rezeki berupa uang. Rapalkanlah syukur pada sinar matahari, hangatnya pagi, atau wangi roti yang baru saja kamu beli

Bersyukur adalah kunci

Bersyukur adalah kunci via www.helencritchley.net

Sudahkah kamu mengucap syukur untuk hal-hal sederhana yang kamu punya? Lihat, hari ini ada sinar matahari yang membuatmu tak usah hujan-hujanan jika ingin ke luar membeli makan. Dengar, lagu favoritmu dimainkan syahdu oleh pengamen jalanan. Perhatikan, kamu punya hal terbaik yang bisa dimiliki seorang manusia: nyawa.

Kamu hanya perlu mensyukuri hal-hal kecil untuk merasa bahagia. Karena kadang, bahagia hanya soal apa yang kamu rasakan, dan bersyukur adalah penyedap rasa paling ampuh yang bisa kamu gunakan.

ADVERTISEMENTS

4. Selalu ada berjuta-juta cara untuk melihat dunia. Terjebak pada satu cara dan menolak mentah-mentah yang lainnya adalah resep untuk tak bahagia

Lihat prespektif positif

Lihat prespektif positif via feelpositive.wordpress.com

Hidup memang bukan wajah supermodel: ia tak selalu mulus. Terkadang kita harus dihadapkan dengan batu-batu besar yang mengganjal. Mungkin kamu akan merasa frustrasi saat tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan. Mungkin kamu akan merasa tidak bahagia saat harus masuk kuliah di jurusan yang tidak kamu harapkan sebelumnya. Dari sudut pandangmu, selalu ada alasan untuk tak merasa bahagia.

Mungkin kamu hanya lupa memandang sisi yang lain yang bisa membuatmu merasa legawa. Ingat, ada berjuta-juta cara untuk memandang suatu kejadian. Jika kamu ingin merasa bahagia, cobalah untuk mulai memandang sesuatu dari sisi positif. Sisi yang bisa membuatmu merasa lebih rela untuk melewati setiap kisah.

“Bunga-bunga yang mekar selalu ada, jika kamu mau melihatnya.” – Henri Matisse

ADVERTISEMENTS

5. Rasa cinta adalah akar perasaan bahagia. Sudahkah kamu memupuk dan merawatnya?

Menghargai hubungan

Menghargai hubungan via alvinfauzie.com

Rasa cinta adalah akar rasa bahagia. Namun seringkali, orang lupa untuk menjaga hubungan yang ia punya baik-baik. Nggak jarang kamu lupa menghubungi orang tua saat kamu sibuk pacaran. Seringkali mungkin kamu lupa mengabari pacar saat sibuk bekerja. Mungkin kamu juga lupa menghubungi teman-teman lamamu untuk hanya tanya apa kabar. Waktu berlalu tanpa pernah menambah kualitas hubunganmu dengan orang terdekatmu.

Karena, rasa cinta dari mereka adalah cikal bakal rasa bahagia. Maka tidak salahnya kamu coba untuk menghargai hubunganmu dengan perhatian. Mungkin kamu tidak harus mengabari teman-temanmu tiap hari. Tapi sesekali kamu bisa mencoba mengingatkan mereka tentang kenangan indah yang pernah kalian lewati bersama. Rasa cinta yang selalu dirawat dengan baik adalah investasi kebahagiaan yang tidak pernah habis.

ADVERTISEMENTS

6. Bahagia adalah absennya perasaan bosan. Kamu tak akan jemu jika punya hasrat kuat di berbagai bidang

Kamu bisa menikmati hidup dengan berbagai cara

Kamu bisa menikmati hidup dengan berbagai cara via imgkid.com

Hidup yang datar dan berulang-ulang akan membuatmu tak bahagia, karena kebahagiaan sebenarnya adalah absennya rasa bosan. Jadi usir rasa jemumu dengan menumbuhkan hasrat di berbagai bidang. Sembari kamu menjadi seorang pelajar ataupun karyawan, tumbuhkanlah hobi yang bisa membuatmu merasa telah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tak hanya menekuni hobi, kamu juga harus selalu rajin berkumpul dengan teman-temanmu dan mendiskusikan hal-hal baru. Sungguh, kamu akan menjadi lebih semangat jika hidupmu tak terpancang pada satu fokus saja.

7. Jalani renjanamu yang sebenarnya. Manusia tak akan bahagia jika terus merasa seperti di penjara

Mengikuti passion

Mengikuti passion via viniciuscarbonera.deviantart.com

Orang yang bahagia akan nyaman dengan hidupnya. Karena itu, menghidupi renjana bisa menjadi awalanmu untuk hidup bahagia.

Jangan salah, mengikuti renjana tidaklah mudah. Kamu harus mau menggadaikan kemapanan, mengambil risiko, dan kemungkinan pula menghadapi kegagalan besar. Namun, kamu bisa menemukan dirimu sendiri dalam hal yang kamu sukai. Rasanya seperti keluar dari penjara: lepas, bebas, tanpa harus merasa bahwa langkahmu terus diawasi.

8. Dan ya, bahagia adalah lebih memilih membeli pengalaman dibandingkan barang

Mencari pengalaman jauh

Mencari pengalaman jauh via marischkaprudence.blogspot.com

Hidup bergantung pada uang memang terkadang membuat kita tidak pernah merasa puas. Saat punya banyak uang, mungkin setiap minggu kamu akan selalu memburu baju mode terbaru. Atau setiap tanggal gajian, mungkin kamu akan lebih suka pergi ke toko sepatu. Sah-sah saja, karena terkadang belanja bisa menghilangkan stres. Namun, terkadang kepuasan beli barang baru tidak bertahan lama.

Maka, jika kamu ingin mendapatkan kepuasaan hidup yang lebih dari hanya sekedar puas seminggu, cobalah manfaatkan uangmu untuk membeli pengalaman.

Pengalaman bisa membuat pikiran dan jiwamu lebih kaya. Oleh-oleh yang kamu bawa juga tidak semata hanya soal barang, tapi cerita dan pengalaman baru akan membuatmu menjadi manusia lebih maju.

Berbeda dengan barang, pengalaman tidak akan pernah rusak, hilang, atau ketinggalan zaman.

Bahagia bisa begitu sederhana, terkadang kita melupakannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bahagia, ya :”)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pluviophile

Editor

Not that millennial in digital era.