Agar hidup punya makna dan tantangan yang kamu hadapi sehari-hari nggak langsung membuatmu putus asa, nggak cukup punya IQ atau kecerdasan intelijensia saja. EQ, emotional intelligence, atau kecerdasan emosional juga sama dibutuhkannya.
Kecerdasan emosional berperan positif terhadap keberlangsungan hidupmu. Kamu jadi tahu caranya berhadapan dengan orang sekitar, mengatur emosi, dan kembali bangkit setelah down beberapa lama. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi juga terbukti punya performa lebih tinggi di sekolah dan tempat kerja. Mereka pun lebih gigih dalam menggapai cita-cita.
Sekarang, gimana sih caranya supaya kamu punya kecerdasan emosional yang tinggi?
Nah, Hipwee akan menjelaskannya di artikel ini!
ADVERTISEMENTS
1. Saat sesuatu yang kurang menyenangkan terjadi, jangan buru-buru baper dan menganggap semua itu salahmu
“Gimana nih, dia gak balas-balas WhatsApp aku. Jangan-jangan dia marah karena kemarin gak pulang bareng…”
Sesuatu yang kurang menyenangkan terjadi. Misalnya, temanmu nggak balas-balas chat yang kamu kirimkan dari tadi sore. Karena ini, kamu pun terpancing untuk berasumsi. Kamu salah apa ya sama dia?
Menyalahkan diri sendiri akan membuatmu mudah stres. Kamu akan terus penasaran tentang hal yang belum tentu adalah salahmu — bahkan belum tentu adalah salah siapa-siapa. Misalnya, siapa tahu ‘kan teman kamu sebenarnya hanya belum sempat membalas chat kamu saja?
Supaya nggak gampang berasumsi negatif lagi, latihlah dirimu supaya langsung mencari alasan positif kenapa temanmu bersikap seperti itu. Mungkin HP-nya nyelip di tas. Mungkin paket datanya habis. Mungkin dia menganggap chat-mu tidak terlalu urgent dan bisa dibalasnya kapan aja.
Jangan terburu-buru menyimpulkan, apalagi jika kesimpulan itu menyudutkan
ADVERTISEMENTS
2. Jangan hanya punya satu impian, keinginan, atau cita-cita. Biasakan memelihara beberapa
“Kamu udah coba kirim CV ke beberapa perusahaan?”
“Satu aja, abisnya aku pingin banget sih kerja di sana.”
“Wah, jangan! Biar aman, mendingan kamu lamar juga di perusahaan lain dengan posisi yang sama.”
Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi bisa meng-handle penolakan dengan dewasa. Salah satu cara ampuh untuk mengatasi rasa takut pada penolakan adalah memiliki pilihan atau keinginan lain yang cukup kuat. Jadi ketika salah satu keinginanmu belum tercapai, kamu masih punya cita-cita lainnya yang bisa diperjuangkan.
Berbeda kalau kamu hanya punya satu keinginan saja. Semua usaha, emosi, dan tergantung pada keberhasilanmu mewujudkan keinginan itu. Ketika keinginan itu gagal diwujudkan, stres yang kamu rasakan pun berlipat ganda. Nah, untuk mencegahnya, biasakan memelihara lebih dari satu cita-cita ya.
ADVERTISEMENTS
3. Belajarlah untuk menahan emosi. Cara praktisnya adalah dengan melatih pernapasan atau membasuh wajah dengan air dingin
Hidup nggak pernah jauh-jauh dari masalah. Setiap harinya, ada saja yang datang — kecil maupun besar. Kalau nggak pandai mengaturnya, stres berkepanjangan akan melanda dirimu.
Oleh karenanya, kamu perlu mengatasi tekanan tersebut dengan cara yang mudah dan ampuh. Dua di antaranya yaitu mengambil napas dengan tarikan yang cukup panjang dan membasuh wajah dengan air dingin. Suhu dingin pada air yang terkena wajah membantu mengurangi kecemasan kamu lho. Kedua hal ini efektif untuk meredakan stres. Dicoba, ya.
ADVERTISEMENTS
4. Rutin berlari, bersepeda, jalan cepat atau senam aerobik juga bisa membantumu mengontrol emosi
“Lemes deh, gak sanggup kayaknya ngerjain ujian besok!”
“Olahraga dulu sana biar semangat. Kalau duduk-duduk aja, gimana semangatnya mau naik?”
Olahraga aerobik bagus dilakukan ketika kamu sedang merasa tertekan, berkecil hati, dan takut. Beraerobik membuatmu lebih bergairah saat melakukan aktivitas selanjutnya dan menyelesaikan permasalahan yang melanda. Ketika tubuhmu banyak bergerak, maka kepercayaan dirimu semakin meningkat.
ADVERTISEMENTS
5. Saat kamu berhadapan dengan orang yang “keterlaluan”, cobalah pahami kenapa mereka bersikap seperti itu. Usahakan untuk tidak menggerutu
Sebagai makhluk sosial, komunikasi dengan orang sekitar selalu terjalin. Beragam orang kamu temui secara langsung maupun tidak. Nah, dari banyaknya orang yang memiliki hubungan denganmu, ada di antara mereka yang kadang “keterlaluan”. Kelakuan mereka ini mudah sekali mempengaruhi hidupmu lho, bahkan dapat mengganggu mood kamu sehingga harimu menjadi buruk.
Mencoba mengerti posisi orang lain yang bersikap “keterlaluan” itu bisa membantumu menghadapi mereka.
“Wajar aja sih bosku galak gitu, tekanan yang dia hadapi ‘kan besar.”
“Ih, si Ibu tadi kenapa gak senyum sih? Mungkin gara-gara anaknya sakit kali ya…”
Menahan gerutu, lalu mencoba memahami kenapa orang-orang yang “keterlaluan” bersikap seperti itu, bisa melatih empatimu. Empati yang tinggi berarti kecerdasan emosional yang tinggi!
ADVERTISEMENTS
6. Kalau ada sesuatu yang mengganjal, ungkapkan secara terbuka. Kalimat-kalimat ini bisa membantumu melakukannya
Mungkin kamu suka merasa nggak enak kalau ngomong yang sejujurnya kepada lawan bicara. Padahal, semestinya kamu jujur kepada diri sendiri dan orang lain, selama itu adalah hal yang benar dan tepat.
Jika sulit, kamu bisa mengadaptasi kalimat-kalimat ini:
“Dari pengalamanku, cara seperti itu biasanya nggak efektif.”
“Aku kok ngerasa ini masih bisa dibikin lebih bagus lagi, ya… Menurutmu gimana? Bisa nggak ini kita perbaiki lagi bareng-bareng?”
Hindari kalimat seperti “Kamu harusnya bla bla bla….” karena terdengar seperti menyalahkan orang.
7. Ada saatnya kamu harus berjuang menghadapi masalah besar. Evaluasi apa yang penting dalam hidupmu, agar kamu bisa bertahan
Hidup itu nggak gampang. Dari hari ke hari, kamu harus berjuang. Kalau sampai ada kesulitan besar yang menimpamu, cobalah tanyakan dirimu sendiri hal-hal berikut ini:
“Apa sih yang bisa aku pelajari dari kesulitan ini?”
“Apa sih yang paling penting dalam hidupku saat ini?”
“Apakah masalah yang sedang kuhadapi sebesar itu sampai berpengaruh terhadap hal-hal penting dalam hidupku?”
Kadang, kamu terlalu cemas dan menganggap masalahmu itu parah banget. Padahal, sebenarnya masalah itu kecil pengaruhnya pada hal-hal yang penting dalam hidup kamu. Tapi kalau masalahmu ternyata memang besar, mengingat kembali dan mengutamakan hal-hal yang penting itu akan membantumu bertahan. Hingga akhirnya, masalahmu reda dan duniamu kembali baik-baik saja.
8. Hargai teman dan keluargamu dengan ucapan terima kasih atau pujian. Selain mendekatkan, ini akan membuatmu lebih kuat mental
“Makasih ya udah mau nolongin aku tadi pagi.”
“Kamu orangnya perhatian banget. Jarang lho orang yang kayak gitu.”
Kalau kamu memang merasakan hal-hal itu, jangan ragu untuk mengucapkannya. Ini bisa membuatmu lebih dekat dengan orang spesial itu, dia pun pasti menghargainya. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan bahasa tubuh kepada dia yang berharga seperti tersenyum, memeluk, dan merangkulnya.
Kecerdasan emosional memang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup seseorang. Tanpa kecerdasan emosional, seseorang bisa “patah” karena masalah sehari-hari yang pasti dia hadapi. Dia juga tak akan mudah untuk mengembangkan diri.
Karena itu, coba yuk praktikkan 8 hal di atas untuk meningkatkan kecerdasan emosionalmu!