Sebagai anak muda, keberadaan teman memiliki arti penting dalam melewati fase pendewasaan. Sebab, teman merupakan garda terdekatmu dalam hal seru-seruan dan memenuhi rasa penasaran. Untuk itu, memperluas jaringan pertemanan rasanya hal wajib untukmu, apalagi di usiamu yang masih terbilang muda ini.
Karena kata orang, semakin luas jaringan pertemanan, semakin besar pula peluang untuk lebih menjangkau kehidupan.
Dalam usahamu menghimpun dan memperluas jaringan pertemanan, berbagai cara pasti akan kamu lakukan. Mulai dari melakukan hal yang disuka bersama-sama hingga melemparkan candaan agar suasana dengan teman bisa sedikit lebih nyaman. Namun, ada kalanya candaan justru menjadi bumerang untuk dirimu sendiri. Berikut Hipwee Motivasi infokan, beberapa hal yang sebaiknya jangan sampai kamu jadikan bahan bercandaan. Kalau tidak mau satu per satu temanmu pergi meninggalkan.
ADVERTISEMENTS
1. Biarpun hanya untuk lucu-lucuan tapi bercanda tentang orangtua dan keluarga sangatlah tidak sopan
Sewaktu SD dulu, mungkin kamu pernah dengar ada beberapa anak yang memanggil temannya dengan mana ayah atau ibu mereka. Lalu beberapa saat, mereka akan tertawa sendiri karena menganggap nama orangtua mereka begitu geli di telinga. Candaan yang melibatkan orangtua atau anggota keluarga seperti ini sangatlah tidak sopan.
Terlebih lagi untuk budaya di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai saling menghargai. Mungkin memang maksudnya bercanda atau sekadar lucu-lucuan saja, namun siapa tahu di belakangmu teman yang kamu bercandain itu justru merasa sakit hati karena harta berharganya dianggap remeh seperti itu.
ADVERTISEMENTS
2. Bercanda tentang kekurangan seseorang, seperti fisiknya. Selain nggak sopan, akibatnya bisa fatal
Manusia memang tempatnya kurang dan salah. Sebab, kesempurnaan memang hanya milik Dia semata. Untuk itu, menjadikan kekurangan seseorang sebagai bahan bercanda termasuk tindakan yang kurang sopan dan tidak menghargai sesama.
Contohnya saat kamu membandingkan fisik dan penampilan seseorang. Yang satu gendut berisi sedangkan yang satu kurus kering seperti tulang berjalan. Mungkin bagimu bercanda tentang fisik seseorang itu seru, namun hati manusia siapa yang tahu kan? Siapa tahu dia yang kamu ajak bercanda itu mempunyai perasaan sensitifitas terhadap omongan orang akan fisiknya. Bisa jadi bercandaanmu akan berbuah perbuatan fatal darinya.
ADVERTISEMENTS
3. Masa lalu seseorang yang kurang menyenangkan harusnya tak dijadikan lucu-lucuan. Sebab kamu tak tahu rasanya mengalami hal seperti itu?
Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Kamu dan teman-temanmu pun juga memiliki hal itu. Entah masa lalu yang selalu kamu kenang karena menyenangkan atau bahkan masa lalu yang pahit dan tak ingin kamu ingat. Masa lalu yang kurang menyenangkan itu banyak macamnya. Mulai dari kegagalan-kegagalan sewaktu kecil hingga candaan tentang masa lalu seseorang yang kurang menyenangkan sebaiknya tak kamu lakukan. Sebab, kamu tak tahu ‘kan bagaimana rasanya di posisi yang kurang mengenakkan seperti apa yang temanmu itu alami?
ADVERTISEMENTS
4. Kondisi ekonomi seseorang, entah dia dalam keadaan yang berkecukupan atau kekurangan. Tak perlu rasanya kamu bercanda tentang hal ini
Masing-masing orang memiliki privasi yang wajib kita hargai. Salah satu privasi tersebut adalah kondisi ekonomi seseorang. Terlepas dari keadaan ekonomi yang berkecukupan ataupun sebaliknya, sangatlah tidak sopan apabila kita mengekspos keadaan ekonomi mereka. Apalagi jika dikemas dalam sebuah candaan belaka. Selain tidak sopan dan mengganggu privasi, hal tersebut juga bisa menyakiti hati. Coba bayangkan, jika kamu yang berada di posisi mereka, apakah kamu juga bisa terima disakiti seperti ini?
ADVERTISEMENTS
5. Logat bicara teman yang berasal dari daerah lain, sebab itu merupakan kekayaan khas daerah yang harusnya dihargai
Eh, makan yuk! Inyong wis kencot banget iki..
Kencot, kencot apaan sih? Norak lu bilang laper aja kencot hahahaha
Indonesia terkenal kaya. Kekayaan itu terdiri dari berbagai macam hal, mulai dari suku, budaya, hingga bahasa. Dan kekayaan bahasa tersebut salah satunya adalah logat bicara. Setiap daerah serta suku di dalamnya memang terdapat logatnya masing-masing. Ada logat Sunda, logat Jawa yang medhok, ngapak, sampai logat berbicara khas Papua.
Apabila kamu menjadikan logat bicara sebagai bahan bercandaan, itu sama saja kamu tidak menghargai keberagaman yang ada. Tentu saja kamu bisa menjadi sasaran marah dari para pelestari budaya mereka, sebab logat tersebut merupakan dari budaya mereka.
ADVERTISEMENTS
6. Karena pernikahan merupakan hal yang sakral, kamu harusnya tak menjadikan itu bahan bercandaan
Saat ada salah satu temanmu yang gagal menikah, tentu saja sedih dan kecewa yang ia rasa. Jangan lah kamu tambahkan beban pikirannya dengan candaan tentang pernikahan yang kurang pantas itu kepadanya. Memang dia telah gagal melaksanakan sesuatu yang sakral itu, tapi pasti ada alasan dan pertimbangan yang telah ia pikirkan matang-matang.
Sesuatu yang sakral seperti pernikahan bukan lah bahan bercandaan yang wajar. Sebab, tidak hanya dirinyaa yang kamu ajak bercanda saja yang terluka. Namun seluruh keluarganya akan merasakan hal yang sama.
7. Setiap orang pasti punya masa depan. Terlepas bagaimana pun keadaannya sekarang, sebaiknya hal itu jangan kamu jadikan objek lucu-lucuan
Teman-teman yang kamu miliki memang berasal dari berbagai kalangan. Keadaan mereka pun beragam. Mulai dari yang rajin sekali sampai tak tahu mau dibawa ke mana hidupnya ini. Terlepas dari bagaimana pun keadaan temanmu saat ini, sebaiknya jangan sampai kamu menjadikan hal itu sebagai bahan tertawaan. Mengingat masa depan seseorang tidak ada yang tahu ‘kan seperti apa? Siapa tahu, dia yang kamu bercandain tersebut, memiliki masa depan yang lebih baik daripada kamu. Daripada di lain hari kamu malu sendiri, lebih baik nggak dilakukan sama sekali.
Bercanda dengan teman memang perkara sepele. Bahkan di zaman seperti ini, bercanda seakan dijadikan salah satu komponen dalam gaya hidup. Hingga tanpa sadar, bercandaanmu bisa melukai seseorang meskipun dari awal kamu tak bermaksud melakukannya. Namun jika kamu masih saja menjadikan hal-hal di atas sebagai komoditas bercandaan dengan dalih biar hidup nggak serius-serius amat, mungkin suatu saat keadaan akan berbalik kepadamu. Karena apa yang kamu tuai sekarang akan berdampak di kemudian hari.