Cita-cita kamu jadi penulis? Penuliskan nggak punya masa depan.
Dih, kata siapa?
Pernah nggak kamu mengalami situasi seperti itu? Saat cita-citamu hanya dipandang sebelah mata oleh mereka. Membuat perasaan kesal dan sedih bergejolak di dirimu. Apalagi jika mereka sampai mencoba menghentikan usahamu itu. Mungkin ada kalanya kamu terlalu memikirkan omongan orang, hingga tak fokus dengan perjuangan cita-citamu.
Padahal seremeh apapun cita-citamu, sebesar apapun usaha orang-orang itu menghentikanmu, kamu tetap harus meneruskan apa yang kamu usahakan itu. Sebab segala cita-cita yang kamu pupuk ini layak untuk diperjuangkan dengan sepenuh hati. Biar perjuanganmu kembali dengan sepenuh hati, berikut Hipwee berikan beberapa alasannya.
ADVERTISEMENTS
1. Dengan memperjuangkan cita-cita, berarti kamu memberi kesempatan dirimu untuk berkembang
Untuk menyambut masa depan, setiap orang perlu bersiap diri. Salah satunya dengan berkembang secara pelan-pelan. Tahap berkembang ini bisa kamu lakukan dengan cara terus maju memperjuangkan setiap cita-citamu. Usaha dan strategimu dalam mencapai cita-cita lah yang nantinya akan membentuk dirimu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan sampai kamu gadaikan kesempatan emas ini, sebab belum tentu kan datang dua kali.
ADVERTISEMENTS
2. Mempunyai cita-cita adalah hak setiap orang. Tak perlu malu memperjuangkan sesuatu yang memang sepantasnya jadi milikmu
Pandangan merendahkan dari orang-orang mungkin buatmu malu. Hingga akhirnya kamu menghentikan langkahmu dan berpikira apakah cita-cita ini memang pantas untuk diperjuangkan hingga nanti. Sebenarnya kamu tak perlu malu memperjuangkan seremeh apapun cita-citamu. Sebab cita-cita adalah sepenuhnya hakmu sebagai pribadi. Sehingga pantas kamu perjuangkan sampai benar-benar terjadi.
ADVERTISEMENTS
3. Cita-cita itu mencerminkan dirimu, dan perjuangan mewujudkannya jadi momen untuk semakin mengenal diri
Cerminan diri seseorang bisa dilihat dari berbagai sisi. Salah satunya dari cita-cita ini. Biarpun cita-citamu ini dipandang sebelah mata, bukan berarti kamu orangnya memang pantas diremehkan. Justru kamu adalah pribadi yang memiliki cara pandang yang unik terhadap sesuatu. Dengan mempunyai cita-cita yang dianggap remeh ini bisa menjadi momen di mana kamu bisa semakin mengenal diri. Siapa tahu kamu tak hanya pribadi yang memiliki cara pandang yang unik, tapi juga pekerja keras dan pantang menyerah.
ADVERTISEMENTS
4. Hanya pecundang yang berhenti memperjuangkan cita-cita. Apakah kamu siap dan sanggup menanggung predikat itu seumur hidup?
Jika boleh diibaratkan memperjuangkan cita-cita itu seperti mendaki puncak tertinggi. Awalnya memang sulit dan terjal, tapi menjanjikan akhir yang indah berupa kepuasan dan pemandangan alam. Begitu pula dengan usahamu dalam memperjuangkan cita-citamu. Meski sempat diremehkan orang lain, tapi hasilnya tak akan mengkhianatimu. Justru jika kamu menghentikan usahamu itu, hasil tak akan berkhianat dengan memberikanmu predikta pecundang karena mundur sebelum sepenuhnya berjuang. Kamu siap dengan predikat seperti itu?
ADVERTISEMENTS
5. Meski sering dipandang remeh, cita-citamu ini merupakan hal yang telah lama kamu impikan. Sayang jika berhenti karena omongan orang
Cita-cita selalu diawali dengan ketertarikan akan sesuatu. Makanya kamu butuh waktu dulu sebelum menetapkan apa saja yang menjadi cita-citamu. Perjalanan panjang itu perlu kamu apresiasi dengan terus berjuang dan nggak berhenti di tengah jalan. Sayang rasanya jika waktumu dari awal hingga kini tak terbayarkan dengan terwujudnya cita-citamu. Apalagi hanya karena omongan orang yang tak paham bagaimana perjuanganmu selama ini.
ADVERTISEMENTS
6. Rasa takut akan kegagalan memang wajar. Namun jika perjuanganmu tak pernah diselesaikan, siap-siap saja dengan sebuah penyesalan
Dalam usahamu mewujudkan cita-cita itu wajar jika menemui rasa takut akan gagal. Namun jangan sampai rasa takut gagal itu menghalangi langkahmu dalam berjuang. Jadikan rasa takut itu sebagai batu loncatanmu untuk meloncati zona gagal sehingga kesempatan untuk terwujud bisa terbuka lebih lebar. Jika kamu justru tenggelam dalam rasa takut itu, bukannya hasil terbaik yang didapatkan. Tapi sebuah penyesalan yang mungkin lebih sakit daripada usah berusaha tapi gagal.
7. Siapa tahu cita-cita remeh itu ladang rezekimu di masa depan. Kamu akan merugi jika berhenti memperjuangkannya di tengah jalan
Jodoh, maut dan rezeki setiap orang itu sudah diatur masing-masing. Siapa tahu dengan menyeriusi cita-cita yang dianggap remeh ini mampu membuka ladang rezekimu di masa depan. Di masa depan, kamu jelas akan berterima kasih pada dirimu yang sekarang karena mau bertahan dan berjuang sampai akhir.
Semoga dengan hal-hal di atas, kamu tak sampai kalah dengan pandangan meremehkan orang-orang. Terus maju ke depan dan wujudkan segala hal yang awalnya hanya di angan-angan agar menjadi kenyataan. Meski dalam prosesnya tak selalu mudah, yang penting kamu tak sampai menyerah. Coba sekarang tag teman atau pacarmu yang hampir menyerah saat cita-citanya diremehkan. Siapa tahu dengan ini dia bisa kembali bangkit.