Hidup ini memang harus penuh dengan tantangan, supaya kamu bisa terus maju ke depan dan naik tingkatan. Dan salah satu tantangan yang akan Hipwee Motivasi bahas kali ini persoalan cibiran orang terhadap hidupmu. Sekalipun kamu merasa tak melakukan salah, kadang tetap saja ada orang yang tak suka, lalu seenaknya mencemooh atau mengatakan hal yang bukan-bukan tentang dirimu. Padahal mereka bukan anggota keluarga, bukan juga teman yang tahu segalanya tentang kamu.
Tapi alih-alih kamu terbawa perasaan, entah sedih atau emosi sekali, sebenarnya menghadapi cibiran orang itu ada seninya. Jangan sampai sikapmu membuat mereka merasa berhasil menghasut perasaanmu sendiri. Setidaknya beberapa sikap yang diuraikan di bawah ini bisa jadi solusi.
ADVERTISEMENTS
1. Biarkan saja mereka berkata apa tentang hidupmu. Ingat, kamu punya Tuhan sebagai tempat bertumpu
Dicibir memang nggak enak. Kadang, kamu bahkan merasa terpojokkan dengan kata-kata mereka. Namun bukankah sebagai manusia kamu memang tak sempurna? Tuhan saja sengaja menciptakan makhluknya secara khas dan berbeda-beda. Mereka saja yang terlalu gatal untuk tak mencibir hidupmu itu.
Tak perlu diambil pusing dengan semua cibiran itu. Kamu punya Tuhan sebagai tempat bertumpu. Adukan semua kepada-Nya. Siapa tahu Dia punya cara tersendiri untuk bisa membungkam mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Mereka bisa saja terus mencibirmu, tapi kamu juga punya hak untuk bersikap tak terima
Aduh, kerjaan kamu gitu-gitu aja, gimana mau kaya?
Gajimu cuma segitu? Gila! Itu mah uang jajanku selama seminggu
Sebagai manusia, kamu berhak untuk menanggapi semua hal yang memang ditujukan kepadamu. Terlebih omongan-omongan itu bernada nggak enak, hingga membuatmu tak nyaman. Salah satu cara menanggapinya adalah dengan menunjukkan sikap tak terimamu kepada mereka. Tak perlu berlebihan, cukup ajak mereka yang mencibirmu bicara terbuka. Kamu bisa tanya maksud mereka mengatakan itu apa, atau memberi tahu ke mereka untuk tak perlu memusingkan kehidupanmu.
ADVERTISEMENTS
3. Biar tak terlalu membebani pikiran, ada kalanya cibiran mereka cukup kamu tertawakan
Buat apa dipikirkan kalau cuma membuat pusing kepala dan menyesakkan perasaanmu sendiri. Apalagi kalau kamu tanggapi dengan sedih atau emosi, yang ada semakin hari omongan mereka semakin menjadi-jadi. Jadi sesekali cibiran-cibiran itu cukup kamu ketawakan. Anggap saja cibiran mereka bukti ke-sok-tahu-an mereka yang kalau dipikir-pikir yang cukup konyol dan lucu juga. Hahahaha….
ADVERTISEMENTS
4. Kalau cibiran mereka sudah keterlaluan, kamu harus bisa membuktikan kalau semua ucapan mereka omong kosong belaka
Namanya orang, kalau memberikan komentar suka macam-macam. Beberapa di antaranya bahkan sampai membuatmu geleng-geleng kepala. Tapi alih-alih kamu menanggapi dengan marah-marah sendiri atau balas mencibir mereka. Kenapa tak coba membalasnya dengan memberi bukti kalau kamu tak seperti ucapan mereka. Supaya mereka juga kapok dengan sendirinya, kalau apa yang sudah mereka bicarakan jelas cuma omong kosong.
ADVERTISEMENTS
5. Bersikap masa bodoh itu terkadang perlu. Tutup telinga dan anggap saja semua celoteh itu sebagai angin lalu
Sepedas-pedasnya cibiran mereka, pasti pernah membuatmu goyah dan akhirnya emosi sendiri. Akibatnya banyak kewajiban dan tugasmu yang terbengkalai karena mood-mu anjlok kala itu. Karena itu, kamu perlu sesekali bersikap masa bodoh dengan apa yang mereka ucapkan. Toh, masih banyak hal-hal lain yang lebih menyenangkan untuk diperhatikan dan dikerjakan.
ADVERTISEMENTS
6. Gunakan cibiran mereka sebagai penyemangatmu. Tunjukkan kalau masa depan seseorang tak ditentukan oleh omongan orang
Sikap lebih elegan yang bisa kamu lakukan itu, ya dengan menjadikan cibiran mereka sebagai cambuk penyemangat dirimu sendiri. Apa yang mereka nggak suka dari hidupmu, renungi kembali. Ambil sisi baik yang bisa dijadikan bahan introspeksi diri. Sementara sisi yang tak benar, ya buang jauh-jauh. Karena dari kesuksesanmu kelak yang bisa menjadi bukti, kalau masa depanmu nggak ditentukan oleh omongan pedas mereka. Melainkan dengan segala doa dan usaha yang kamu punya.
Ingat saja pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu. Namanya manusia pasti ada saja kelakuannya, salah satunya ya mengurusi kehidupan orang. Padahal kehidupannya sendiri belum tentu lebih baik dari orang yang dicibirnya.