Akhirnya merantau juga. Hore! Bisa lepas dari kampung halaman yang begitu-begitu saja. Kebebasan pun bisa diraih segera karena jauh dari keluarga. Banyak hal-hal baru yang bisa dilakukan, begitupun kesempatan untuk memperbanyak pengalaman yang seru. Tapi, kalau dipikir-pikir merantau bikin hati berat juga.
Mengingat ada segudang hal yang bakal kamu tinggalkan selama beberapa waktu. Sudah siap berjauhan dengan hal itu? Mungkin sebenarnya tidak. Namun, adanya kesempatan di tempat baru yang membuat kamu harus rela meninggalkan sementara apa yang ada di kampung halaman. Seperti dalam ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Tinggal jauh dari keluarga, mengingat mereka yang selalu menemani kamu sejak hari pertama lahir di dunia
Bisa dibilang keluarga jadi hal pertama yang paling berat kamu tinggalkan. Sebab mereka, orang-orang yang pertama kali dirimu kenal sejak lahir di dunia. Mulai dari belum bisa apa-apa sampai sebesar sekarang, mereka setia menemani tanpa diminta. Ya, keluarga selalu ada di segala kondisi saat kamu alami dalam hidup sejak dulu. Mungkin kadang mereka menyebalkan dan bikin kamu nggak betah di rumah. Tapi percayalah kalau saat berjauhan nanti, keluarga hal pertama yang berat sekali untuk ditinggalkan, walau hanya sementara.
ADVERTISEMENTS
2. Kenal dari bocah, hingga sekarang sudah dewasa. Semoga, meski jauh pertemanan sama mereka nggak bakal renggang
Selain keluarga, teman-teman sepermainan bakal bikin kamu sedih saat mulai menginjakkan kaki di tanah rantau. Rasa sepi di tempat baru akan dialami lantaran krisis rindu dengan mereka. Maklum, kenal dari zaman bocah ingusan membuat teman sepermainan tak tergantikan. Terlebih kalau mereka juga merantau, maka akan sama-sama punya kenalan baru. Yang kira-kira bikin kita berharap: “Semoga pertemanan ini everlasting, ya, meski punya teman-teman baru”.
ADVERTISEMENTS
3. Apalah artinya kosan mewah kalau bukan di rumah sendiri. Duh, pasti rindu kasur kesayangan
Kasur menjadi tepat curhat terbaik saat ada masalah. Mau kosan semewah apapun, tetap saja nggak bisa singkirkan kenyamanan hakiki kamu pada kasur tersayang. Bau iler dan ompol yang bikin nyenyak tidur merupakan salah satu alasan kenapa kasur di rumah selalu nomor satu. Sedangkan di kosan, mau perabotan baru dan keren sepertinya jadi “pendukung” rasa nyaman di tanah rantau saja.
ADVERTISEMENTS
4. Meski merantau bikin hidup jadi lebih mandiri kayak masak makanan rumah sendiri, tetap saja masakan ibu juara
Katanya, kamu bakal teramat baper soal makanan. Sebab masakan ibu memang tak ada duanya. Meski perlahan merantau membuatmu pandai masak, saat makan masakan sendiri malah bikin teringat betapa lezatnya masakan ibu. Terus, makin baper deh kalau memori masak bareng ibu berputar di kepala. Ibuuuuuu, mau pulang!
ADVERTISEMENTS
5. Bagaimana nanti kalau rindu suasana kampung halaman?sementara di rantau pasti sulit untuk menemukan yang serupa
Asiknya kampung halaman bisa ke mana-mana gratis tanpa pusing pikirkan uang. Bosan? Tinggal jalan kaki atau naik sepeda beberapa meter, main di sawah dan pantai pun bisa jadi obatnya. Sedangkan saat di tempat baru nanti, pemandangan hanya ada tembok atau atas kosan sebelah. Di sisi lain, bisa saja main menikmati alam di tanah rantau. Namun kalau sendirian kadang terlalu banyak rasa malamnya – maunya kalau ada barengannya. Maklum, namanya juga masih jadi orang baru di tempat baru.
ADVERTISEMENTS
6. Sementara saat momen spesial tiba seperti bulan puasa, pasti tak bisa merasakan suasana di rumah ataupun kampung halaman
Jujur saja kalau tetangga mendapat tempat istimewa juga dalam hidup. Bersama mereka, kamu cukup banyak habiskan waktu saat bulan puasa atau 17-an. Semisal sibuk wara-wiri bareng tetangga menjadi panitia 17-an atau sekadar meramaikan kegiatan di mushola atau masjid dekat rumah. Duh, bakal kangen sama momen kebersamaan ini.
Nggak bisa dipungkiri kalau merantau bakal sulit dijalani. Demi mengejar kesempatan emas di depan mata, mau nggak mau harus coba merelakan. Setiap pilihan memang ada cobaannya, semoga pindah ke tempat baru sementara bisa jadi awal kesuksesan. Aamiin nggak? Aamiin, ya!