6 Alasan Pentingnya Mencintai Diri Sendiri. Bukan Bertujuan Narsis, Apalagi Egois

“Aku benci banget sama diriku. Rasanya nggak ada yang baik dari aku tuh. Apa-apa gagal, apa-apa salah. Kenapa sih aku harus lahir ke dunia ini?”

“Kayaknya si x bahagia banget hidupnya. Jauh banget dari aku. Udah jelek, miskin, nggak pinter pula. Pantes aja nggak ada yang suka sama aku.”

Sedih nggak sih, membaca 2 kalimat di atas? Meski terkesan lebay, mungkin ada banyak orang yang diam-diam merasakan hal tersebut pada satu titik dalam hidupnya. Merasa gagal, merasa nggak mampu, merasa jelek, merasa sial dan merasa nggak layak jadi manusia. Tolak ukurnya jadi ke atas melulu, sehingga apapun yang ada di hidup menjadi semacam musibah. Kamu benci sama diri sendiri, dan sayangnya perasaan ini disimpan sendiri, tabu buat dibicarakan sampai akhirnya menumpuk jadi stres, bahkan depresi.

Mencintai orang lain terkadang memang lebih mudah daripada mencintai diri sendiri. Padahal self love alias mencintai diri sendiri dimulai dari kesadaran untuk menerima diri sendiri (self acceptance) seutuhnya, dengan segala kelemahan dan kekurangan yang ada. Bayangkan kalau kamu si empunya tubuh saja nggak suka sama dirimu, bagaimana orang lain bisa menerima dan mencintaimu dengan baik? Rasa minder, rasa nggak mampu dan rasa kurang yang terus ada dalam diri akan mempengaruhi kehidupanmu. Bukannya membaik, kegagalan mencintai diri sendiri bisa membuat kamu makin terpuruk. Jadi, kamu yang selalu meragukan diri sendiri, simak uraian hipwee kali ini.

1. Mencintai diri sendiri membuat kamu lebih semangat dalam merawat diri, karena dirimu menghargai tubuhmu ini

Cewek cowok berhak merawat diri dengan baik~ via katherineschwarzenegger.com

Terkadang mencintai orang lain terkesan lebih mudah. Merawat orang lain pun lebih gampang. Padahal dirimu butuh diperhatikan dan nggak ada yang bisa benar-benar mengerti kebutuhan esensialmu ketimbang kamu sendiri. Mencintai diri sendiri dengan baik akan membuat kamu lebih semangat merawat diri, baik jasmani maupun memanjakan kebutuhan rohani seperti rehat dan berlibur.

Dikutip dari Medical News Today, Kristin Neff — profesor di bidang Human Development di University of Texas di Austin menyatakan “Love, connection, and acceptance are your birthright.” yang artinya “Cinta, koneksi dan penerimaan adalah hakmu sejak lahir.” You deserve to be loved, darling!

2. Mencintai diri sendiri membuat kamu lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan ringan menjalani hari

Lebih mudah beradaptasi dan bersosialisasi via unsplash.com

Saat kamu mencintai diri sendiri, tak peduli apa kekuranganmu, kamu justru akan memberikan aura positif yang menyenangkan. Bayangkan deh saat kamu sedang jenuh, suntuk dan bete dengan kondisimu, pasti bawaannya pikiran jelek melulu kan? Nah, saat kamu mampu menerima semua kekuranganmu dan mencintai diri kamu apa adanya, stres bakal berkurang dan kamu bisa jalani hari-hari dengan lebih bahagia.

3. Dicintai orang lain saja bisa membuat bahagia. Apalagi kalau bisa mencintai diri kamu sendiri? Jadi mulai lah lebih rajin tersenyum dan bersikap lunak pada dirimu ini

Mencintai diri sendiri membuat kamu lebih happy! via www.pexels.com

Memeluk diri sendiri di pagi hari atau ketika kamu sedang sedih, menyemangati diri sendiri dan tersenyum setiap hari saat bercermin nggak akan membuatmu terlihat nggak waras kok. Menumpahkan isi hati di jurnal harian pun nggak akan membuat kamu jadi sosok yang manja atau cengeng. Justru, dengan mencintai dan menghargai diri kamu, kamu bisa jadi lebih bahagia. Stop jadi terlalu keras dan perfeksionis tentang kehidupanmu. Bahagia itu penting, dan kamu pemegang utama kunci kebahagiaan dalam kehidupanmu.

4. Mencintai diri sendiri membuatmu bahagia dan otomatis kamu pun lebih mudah mencintai orang lain. Tapi tolong bedakan mencintai diri dengan narsis berlebihan ya!

Gimana caranya bisa mencintai orang lain kalau nggak cinta diri sendiri? via www.pexels.com

Saat kamu menerima diri, mencintai diri dan tahu nilai-nilai dirimu dengan benar, maka akan lebih mudah pula untuk bersimpati dan berempati pada orang lain. Mencintai diri sendiri dengan baik akan berdampak baik pada hubungan asmara, pekerjaan sampai keluarga. Kebayang nggak sih, bagaimana seseorang yang nggak sungguh-sungguh mencintai dirinya saat terlibat dalam suatu hubungan? Akan banyak ketidakpuasan, jadi mudah kesal, mudah rendah diri dan ujung-ujungnya mudah curiga dan marah pada pasangan. Atau justru sebaliknya, kamu bakal selalu merasa minder dengan pasangan, merasa nggak layak sehingga perlakuan buruk apapun dari pasangan pasrah diterima.

Know your values well so you can have a better relationship!

5. Mencintai diri dengan baik bukan berarti menganggap dirimu jadi paling benar. Justru kamu sadar punya banyak kekurangan dan semangat untuk memperbaikinya

Being happy is your right! via unsplash.com

Mencintai diri sendiri dengan baik bukan berarti kamu jadi narsis, merasa diri paling oke dan benar sendiri ya! Justru kamu jadi semakin mengenal sosokmu, tahu apa kelemahanmu dan berusaha memperbaikinya agar jadi sosok yang lebih baik.

6. Mencintai diri sendiri menghindarkan kamu dari stres. Jauh dari stres membuatmu bisa berpikir lebih baik, lebih produktif dan lebih tahu tujuan hidupmu

Self love itu super penting! via believe.christianmingle.com

Mencintai diri membuat kamu lebih bahagia sehingga membuatmu jauh dari stres. Jadi sosok yang lebih bahagia membuat kamu melihat dunia dengan lebih baik, lebih penuh syukur dan penuh belas kasihan pada orang-orang lain. Intinya sih, menjadi sosok yang bahagia (dengan sehat!) membuatmu jadi sosok yang berjiwa besar.

Menjadi sosok yang perfeksionis atau menetapkan standar terlalu tinggi dalam menilai diri akan justru membuat kamu sulit mencintai diri sendiri. Padahal, mencintai diri sendiri adalah salah satu kunci untuk hidup bahagia. Yuk mulai mencintai diri sendiri lebih baik untuk menjadi sosok yang lebih baik! Kalau kamu tahu nilai-nilaimu dengan benar, kamu nggak akan menjerumuskan dirimu pada persepsi yang keliru kan? Mencintai diri dengan baik akan menjadikanmu sosok yang lebih bahagia dan berkualitas. Setuju?