“Nonton film nangis, dengarin lagu nangis, lihat pengemis nangis, dikit-dikit nangis, lemah banget sih kamu?”
“Cowok kok nangis. Pake rok aja saja!”
Selama ini, menangis selalu diidentikkan dengan orang-orang yang lemah, tidak mampu menahan sakit, dan tidak bisa mengontrol emosinya. Kamu yang gampang nangis, siap-siap saja disepelekan karena dianggap kurang tangguh menghadapi keadaan.
Padahal kamu yang sering menangis tidak selalu berarti kamu orang yang rapuh dan selalu kalah dengan kondisi yang menyulitkan. Justru secara emosi dan mental, mungkin kamu lebih kuat daripada orang lain. Ini dia alasannya.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu tidak pernah sembunyi dari diri sendiri. Dengan senang hati kamu membiarkan dirimu merasakan berbagai emosi dan menghadapinya dengan gagah berani
Ada orang-orang yang takut menghadapi emosinya sendiri. Hal ini membuatnya sibuk berlari dari kenyataan dengan cara mengingkari apa yang terjadi. Dengan berpura-pura baik-baik saja, dia juga berharap agar masalah selesai dengan sendirinya. Padahal masalah tidak bisa menyelesaikan dirinya sendiri sementara kamu sibuk menyangkali keadaan.
Kamu yang sering menangis ketika menghadapi kesedihan, adalah orang-orang yang tidak pernah takut pada perasaanmu sendiri. Saat senang, kamu akan tersenyum lebar dan mengucap syukur kepada Tuhan. Saat sedih, kamu mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja dan meskipun dengan air mata yang tiada habisnya, kamu siap menghadapi masalah itu.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu mengerti bahwa tangis tidak selalu berarti rapuh, tapi justru bisa menjadi obat dan pengurang rasa sakit dalam hati
Menurut penelitian psikologis, setiap air mata yang kita keluarkan menstimulus otak untuk melepaskan hormon endorfin, yaitu hormon ‘kebahagiaan’. Ketika pergi ke dokter, kamu akan mendapat obat kimia pengurang rasa sakit. Namun dengan menangis, air matamu berfungsi sebagai pengurang rasa sakit alami, yang membuatmu merasa lebih baik meskipun sebenarnya permasalahna yang kamu hadapi masih sama.
Menahan perasaanmu dan berpura-pura baik-baik saja tidak akan membuatmu baik-baik saja. Meloloskan semuanya justru akan membuatmu lebih lega.
ADVERTISEMENTS
3. Sama-sama punya emosi dan air mata, kenapa yang boleh nangis cuma perempuan. Cowok harusnya protes hak nangisnya dipandang sebelah mata
Bila untuk cewek, mudah menangis akan dianggap rapuh, untuk cowok, stigma ini lebih kejam lagi. Cowok yang menangis katanya identik dengan banci, karena menangis hanya untuk cewek. Ketentuan ini dianggap sudah mutlak, dan yang menolak akan dianggap menyimpang. Tidak sesuai dengan ketentuan. Namun kamu, cowok yang menangis, justru sosok yang berani melawan pengkotak-kotakan.
Toh cewek atau cowok sama-sama manusia. Tidak ada salahnya bila yang satu lebih sensitif daripada yang lain, karena sensitifitas masing-masing orang berbeda.
ADVERTISEMENTS
4. Sementara dia yang selalu berkicau dan sok tangguh perlu sembunyi untuk menangis, kamu tak terlalu peduli omongan orang
Hidup yang kita jalani ini selalu penuh warna. Sekuat apapun kamu, tetap saja ada kalanya kamu merasa rapuh dan ingin menangis. Kamu yang sering menangis juga tipe orang yang tidak terlalu peduli omongan orang lain. Sementara mereka yang merasa tangguh dan menganggap yang hobi nangis hanyalah orang-orang lemah membutuhkan tempat bersembunyi untuk menangis, kamu tidak pernah peduli pada apa kata orang.
Kamu tidak takut dianggap lemah, dan tidak takut terlihat jelek. Toh, sedih dan sakit itu kamu sendiri yang merasakan. Dia yang berkicau tentang kerapuhanmu, belum tentu bisa menghadapi masalah dengan ketegaranmu.
ADVERTISEMENTS
5. Mengekspresikan emosi juga membantumu untuk berpikir jernih dan mencari solusi. Tidak heran bahwa kamu mudah move on, meski menangis parah saat sedang patah hati
Saat sakit hati atau luka itu kamu rasakan, kamu akan menangis sesenggukan. Mengeluarkan seluruh emosi yang kamu pendam. Orang memang akan melihatmu sebagai sosok yang menyedihkan. Namun kamu sudah paham, bahwa begitulah caramu mengatasi kesedihan. Mengeluarkan semuanya dalam satu momen justru akan membantumu untuk menyembuhkan luka.
Menangis akan membantumu menjernihkan pikiran, sehingga kamu bisa berpikir apa langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan. Setelah berdarah-darah di awal, kelak kamu akan mantab melangkah karena mudah merelakan.
ADVERTISEMENTS
6. Tak hanya bukti kekuatan mental, sering menangis juga membuktikan bahwa kamu sehat jasmani. Lepas dari tekanan yang membebani diri
Secara mental, menangis akan membuatmu merasa lega karena emosimu tersalurkan dengan semestinya. Selain mentalmuyang dibersihkan, menangis juga bisa membuat tubuhmu lebih sehat secara jasmani, karena air mata yang kamu keluarkan akan membantu mengatasi reaksi kimia dalam tubuh yang merangsang produksi kortisol, yaitu hormon yang berfungsi menyuplai glukosa yang dibutuhkan secara berlebihan ketika kamu dalam kondisi stress. Sama seperti proses eksresi lainnya seperti buang air, keringat, dan bernafas, zat-zat beracun dalam tubuh juga bisa dikeluarkan melalui air mata. Jadi, menangis selain plong di dada, juga sehat di badan.
Tak perlu malu menunjukkan emosimu. Di situ, kamu membuktikan bahwa kamu bukan orang yang suka menghindari dari perasaanmu sendiri ataupun dari kenyataan. Kamu justru sosok yang tegar dan gagah berani menghadapi kesedihan yang kamu rasakan. Kamu yang tidak segan menunjukkan emosi, justru orang yang paling tahu caranya mengabaikan omongan orang. Kamu membiarkan emosimu mengalir dengan natural, bukan berarti kamu tidak sanggup mengontrolnya, namun justru kamu tahu pasti bahwa itu bukan sesuatu yang harus disembunyikan.