Quarter life crisis bukanlah hal baru dalam kehidupan kita, melainkan hal yang sering dialami terlebih oleh kaum milenial dimana mereka memasuki fase merasakan emosi seperti cemas, galau, ragu, gelisah, dan bingung menentukan atau merencanakan tujuan hidup. Bukan hanya tujuan hidup yang membuat ragu, tetapi juga khawatir akan masa depan dan kualitas hidup seperti karir, asmara, hubungan sosial dan keuangan. Kasus quarter life crisis ini mulai mendera seseorang ketika dia mengalami masa transisi dari remaja akhir beranjak ke dewasa awal atau dimulai dari usia awal 20-an hingga 30-an awal.
Pada awalnya, seorang individu tidak mudah menyadari gejala yang mengindikasikannya sedang ‘terjun bebas’ ke dalam jurang krisis jati diri karena gejala tersebut terasa sepele dan sering terjadi. Namun, seseorang akan segera sadar sedang mengalami quarter life crisis ketika merasakan 7 tanda berikut dalam hidupnya.
ADVERTISEMENTS
1. Mempertanyakan tujuan hidup
Pertanyaan yang sering muncul ketika kamu mengalami quarter life crisis atau krisis jati diri adalah selalu terkait dengan tujuan hidupmu, seperti
“Sebenarnya apa sih tujuan hidup gue di dunia?”
Pertanyaan ini muncul tidak hanya sekali tetapi berulang kali. Awalnya kamu akan menganggap pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang berkelebat di pikiranmu itu merupakan hal wajar, baik-baik saja, dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, lama kelamaan kamu akan berubah pikiran karena intesitas pertanyaan itu timbul tenggelam beberapa kali, ditambah saat ini kamu dihadapkan belum memiliki pencapaian yang patut dibanggakan.
ADVERTISEMENTS
2. Merasakan stuck alias tidak mengalami perkembangan dalam hidup
Semua manusia berharap bisa melakukan perubahan dalam hidupnya. Mereka melakukan segala upaya agar dapat mencapai tujuan. Namun, di antara mereka yang telah berupaya, ada saja yang merasa hidupnya seperti berjalan di tempat, tidak ada kemajuan belum ada perubahan, selalu merasa terjebak dalam situasi yang hampir sama setiap hari. Perlu diketahui, tanda-tanda awal seseorang mengalami quarter life crisis yakni mereka merasa sudah melakukan sesuatu tetapi tidak menghasilkan apapun alias terjebak dalam keadaan itu sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Merasa kurang motivasi
Motivasi adalah hal yang muncul dari diri sendiri bukan orang lain. Kamu ingin melakukan kegiatan atau usaha apapun dikarenakan adanya niat dan motivasi kuat dalam diri. Jika akhir-akhir ini kamu merasa malas, lebih sering rebahan, tidak bersemangat melakukan aktivitas baik pekerjaan ataupun hobi, perlu diperhatikan secara benar, barangkali kamu telah merasakan adanya bibit-bibit quarter life crisis dalam diri kamu.
ADVERTISEMENTS
4. Bingung dalam mempertimbangkan keluar dari zona nyaman atau tidak
Seperti namanya, zona nyaman, sebuah tempat di mana membuatmu malas melakukan apapun karena terlanjut nyaman dan merasa tidak ada gangguan.
Ketika kamu merasa sangat bosan karena rutinitasmu hanya begitu-begitu saja tiap harinya dan di waktu yang sama kamu justru takut melangkah keluar dari zona nyaman atau tidak. Boleh jadi sekarang kamu berada di dalam kondisi quarter life crisis. Keluarga, pekerjaan, rutinitas adalah hal-hal bersifat zona nyaman, tapi membawa kamu pada kondisi tidak berkembang, maka sebaiknya jangan ragu untuk segera mengambil keputusan meski harus memulai lagi dari tahap awal.
ADVERTISEMENTS
5. Tidak memiliki emosi ketika pencapaian berhasil didapat
Di dunia ini, ada berbagai macam jenis emosi—positif dan negatif, baik atau buruk, senang maupun sedih. Bekerja di perusahaan ternama, gaji bulanan bernominal dua angka, jaminan kesehatan dan rumah dinas merupakan pencapaian yang diidam-idamkan oleh siapa saja. Namun, dalam diri dan hatimu tidak merasakan emosi suka cita atas pencapaian yang telah diraih.
Alih-alih bahagia, kamu malah merasa berat seperti sesuatu mengganjal di hatimu. Kamu perlu waspada, apabila tidak memiliki emosi atas sebuah pencapaian yang telah kamu perjuangkan bisa jadi gejala kamu terpapar quarter life crisis.
ADVERTISEMENTS
6. Sering merasakan ketidakjelasan dalam hidup
Merasa tidak adanya kejelasan dalam hubungan percintaan dan finasial menjadi tanda-tanda gejala quarter life crisis selanjutnya. Dampaknya, kamu lebih sering meragukan diri sendiri terhadap keputusan yang telah kamu ambil seperti memilih pasangan hidup dan bertanya-tanya—apakah keputusan gue sudah benar?
7. Tertekan oleh lingkungan sekitar
Lingkungan tempat tinggal sangat memainkan peran dalam kehidupanmu. Terlalu seringnya keluarga mendorongmu untuk segera berumahtangga atau mendapatkan karier yang lebih mapan, bisa menambah tingkat stress kamu sehingga muncul fase quarter life crisis yang tidak diharapkan.
Hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri agar tidak terjebak dalam tekanan lingkungan keluargamu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”