Pada awal tahun 2018 yang lalu, swalayan canggih tanpa kasir yang diberi nama ‘Amazon Go’ resmi dibuka. Swalayan ini dioperasikan oleh pengecer online terkenal Amerika, Amazon. Dibutuhkan waktu hingga 5 tahun bagi Amazon untuk mengoperasikan swalayan tanpa kasir pertama mereka. Saat ini Amazon Go bisa kalian temui di tiga lokasi berbeda di Amerika. Seperti di Washington, Chicago, dan di California.
Amazon Go buka perdana di ground floor kantor pusat raksasa teknologi Amazon yang baru, Seventh Avenue di Seattle, Amerika Serikat. Toko ini mengandalkan teknologi canggih seperti ratusan sensor, kamera, dan machine learning yang tersebar di seluruh penjuru toko. Ketika pertama kali masuk, Amazon Go terkesan seperti swalayan yang menyasar kelas high-end dengan desain interiornya yang didominasi unsur kayu.
Karna tidak menggunakan kasir dalam kegiatan pembayarannya, kalian pasti penasaran kan bagaimana cara kerja dari Supermarket yang satu ini? Berikut ulasannya.
ADVERTISEMENTS
1. Sebelum belanja, para pembeli diharuskan mengunduh aplikasi di ponselnya masing-masing.
Aplikasi itu akan terhubung dengan kartu kredit pengguna sehingga setiap barang yang akan dibeli ditagih langsung ke akun aplikasi mereka. Hal ini jelas bikin kegiatan belanja makin efisien dan efektif lho!
ADVERTISEMENTS
2. Tanpa aplikasi di ponsel, calon pembeli di tidak akan bisa masuk ke dalam toko.
Toko ini memasang mesin pindai seperti yang biasa kita temui di stasiun kereta komuter sebagai pintu masuk. Dengan menempelkan ponsel yang terpasang aplikasi Amazon Go, seseorang baru bisa masuk ke dalamnya.
ADVERTISEMENTS
3. Sesampainya di dalam, pembeli bebas mengambil barang ke dalam kantong belanja mereka.
Pembeli dapat mengambil apa pun barang yang hendak ingin dibeli. Nah kalau ini jelas tidak terlalu berbeda jauh dengan supermarket tradisional, kamu bisa belanja sesuai kebutuhan dan keinginanmu kok!
ADVERTISEMENTS
4. Setelah selesai belanja, pembeli tidak perlu mengantre untuk bayar di kasir karrna di tempat ini tidak ada kasir!
Eits, jangan bingung ya kalau di supermarket ini sama sekali tidak ada kasir! Karena yang bertindak sebagai kasir dalam Amazon Go adalah aplikasi yang sudah kalian download lewat smartphone tadi.
ADVERTISEMENTS
5. Setiap pembeli yang sudah selesai mengambil barang yang ingin dibeli bisa langsung meninggalkan toko.
Asyik banget kan! kamu gak perlu capek-capek antre buat bayar belanjaanmu itu. Jadi kamu lebih hemat waktu deh buat mengalokasikan kegiatanmu yang lain. Oke banget, kan?
ADVERTISEMENTS
6. Mereka memasang kamera di bagian atas dan alat sensor di rak yang bisa mendeteksi barang apa saja yang diambil oleh pembeli.
Proses di Amazon Go ini mengandalkan ratusan sensor, kamera, dan machine learning yang tersebar di seluruh penjuru toko. Sensor dan kamera inilah yang menyaksikan kegiatan pembeli di dalam toko.
7. Begitu seorang pembeli mengambil barang, sensor secara otomatis akan menambahkan item barang tersebut ke keranjang belanja virtual pada akun Amazon mereka.
Begitupun sebaliknya, jika pembeli tidak jadi dan menaruh kembali barang yang sudah diambil, sensor pun akan menghilangkan item barang tersebut pada keranjang virtual pembeli.
8. Setelah itu pembeli akan mendapatkan tagihan pada kartu kredit yang sudah mereka daftarkan pada akun Amazon mereka.
Nah, inilah alasan kenapa kamu harus mendownload aplikasi Amazon Go sebelum belanja di supermarketnya. Akan ada tagihan dari kartu kredit yang kamu integrasikan dengan aplikasi ini. Jadi kamu nggak perlu pusing buat bayar sendiri, menarik kan!
9. Walaupun begitu, tempat ini anti maling loh!
Eits, jangan harap kamu bisa melakukan kejahatan di sini ya! Sensor akan tetap mampu menangkap barang apa yang diambil. Hasilnya, aplikasi tetap tahu dan mencatatnya sebagai barang yang dibeli.
10. Nah, bagaimana ya jika di Indonesia diterapkan teknologi seperti ini?
Nah dari beberapa keseruan tadi kira-kira kalau supermarket ini ada di Indonesia, apakah masih aman dari maling ya? Hehehe
Menurut kamu gimana?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”