Yuk Intip Istana Kepresidenan Yogyakarta!

Negara kita, Negara Republik Indonesia punya beberapa istana yang mengiringi perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia seperti istana merdeka, istana bogor, istana cipanas, istana tampaksiring dan istana Yogyakarta. Nah kali ini Hepwee mengulas sedikit tentang istana Yogyakarta atau istana kepresidenan Yogyakarta atau disebut juga Gedung Agung yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani (Margo Mulyo) nomor 3, depan musium Vredenburg dekat dengan Nol KM Yogyakarta.

Belum banyak orang yang tahu bahwa istana kepresidenan Yogyakarta dibuka untuk umum dan gratis. Kalau sebelumnya harus mengurus surat ijin dulu sebelum berkunjung, sekarang tinggal datang saja langsung dengan mengisi buku daftar kunjungan. kamu akan di pandu oleh guide yang akan memberikan informasi seputar istana kepresidenan.

 <>1. Sejarah
Gedung Agung pada jaman dulu.

Gedung Agung pada jaman dulu. via https://bimacetta.wordpress.com

Sejarah Istana Kepresidenan Yogyakarta yang lebih dikenal dengan nama “Gedung Agung” ini dimulai sejak jaman Belanda semasa pemerintahan Residen Anthonie Hendriks Smissaert tahun 1823-1825  yang mengajukan gagasan bahwa perlu adanya sebuah gedung untuk  tempat tinggal resmi Residen. Pembangunan Gedung tersebut dimulai pada bulan Mei tahun 1824 dan dikerjakan oleh arsitek A. Payen tetapi tertunda karena adanya perang Diponegoro tahun 1825-1830 sehingga pembangunannya baru selesai bulan Desember 1832.

Gedung Residen ini naik fungsinya menjadi Gedung Gubernur dengan adanya Staatsblad no 561 tertanggal 19 Desember 1927. Pada tahun 1867 gedung ini mengalami kerusakan cukup berat karena gempa bumi, kemudian dipugar dan selesai tahun 1869 sehingga menjadi sebuah gedung yang sangat kolosal seperti saat ini Pada masa pendudukan Jepang, dibulan Maret 1942, gedung ini digunakan untuk Tyookan Kantai

Kemudian pada jaman pemerintahan Republik Indonesia, gedung ini direbut kembali dan dipakai untuk Kantor Komite Nasional Indonesia (KNI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Pda 6 Januari 1946 ibu kota Republik Indfonesia pindah ke Yogyakarta dan Gedung Agung ini dipakai sebagai Istana Kepresidenan.

Istana Kepresidenan Yogyakarta berada diatas tanah seluas 4,2 hektar terletak berhadapan dengan bekas benteng VOC Fort Vredenburg di tepi jalan Jendral Ahmad Yani Memasuki pintu gerbang utama, akan disambut oleh patung raksasa penjaga pintu “Dwarapala” setinggi 2 meter yang berasal dari sebuah biara Candi Kalasan.

Ada beberapa ruang, wisma, museum , taman anggrek, dan tempat menyimpan patung yang berasal dari candi yang berasal dari sekitar Yogyakarta.

<>2. Ruang Garuda
Salah satu fungsi ruang garuda adalah sebagai tempat pelantikan gubernur DIY.

Salah satu fungsi ruang garuda adalah sebagai tempat pelantikan gubernur DIY. via http://www.antaranews.com

Ruang Garuda adalah ruangan besar sebagai ruangan resmi  yang berfungsi untuk menerima tamu-tamu kenegaraan. Terletak tepat di tengah-tengah gedung utama, ruangan setinggi tujuh meter dengan tiga rangkaian lampu kandelier bertingkat, empat buah cermin tua tergantung dan permadani yang terhampar dibagian tengah ruangan mempertegas kesan resmi dari ruangan ini. Ruang ini digunakan untuk juga acara resmi seperti ruang pelantikan gubernur DIY.

Di ruang ini pengunjung tidak boleh masuk dan mengambil gambar/foto, tapi boleh kok melihat dari pintu. Hehehe

<>3. Ruang Diponegoro
Enggak punya foto ruang Diponegoro, hhhmmm lukisan Pangeran Diponegoro enggak papa ya? :D

Enggak punya foto ruang Diponegoro, hhhmmm lukisan Pangeran Diponegoro enggak papa ya? :D via http://www.marioatha.com

Ruang Diponegoro adalah ruangan yang dipergunakan untuk duduk para tamu pada acara-acara tertentu yang sifatnya umum. Terletak di sebelah kiri ruang Garuda, di ruangan ini dipasang lukisan pangeran Diponegoro untuk mengenang sejarah kepahlawanannya.

Kalau diruang ini pengunjung boleh masuk, tapi tidak boleh mengambil gambar.

<>4. Ruang Soerdiman
Ruang Soedirman untuk mengenang perjuangannya dalam gerilya melawan Belanda.

Ruang Soedirman untuk mengenang perjuangannya dalam gerilya melawan Belanda. via https://bimacetta.wordpress.com

Ruang soedirman untuk mengenang perjuangan Panglima Besar Soedirman dalam memimpin gerilya melawan Belanda. Dulu Panglima Besar Soedirman meminta izin kepada Presiden Soekarno, untuk meninggalkan kota dalam rangka memimpin perang gerilya melawan Belanda di ruang ini. Ruang ini digunakan juga oleh presiden untuk berdiskusi jika presiden berkunjung ke Istana Kepresidenan ini.

Pengunjung tidak diperkenankan masuk ruangan ini.

<>5. Ruang Makan
Nah diruang makan boleh mengambil gambar loh.

Nah diruang makan boleh mengambil gambar loh. via http://dok.pribadi

Ruang makan terletak diantara Ruang garuda dengan ruang Kesenian. Suasana ruangan ini hangat dengan permadani warna merah dari Esfahan, disekelilingnya dipasang lukisan-lukisan lama koleksi istana, serta tirai pintu yang menjuntai senada dengan warna permadani dihiasi bingkai kayu jati ukiran Jepara menambah suasana akrab dalam ruangan ini.

<>6. Ruang Kesenian
Salah satu sisi bangunan Istana Kepresidenan Yogyakarta (enggak ada gambar ruangannya) hehehe

Salah satu sisi bangunan Istana Kepresidenan Yogyakarta (enggak ada gambar ruangannya) hehehe via http://www.hdesignideas.com

Ruang ini digunakan untuk pergelaran kesenian bila ada Tamu Negara berkunjung ke Yogyakarta. Selain itu juga digunakan untuk memamerkan barang-barang kerajinan tradisional misalnya batik, kulit, keramik, perak dan hasil industri kerajinan lain.

<>7. Gedung Seni Sono
Gedung Seni sono atau disebut dengan museum Istana Yogyakarta.

Gedung Seni sono atau disebut dengan museum Istana Yogyakarta. via http://dok.pribadi

Terletak di sebelah selatan Gedung Agung. Bangunan yang dulunya milik departemen Penerangan RI ini diserahkan pengelolaannya kepada pihak Gedung Agung pada tanggal 25 September 1995. Oleh pengelola Gedung Agung direnovasi dan diresmikan pemakaiannya pada tahun 1998. Gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk penyelenggaraan acara-acara seremonial khusus serta dirancang sebagai gedung informasi.

Gedung ini kini juga difungsikan sebagai Musium Istana Kepresidenan Yogyakarta yang menyimpan berbagai koleksi seni dan cinderamata berbagai tamu negara yang berkunjung. Terdapat juga koleksi lukisan-lukisan para pelukis Indonesia pada jaman dulu dan ada juga lukisan yang melukiskan para tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden Indonesia mulai presiden  pertama, Soekarno sampai dengan presiden SBY.

<>8. Wisma Negara
Wisma Saptapratala, salah satu wisma yang berada di komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Wisma Saptapratala, salah satu wisma yang berada di komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta. via http://dok.pribadi

Terdapat wisma negara juga wisma lain seperti wisma Indraphrasta, wisma Sawojajar, wisma Bumiratewu, dan wisma Saptapratala. Pembangunannya dimulai pada bulan Oktober 1980, merupakan bangunan baru di lingkungan Istana Kepresidenan Yogyakarta. Maksud dibangunnya gedung ini adalah untuk penginapan rombongan Tamu negara yang berkunjung dan bermalam di Istana Yogyakarta.

<>9. Monumen Batu Adesit
Monumen batu adesit dan disebut juga dengan “Dagoba

Monumen batu adesit dan disebut juga dengan “Dagoba". via http://www.ideaonline.co.id

Monumen batu adesit disebut “Dagoba” terletak dilapangan rumput tepat di depan serambi depan istana, tingginya 3,5 meter berasal dari Desa Cupuwatu di daerah prambanan. Monumen ini melambangkan kerukunan beragama yang diwujudkan dalam bentul “Lingga” sebagai lambang Hindu Siwa dan “Stupa” sebagai lambang Budha. Di samping itu dalam kompleks istana ini terdapat 62 arca Budha, Siwa dan lain-lain yang tersebar di sudut-sudut halaman.

<>10. Taman Anggrek
Sorry enggak sengaja ada modelnya. wkwkwk

Sorry enggak sengaja ada modelnya. wkwkwk via http://dok.pribadi

Di Taman gedung ini terdapat taman anggrek. Taman ini merupakan gagasan mantan ibu Negara Ani Yudhoyono. Ada beberapa bunga anggrek yang sampai saat ini terawat dan memberikan kesan asri.

Note:

Jadwal berkunjung hari senin-kamis pukul 08.30–12.00 WIB, sedangkan di hari Jum’at dibuka pada pukul 09.00-11.00 WIB dan dibuka kembali pada pukul 14.00-16.00 WIB dan pukul 13.00 – 1500, hari sabtu – Minggu dan libur nasional tutup.

Berpakailah yang sopan dan rapi ketika berkunjung.

Tidak sembarangan mengambil foto/gambar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Just because it isn't happening right now. Doesn't mean it never will"

3 Comments

  1. Ali Regar berkata:

    Mantapppp…