5 Tips Manajemen Waktu untukmu yang Merasa 24 Jam Masih Kurang. Plus Bisa Hindari Kecemasan

manajemen waktu hindari kecemasan

Pada dasarnya, semua orang memiliki jumlah waktu yang sama dalam sehari, yakni 24 jam. Akan tetapi, tidak semua orang mampu mengelola 24 jam yang mereka miliki dengan bijaksana. Banyak orang yang akhirnya mengalami masalah psikologis dikarenakan kesulitan dalam manajemen waktu. Apakah kamu termasuk salah satu di antara orang-orang yang kerap kali memiliki permasalahan dalam mengatur waktu?

Menurut penelitian, manajemen waktu yang efektif bisa membantumu terhindar dari kecemasan lho! Nah, di bawah ini Riliv rangkum untuk kamu beberapa tips mengatur waktu agar terhindar dari kecemasan .

ADVERTISEMENTS

1. Menentukan tujuan, dan mengapa manajemen waktu penting untuk mencapai tujuan tersebut

Photo by Jordan Benton from Pexels

Photo by Jordan Benton from Pexels via https://www.pexels.com

Untuk dapat menciptakan suatu kebiasaan baru dan konsisten menjalankan kegiatan tersebut, hal pertama yang harus kamu pahami adalah mengapa kamu harus melakukan hal tersebut. Dengan demikian, kapanpun rasa malas menghantui, kamu akan ingat dengan tujuan awalmu sehingga kamu dapat kembali mendapatkan motivasi.

Tujuan tersebut bisa berupa hal yang bersifat eksternal maupun internal. Akan tetapi, tujuan internal cenderung membuatmu lebih mampu bertahan dan konsisten daripada tujuan eksternal. Selain menyadari tujuan yang ingin kamu capai, penting pula untuk memahami mengapa pengaturan waktu yang baik dapat memudahkanmu mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, jika kamu tidak mampu mengatur waktumu dengan baik, nantinya kamu akan stres dan cemas dan kesehatanmu menjadi terganggu.

ADVERTISEMENTS

2. Sadari bahwa menunda pekerjaan dapat membuat hasil kerjamu kurang maksimal

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Photo by Gustavo Fring from Pexels via https://www.pexels.com

Untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan komprehensif tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Semakin kamu menunda pekerjaanmu, waktumu akan semakin banyak berkurang, dan nantinya kamu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sebaik yang dapat kamu lakukan jika masih memiliki banyak waktu.

Selain itu, jika kamu menunda pekerjaanmu, tidak ada jaminan bahwa kamu dapat menyelesaikan tugas tersebut tepat pada waktunya. Sayang sekali bukan jika kerja kerasmu menjadi sia-sia karena kamu terlambat mengumpulkan pekerjaan tersebut?

Hasil kerja yang kurang maksimal juga bisa membuatmu menyesal dan marah kepada diri sendiri, dan dapat memperburuk kondisi kesehatan mentalmu.

ADVERTISEMENTS

3. Gunakan skala prioritas

Photo by Breakingpic on Pexels

Photo by Breakingpic on Pexels via https://www.pexels.com

Seperti pohon, yang tidak dapat tumbuh besar jika memiliki terlalu banyak cabang, kamu juga tidak dapat berfungsi dengan maksimal jika memiliki terlalu banyak hal untuk dikerjakan. Oleh karena itu, sebelum kamu mulai bekerja, kamu dapat membuat daftar pekerjaan yang harus kamu selesaikan dan membaginya ke dalam empat kelompok prioritas, yaitu:

  • Do: Untuk pekerjaan penting dan darurat yang harus segera diselesaikan;
  • Defer: Untuk pekerjaan yang penting namun tidak darurat, sehingga kamu dapat menyelesaikannya di lain waktu;
  • Delegate: Untuk pekerjaan yang darurat namun tidak penting, kamu bisa; mendelegasikannya pada orang lain untuk dikerjakan, sehingga kamu dapat fokus pada pekerjaan yang penting dan darurat terlebih dahulu;
  • Delete: Untuk pekerjaan yang tidak penting dan tidak darurat, kamu tidak perlu mengerjakannya. Fokuskan dirimu kepada hal yang benar-benar penting.

ADVERTISEMENTS

4. Pahami gaya kerjamu

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Photo by Gustavo Fring from Pexels via https://www.pexels.com

Semua orang memiliki gaya kerjanya masing-masing. Bagi sebagian orang, mengerjakan hal yang mudah terlebih dahulu dapat membuat mereka lebih bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan lainnya. Namun bagi sebagian yang lain, mengerjakan hal yang sulit terlebih dahulu dapat membuat mereka merasa lega dan tidak terbebani dengan pekerjaan selanjutnya.

Sebagai contoh lain, ada yang lebih nyaman menyelesaikan suatu pekerjaan sebelum mengerjakan hal lain, namun ada pula yang lebih suka “melompat-lompat” dan mengerjakan sesuatu berdasarkan mood. Untuk dapat bekerja dengan efektif, penting bagimu untuk memahami cara kerja mana yang dirasa paling tepat untuk dirimu. Dengan menyelesaikan pekerjaan sesuai gaya kerjamu, tidak hanya berhasil menyelesaikan pekerjaan, kamu juga dapat menjadi lebih bersemangat sehingga terhindar dari stres dan kecemasan.

ADVERTISEMENTS

5. Istirahat juga merupakan bagian dari manajemen waktu, lho!

Photo by Tatiana Syrikova from Pexels

Photo by Tatiana Syrikova from Pexels via https://www.pexels.com

Jangan memaksakan diri untuk bekerja sepanjang waktu, istirahat juga bagian dari manajemen waktu yang tepat loh! Memaksakan diri bekerja sepanjang waktu malah akan membuatmu merasa tertekan, stres, dan kamu menjadi mudah terserang penyakit. Pada akhirnya, alih-alih berhasil menghindari kecemasan, kamu malah jatuh sakit dan semakin cemas karena pekerjaanmu tidak selesai.

Hal yang paling penting ialah jangan lupa mempraktikkan tips-tips di atas dan tidak menunda pekerjaan. Selain itu, kamu juga bisa mengurangi tingkat stres dan kecemasanmu melalui latihan relaksasi dan meditasi menggunakan aplikasi Riliv.

Disadur dari:

  1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6379615/
  2. https://www.nhs.uk/conditions/stress-anxiety-depression/time-management-tips/

Artikel ini ditulis oleh Nafa Aurellia Azizah dari Riliv .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.