Sesungguhnya Tuhan telah menjadikan kehidupan seluruh makhluk dengan berpasang-pasangan. Pasangan-pasangan itu selalu berdampingan dan disatukan oleh rasa yang disebut cinta. Kehidupan ini mulai dari jenis bakteri sampai manusia terasa begitu indah mempesona karena adanya rasa cinta. Para bijaksana pun berkata, dunia tercipta karena cinta, kita ini adapun karena buah cinta dari Ayah dan Ibu kita, kursi yang sering kita duduki itu juga tercipta dari dorongan cinta sang pengrajin kursi, dan tentunya masih banyak lagi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perihal cinta dalam kehidupan manusia merupakan sesuatu yang sangat penting. Tidak hanya dengan pasangan saja kita harus saling menyayangi dan mencintai tetapi kepada Tuhan, sesama manusia, binatang da tumbuhan.
Namun seperti kita ketahui bersama, di masa sekarang ini sepertinya kesakralan dan kesucian cinta kepada pasangan yang harusnya dibuktikan dengan jalan pernikahan yang sah bergeser pada hubungan bebas yang juga mengatas namakan cinta.
Yuk, kita cek lagi kadar cinta kita pada pasangan kita. Apakah sudah dikatakan cinta mawaddah wa rahmah? ataukah masih pada level cinta syahwat?
1. Cinta Rahmah
Adalah cinta kasih atau rasa belas kasih. Diantara ciri pokok cinta ini adalah tidak mengharap balasan dari yang di cintai. Cinta ini pun pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang.
Contoh paling mudah dari cinta ini adalah cinta orang tua kepada anaknya. Ketika mencintai, orang tua tidaklah mengharapkan balasan dari anaknya, karena cinta mereka tulus. Seringkali orang tua sudah merasa bahagia apabila melihat anaknya pun bahagia. Sebagai contoh lain yaitu apabila kita melihat orang lain kesusahan, maka kita terdorong untuk membantunya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dan dorongan inilah yang biasanya disebut dengan cinta rahmah atau cinta kasih.
2. Cinta Mawaddah
Adalah cinta asmara. Ciri khusus dari cinta ini adalah diwarnai dengan rasa asik, romantis dan rasa cemburu. Sebagai contohnya yaitu pacaran, muda mudi yang sedang menjalin hubungan (pacaran) cenderung melakukan hal-hal romantis, seakan-akan dunia milik mereka berdua dan yang lainnya hanya sekedar ngontrak atau mampir minum saja. Mereka akan saling menyanjung satu sama lain seakan-akan kekasihnya itu adalah manusia paling sempurna di muka bumi. Dan ketika putus maka bencinya pun setengah mati seakan-akan kekasihnya adalah orang paling buruk dan jahat.
Kita pun pasti sering mendengar orang mengatakan "dimabuk cinta" dan biasanya cinta disini masuk kategori cinta mawaddah atau cinta asmara.
3. Cinta Mawaddah wa Rahmah
Cinta ini merupakan gabungan dari cinta belas kasih yang tanpa pamrih dan cinta asmara yang romantis. Cinta belas kasih menimbulkan rasa saling rela berkorban dengan setulus hati tanpa pamrih apapun. Sedangkan cinta asmara yang romantis menumbuhkan rasa saling memiliki dan menjaga satu sama lain apapunyang terjadi dengan kerelaan dan senang hati. Sehingga cinta ini merupakan cinta yang sangat kokoh dibandingkan dengan cinta yang lain.
Sayangnya cinta mawaddah wa rahmah ini hanya dimiliki oleh pasangan suami istri. Jadi jenis cinta ini sangatlah istimewa karena tidak mungkin dimiliki kecuali oleh pasangan suami istri. Jadi sudahkah kamu dan pasanganmu halal? kalau belum, yuk halalin aja.
4. Cinta Syahwat
Cinta ini mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian umum dan pengertian populer. Adapun pengertian cinta syahwat secara umum yaitu rasa tamak untuk memiliki dan menikmati sesuatu dengan jalan apapun. Ciri khususnya di dorong oleh keinginan lahiriyah (fisik) semata, tidak merasa puas dan temporer. Sedangkan pengertian cinta syahwat secara populer dikenal dengan cinta nafsu/birahi yang merupakan dorongan untuk melakukan hubungan badan dan sejenisnya.
5. Cinta Naluriah
Cinta jenis ini sebenarnya sering terdapat pada binatang. Artinya cinta kasih binatang hanya berdasarkan naluri saja, bukan kasih sayang sejati. Pastinya cintamu tidak masuk kategori ini kan ya?
Jadi, setelah membaca ini kira-kira sampai manakah level cintamu terhadap pasanganmu?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.