Tak kenal maka tak sayang
Peribahasa di atas menjadi tolok ukur keinginanku mengunjungi suatu tempat untuk berwisata ataupun berkegiatan lain. Seperti mimpiku untuk liburan seru ke Flipina, maka aku akan mencari tahu melalui mesin penelusur lebih dahulu di internet dari laman, berita daring, ataupun sosial media yang menyediakan rekomendasi menarik mengenai seluk-beluk dan kehidupan masyarakat Filipina sebelum aku benar-benar menginjakkan kaki ke Filipina.
Tujuanku mengenalnya lebih dulu secara daring supaya ada rasa ingin kembali ke Filipina kalau ada kesempatan-kesempatan lain dan memberikan kesan rindu kembali pada sudut-sudut daerah yang aku kunjungi. (Uhuk! dengan catatan selama pandemi sudah dinyatakan enyah hehehe). Ya! Dengan begitu tak kenal maka tak sayang, bukan?.
Nah, salah satu kota yang akan kukunjungi untuk mengenal Filipina adalah Kota Cebu. Kota tersebut merupakan kota tersibuk kedua setelah Manila dengan tingkat ekonomi masyarakatnya yang di atas rata-rata ekonomi nasional Filipina. Hal tersebut gak mengherankan sih SoHip, karena kota ini merupakan pelabuhan perdagangan yang besar dan industri yang dimiliki tergolong maju. Selain itu, kota ini menyimpan banyak tempat wisata seperti wisata laut dan bawah laut, wisata kekinian, festival, wisata kuliner, serta yang tak boleh ketinggalan dari Kota Cebu yakni wisata sejarah dan budaya yang bisa membuat kita lebih mengenal Filipina.
Bagi SoHip yang menyukai city tour atau berjalan kaki menikmati keindahan bangunan-bangunan kota melalui sejarah dan budaya masyarakat lokal, rekomendasi hasil berselancar seruku secara daring mengenai liburan di Filipina dari tempat-tempat ini bisa jadi pilihan menikmati Kota Cebu dari sisi sejarah dan budayanya, lo. Yuk, disimak!
ADVERTISEMENTS
1. Benteng Peninggalan Spanyol San Pedro
Pertama-tama perlu diketahui bahwa negara Filipina ini pernah dijajah oleh negara Spanyol. Oleh karena itu maka tak heran banyak peninggalan bangunan di Filipina yang mirip dengan arsitektur Eropa. Salah satunya adalah benteng San Pedro atau yang juga dikenal dengan Fort San Pedro.
Benteng ini dibangun pada sekitar abad ke 17 dan merupakan benteng tertua di Filipina. Pada masa penjajahan Spanyol benteng ini berfungsi sebagai pemukiman warga Spanyol dan baru digunakan Filipina saat masa revolusioner di akhir abad 19. Oh ya, benteng ini termasuk peninggalan sejarah yang ada di pusat kota Cebu.
ADVERTISEMENTS
2. Rumah Empat Generasi Casa Gorordo
Bangunan ini adalah rumah yang memiliki kisah gambaran gaya hidup penduduk Cebu pada masa Spanyol. Tentu saja rumah ini memiliki gaya arsitektur Spanyol dengan kekhasannya memakai cangkang capiz yang oleh masyarakat lokal dikenal sebagai “bahay no bato”.
Sejarahnya rumah ini adalah rumah 4 generasi dari keluarga Gorordo yang juga merupakan rumah dari uskup terkenal Cebu, Juan Gorordo. Kalau sekarang, rumah ini jadi tempat bersejarah bagi Filipina dan digunakan sebagai museum yang menampilkan barang antik, baju, lukisan, patung, peralatan rumah tangga, serta beberapa artefak pada abad 18 dan 19. Kiranya satu rumah bersejarah di Cebu saja bisa membuat lebih mengenal Filipina. Belum rumah-rumah yang lain dengan peninggalan yang lain. Wah, It's more fun in the Philippines!
ADVERTISEMENTS
3. Museo Sugbo, Bekas Penjara Cebu
Sebelum pada akhirnya menjadi museum, Sugbo merupakan pusat tahanan dan rehabilitasinya kota Cebu. Di museum ini akan memelajari budaya dan sejarah Cebu, sayangnya kita tak diperkenankan mengambil foto dan video pada benda bersejarah di dalam museum. Jadi ada baiknya membawa catatan untuk mencatat penjelasan yang ingin diketahui saat mengunjungi museum ini.
ADVERTISEMENTS
4. Magellans Cross, Tempat Penyimpanan Salib
Penyebaran agama Katolik yang dilakukan oleh pendatang dari Spanyol dimulai sejak awal abad ke-16 di Cebu, maka tak heran Cebu menjadi salah satu tempat wisata dan ibadah pagi para pelancong. Salah satu penanda bahwa agama Katolik disebarkan di Cebu adalah dengan adanya bangunan Magellan's Cross.
Bangunan itu adalah sebuah monumen peringatan dari Ferdinand Magellan yang memancangkan salib kayu di tanah Cebu sebagai tanda pekabaran Injil kepada warga Cebu. Bangunan berbentuk segi delapan yang menyimpan salib adalah daya tarik wisata sejarah dan budaya dari Cebu, kota di Filipina yang termasuk awal mendapatkan pengaruh Katolik.
ADVERTISEMENTS
5. Basilica del Santo Nino, Tempat Penyimpanan Relikui Tertua
Patung Yesus sebagai anak kecil diperkirakan ada di tempat ini sekitar abad 15. Sehingga tempat ini menjadi tempat yang menyimpan relikui tertua di Cebu. Tempat ini masih berada di satu kawasan dengan benteng San Pedro dan Magellan's Cross.
Jika SoHip pernah menemukan Festival Sinulog di IG: pdot_indonesia itu adalah perayaan yang berhubungan dengan tempat bersejarah ini. Salah satu festival terbesar di Cebu ini dilaksanakan untuk menghormati bayi suci Sto. Nino de Cebu. Orang-orang akan berkumpul di sepanjang rute prosesi agung dan ikut serta dalam kemeriahan parade. Festival ini berlangsung 9 hingga 12 jam dengan didatangi oleh masyarakat kota Cebu maupun masyarakat Filipina lain dari luar pulau. Semakin seru saja ya, liburan di Cebu kalau datang saat perayaan festival Sinulog!.
ADVERTISEMENTS
6. Menjelajahi Jalanan Tertua di Cebu, Colon Street
Sejarah juga mengalami perkembangan. Begitu juga kota Cebu yang juga mengalami perkembangan. Colon Street memang dikenal sebagai jalanan tertua di kota Cebu namun sekarang, menjadi pusat hiruk-pikuk bagi Cebu. Ya tentu, pusat keramaian yang tidak meninggalkan kekhasannya dari dulu dengan tetap menonjolkan sejarah dan budaya sebagai daya tariknya.
Di jalanan Colon Street terdapat rumah kolonial Yap – San Diego yang dikenal juga sebagai rumah tertua di Cebu. Di rumah tersebut menyimpan peralatan rumah tangga, lukisan. patung, simbol religius, dan dekorasi yang khas. Selain itu masih di jalan yang sama bisa ditemukan Colon Obelisk, sebuah plakat yang mendeskripsikan sejarah singkat Cebu. Sepertinya jalan-jalan di wilayah Colon Street saja sudah mendapatkan banyak pengetahuan sejarah dan budaya ya, SoHip.
7. Cebu Metropolitan Catedral, Gereja Tertua di Cebu
Letak gereja ini tak jauh dari jalanan Colon Street, atau bahkan bisa dibilang masih satu wilayah. Sehingga bisa ditempuh dari jalanan Colon Street hanya dengan berjalan kaki. Gereja yang dibangun pada zaman kolonial Spanyol ini memiliki bentuk tembok khas berwarna putih dan tebal yang berfungsi untuk menahan angin topan dan musibah lainnya serta dihiasi relief berbentuk bunga.
Pembangunan gereja ini banyak sekali mengalami gangguan, maka tak heran temboknya dibuat tebal. Salah satunya karena perang dunia kedua. Nah, sejarah panjang pembangunan gereja ini dapat dilihat dari arsitektur yang khas seperti selain relief bunga juga ada phonenixes yang seperti motif arsitektur Tionghoa, dan terdapat lambang kerajaan Spanyol yang terdapat di pintu masuk utama, yang mencerminkan adanya kontribusi dari Spanyol dalam pembangunan gereja.
8. Kuil Taoisme di Cebu
Kuil ini terdiri dari 2 bangunan yang berbeda. Terdapat kuil yang untuk umum dan khusus untuk ibadah umat Tao. Keberadaan kuil ini menandakan bahwa terdapat komunitas masyarakat Tionghoa di Cebu yang menganut kepercayaan Tao dan tentu saja, arsitek bangunan ini bernuansa Tiongkok berbeda dengan bangunan bersejarah lainnya yang bernuansa Eropa.
Terdapat perpustakaan, toko cenderamata, dan sumur harapan yang dibuka untuk umum. Bagi pelancong yang ingin mengenal perkembangan Tao di Cebu lebih dalam bisa membaca sejarahnya di perpustakaan. Adapun di sana balkon yang luas dengan pemandangan kota yang juga menjadi daya tarik wisata dari kuil ini.
9. Kuil Leah, Simbol Cinta Abadi
Bangunan ini adalah bentuk persembahan dan simbol cinta abadi dari Teodorico Adarna kepada istrinya Leah Villa Albino-Adarna. Museum yang berisi buku-buku dan galeri seni menjadi gambaran sejarah yang mewakilkan cerita dari bangunan kuil. Selain itu dengan arsitektur khas Romawi juga menampilkan gambar sejarah Filipina di dinding-dindingnya. Asyik rasanya ya SoHip memelajari kisah dibalik terciptanya bangunan ini! Apalagi ke sini dengan partner hidup kita, bisa jadi kisah dibalik bangunan kuil jadi obrolan reflektif, membuat kita dan pasangan jadi lebih sama-sama memaknai cinta yang tulus.
Nah, itulah sembilan tempat bersejarah di Cebu yang merupakan tempat wisata sejarah dan budaya yang akan kukunjungi saat ada kesempatan ke Filipina. Sohip bagaimana? Apakah semakin ingin mengenal lebih jauh tentang Filipina dari Cebu dengan menikmati tempat bersejarah dan budayanya sepertiku?.
Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di www.wisatafilipina.com. Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslim-friendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa aku ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”