#WisataFilipina-5 Alasan Kamu harus Mengunjungi Cotabato, Kota yang Muslim Friendly dan Kaya Budaya

Liburan di Cotabato, salah satu kota di Filipina yang seru dan menarik

Pandemi yang belum usai membuat banyak orang tak bisa berpergian ke luar negeri. Selain dikarenakan alasan beberapa negara masih menutup pintu masuknya bagi warga negara Indonesia, biaya yang dikeluarkan juga lebih besar jika nekat ke luar negeri saat pandemi. Meskipun belum bisa berpergian, tak ada salahnya mulai mencari-cari tempat yang ingin dikunjungi saat pandemi telah usai. Cotabato, kota yang terletak di Filipina ini bisa menjadi list yang wajib dikunjungi. Terlebih Filipina adalah negara tetangga yang menjadi destinasi impian bagi banyak orang Indonesia.

Cotabato adalah kota yang terletak di provinsi Maguindanao, Filipina. Cotabato adalah salah satu kota di Filipina yang mayoritas penduduknya muslim. Meskipun mayoritas muslim, kota ini kaya akan keanekaragaman yang sayang untuk dilewatkan. Selain itu, Cotabato menyimpan keindahan alam yang membuat setiap orang ingin kembali lagi. Yuk simak 5 alasan mengapa kamu harus mengunjungi Cotabato. 

ADVERTISEMENTS

1. Dapat Berwisata Religi ke Mesjid Terbesar di Filipina

Photo by @modern.hemingway on Instagram

Photo by @modern.hemingway on Instagram via https://www.instagram.com

Mesjid Agung Cotabato adalah salah satu mesjid yang ada di Cotabato dan juga merupakan yang terbesar di Filipina. Mesjid ini dibangun atas wakaf Sultan Hassanal Bolkiah untuk memperingati 25 tahun hubungan diplomatik antara Brunei Darussalam dengan Filipina. 

Desain arsitektur mesjid seakan-akan membuat kamu bak berada di Timur Tengah. Nuansa putih dan emas menambah kesan Timur Tengah. Di halaman depan mesjid terdapat air manjur. Di dalam mesjid juga terdapat lampu kaca kristal yang menggantung di ruang utama sholat. Menginjakkan kaki di mesjid ini membuktikan bahwa negara mayoritas pemeluk agama Kristen tetap menjunjung tinggi toleransi beragama. 

ADVERTISEMENTS

2. Memiliki Banyak Destinasi Wisata Alam

Photo by flickr.com on pinterest

Photo by flickr.com on pinterest via https://id.pinterest.com

Cotabato memiliki banyak destinasi wisata alam. Ada Bukit Timako , Bukit Pedro C, Gua Kutawato, Sungai Rio Grande, dan lain sebagainya. Bukit Timako adalah salah satu dataran tinggi yang ada di Cotabato. Bukit ini menjadi rumah bagi beberapa spesies monyet, burung, dan fauna yang lainnya. Banyaknya perpohonan di bukit ini membuat mata segar memandang. 

Bukit Pedro adalah bukit kedua yang ada di Cotabato dan menjadi tempat favorit untuk hiking. Gua Kutawato berada di kaki bukit Pedro . Ada empat mulut gua yang merupakan pintu masuk ke gua ini. Keempat mulut gua ini memiliki keindahan alam tersendiri yakni berupa berbatuan, kolam air asin, sungai bawah tanah, dan kelelawar.

Sungai Rio Grande juga terdapat di kota ini dan merupakan sungai terpanjang di Maguindanao. Jika sedang beruntung, kamu bisa melihat balapan perahu di sungai. Keindahan alam ini memberikan sensasi berbeda bagi para pengunjung. 

ADVERTISEMENTS

3. Makanan Halal Mudah Ditemukan

Photo by @discovermnl on Instagram

Photo by @discovermnl on Instagram via https://www.instagram.com

Sebagai kota yang muslim friendly, makanan halal mudah ditemukan. Ada banyak restoran Timur Tengah, Asia, hingga Filipina yang halal. Di Cotabato kamu dapat mencicipi Arroz Caldo, makanan khas Filipina yang berasal dari beras.

Arroz Caldo sendiri mirip seperti bubur ayam Indonesia hanya saja bumbunya berbeda. Arroz Caldo terbuat dari beras putih yang dimasak hingga menjadi bubur, dan biasanya disajikan dengan telur rebus. Ada banyak kuliner khas Filipina lainnya yang halal di Cotabato. 

 

ADVERTISEMENTS

4. Budaya dan Tradisi yang Masih Terjaga

Photo by @philippineimages on Instagram

Photo by @philippineimages on Instagram via https://www.instagram.com

Di Cotabato masih ditemukan orang-orang yang memakai malong. Malong adalah kain tenun yang besar dan berwarna warni. Selain malong ada juga festival-festival yang rutin dilaksanakan di Cotabato. 

Kota dengan penduduk mayoritas muslim tentu tak asing lagi dengan Ramadhan. Jika kamu berlibur saat bulan Ramadhan, akan ada pameran dan aktivitas seru yang dilakukan. Selain itu, ada festival Araw ng Kutabato (Cotabato Day) yang diselenggarakan setiap tanggal 12-25 Juni. Araw ng Kutabato adalah festival terbesar di kota ini. 

Tak hanya itu saja, ada festival Shariff Kabunsuan. Di festival ini kamu bisa merasakan langsung budaya masyarakat Cotabato. Ada juga kapal yang dihias dengan beraneka warna yang disebut dengan Guinakit. Festival ini dilaksanakan setiap bulan Desember. Ada juga festival Layagan, dan festival cahaya. Duh, semoga pandemi cepat berlalu agar bisa merasakan liburan dan festival yang seru di Cotabato. 

ADVERTISEMENTS

5. Banyak Tempat Berburu Oleh-oleh

Photo by Weebly on Pinterest

Photo by Weebly on Pinterest via https://id.pinterest.com

Tak usah khawatir di Cotabato kamu bisa berbelanja oleh-oleh di Cotabato Mega Market, Cotabato Mega Square, dan Barter Trade Center. Ada banyak kerajinan khas daerah Maguindanao yang menarik untuk dibawa pulang. Terlebih kain tenunnya yang unik dan cocok dijadikan oleh-oleh.

Gimana? Tertarik untuk mengunjungi Cotabato? Simpan dulu keinginanmu sekarang ya, nanti jika pandemi telah usai langsung cuss ke Cotabato. Yuk ikuti arahan pemerintah agar pandemi cepat berlalu!.

Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di www.wisatafilipina.com . Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslimfriendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa aku ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Practice makes perfect