Indonesia terkenal dengan aneka wisatanya, baik wisata alam maupun wisata sejarah. Kali ini, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi wisata sejarah berupa candi di Yogyakarta. Semoga bisa bermanfaat buat kamu para pecinta candi ketika travelling ke Yogyakarta, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Candi Borobudur
Pasti sudah pernah tahu dong, yang namanya Candi Borobudur. Candi ini merupakan candi Buddha yang terbesar di Indonesia. Mungkin juga dunia. Sejarah candi ini pun begitu menakjubkan, setelah sempat tertimbun tanah sekian tahun lamanya, akhirnya candi ini ditemukan kembali dan dilakukan pemugaran.
Setiap tahunnya, umat Buddha juga merayakan hari Waisak di Candi ini, lho. Kamu bisa mengunjunginya juga pas di hari Waisak. Tapi ingat ya, sesama umat beragama harus saling menghormati. Candi ini akan semakin menakjubkan ketika ada perayaan Waisak. Jadi kamu jangan sampai khilaf, ketika mengabadikan momen spesial di sana.
ADVERTISEMENTS
2. Candi Prambanan
Kalau kamu pernah mendengar kisahnya Putri Roro Jonggrang, ya ini peninggalannya. Candi Prambanan! Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu. Di dalamnya terdapat 3 candi besar, yaitu Candi Brahma, Siwa, dan Wisnu.
Candi Prambanan ini sendiri letaknya di sebuah kompleks Prambanan, di mana spot candi ini lumayan tinggi dan besar. Ditambah lagi karena dia berada di kompleks, jadi masih ada beberapa candi lagi di sekitar Candi Prambanan ini. Uniknya, yang berada di kompleks ini bukan hanya candi yang bercorak Hindu, lho.
Kamu juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling di kompleks candi. Ada juga spot selfie yang unik, tapi pastinya kamu harus membayar lagi ketika ingin berfoto, ya.
ADVERTISEMENTS
3. Candi Sewu
Nah, candi yang satu ini adalah candi yang bercorak Budha, tetapi letaknya di kompleks candi Prambanan. Jadi ketika berkunjung ke Prambanan, bisa nih langsung mengunjungi candi ini juga.
ADVERTISEMENTS
4. Candi Ratu Boko
Konon katanya, candi yang satu ini dahulu merupakan istana raja. Soalnya kawasan candi ini juga sangat besar dan dikelilingi dengan lapangan berumput. Jadi, mungkin saja sih, kalau ini dulunya istana raja. Cocok banget buat kamu yang udah lelah jalan seharian, boleh deh ke Candi Ratu Boko. Yuk, leha-leha dulu di lapangan rumputnya.
ADVERTISEMENTS
5. Candi Sambisari
Candi yang satu ini agak unik karena dia berada di bawah permukaan tanah. Candi ini merupakan candi bercorak agama Hindu yang letaknya nggak jauh dari kompleks candi Prambanan.
Nampaknya candi ini juga belum banyak yang tahu, ya? Karena masih sepi pengunjung juga. Jadi pas banget buat kamu yang mau hunting foto atau mau menikmati keunikan candi.
ADVERTISEMENTS
6. Candi Plaosan
Ketika kamu berkunjung ke candi yang satu ini, nampaknya kamu juga akan bingung sebenarnya ini candi bercorak agama Hindu atau Budha ya?
Sebenarnya ini adalah candi Buddha, tetapi arsitekturnya juga mirip dengan candi Hindu. Kenapa? Karena konon katanya, dulu ada seorang raja yang menganut agama Budha yang kemudian menyunting seorang wanita Hindu. Maka dari itu, candi ini adalah perpaduan dari agama Budha dan Hindu. Namun, esensi dari candi ini sendiri adalah candi bercorak agama Budha.
7. Candi Kalasan
Candi yang satu ini juga merupakan salah satu candi yang bercorak agama Budha. Konon katanya candi ini dulu dibangun untuk melakukan kegiatan keagamaan. Letak candi ini juga tidak jauh dari candi Prambanan.
8. Candi Ijo
Kalau candi yang satu ini merupakan candi yang bercorak agama Hindu. Letaknya dekat dengan tebing breksi yang sekarang juga merupakan tempat wisata. Cocok banget nih buat kamu yang usai berwisata ke tebing breksi, terus ke Candi Ijo buat hunting foto sunset.
9. Candi Sari
Satu lagi candi yang bercorak agama Budha di Yogyakarta, nih. Namanya Candi Sari. Letaknya nggak jauh dari Candi Kalasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Konon katanya candi ini dahulu digunakan biara untuk para pertapa agama Budha (Bhiksu). Nah, bentuknya juga gak jauh berbeda dengan candi Plaosan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”