Sungguh nggak kerasa, tiba-tiba sudah jumpa bulan Desember lagi. Istimewa banget, khususnya untuk kamu, teman-teman Protestan dan Katolik yang merayakan Natal. Sambil (mungkin) menunggu hujan yang kadang datangnya masih malu-malu nan syahdu, yuk benamkan diri dalam genangan momen natal masa kecil. Kamu paling kangen sama momen yang mana?
ADVERTISEMENTS
1. Playlist paling melekat: We Wish You A Merry Christmas
We wish you a merry christmas
We wish you a merry christmas
We wish you a merry christmas
And a happy new year!
We wish you a merry christmas
We wish you a merry christmas
We wish you a merry christmas
And a happy new year!
Gitu aja sih. Maklum, singkat padat dan gampang dinyanyikan. Padahal kan tahun barunya juga masih lama.
Lagu yang lain? Banyaklah. Tapi susah lagu yang ini lebih gampang, apalagi kalau pakai bahasa Inggris~
ADVERTISEMENTS
2. Rakit pohon natal (jumbo) berikut hiasan dan lampunya
Efek nonton film tema natal kali ya? Pohon natalnya buesar sampai ke ujungnya hampir menyentuh langit-langit rumah. Padahal ya, pohon natalnya biasa aja ukurannya. Setinggi badan kamu waktu SD paling kan. Tapi tetap aja senang banget waktu menghias pohon natal.
Aturannya begini:
1. Yang masang bintang timur mesti jadi rebutan.
2. Yang masang lampu harus orang tua.
ADVERTISEMENTS
3. Beli baju baru buat natalan
Nggak dipungkiri ya, zaman kamu masih kecil, momen natal ya artinya bakal dapat baju baru. Ya kan mumpung tokonya banyak diskon #alesan. Mungkin dari awal bulan Desember, mama papa belikan baju baru. Lalu kamu menghitung hari sampai Natal tiba dan kamu pake baju barunya yang (mungkin) masih bau toko gara-gara nggak dicuci.
Kalau dicuci, nggak jadi baru…
ADVERTISEMENTS
4. Latian operet Natal sama teman-teman sekolah minggu
Sekitar sebulan (atau malah 2 bulan) sebelum Natal, guru sekolah minggumu pasti sibuk bikin audisi pemain operet Natal. Peran Bunda Maria mesti jadi rebutan cewek-cewek. Runner up peran yang diperebutkan adalah jadi malaikat. Nggak kepilih dua-duanya? Jadi domba-domba di padang rumput juga bisa. Butuh banyak malah. Hehehe…
Apa pun perannya, semangatnya tetap dong. Soalnya kamu akan pakai kostum unik. Udah gitu, penampilan anak sekolah minggu nggak pernah sepi penonton. Selalu rameai. Ibaratnya semua anggota gereja bakal nungguin penampilan operet. Nggak perfect sih. Mesti banyak yang lupa dialog, salah adegan, kesandung properti, sampe nangis gara-gara grogi, tetap aja tepuk tangan buat operet meriah banget.
Bedanya, dulu penampilanmu cukup dilihat dan paling banter difoto sama seksi dokumentasi panitia Natal.
Kalau sekarang, semua orang tua pasti heboh merekam aksi operet dari HP masing-masing.
ADVERTISEMENTS
5. Ingin dapat kado dari sinterklas
Anak-anak emang maruk sih. Udah sangat ingin baju baru, masih juga ingin dapat kado natal dari Sinterklas. Ya walau pun isinya cuma 1 buku tulis dan 1 pensil yang dibagi di acara Natal, tetep aja seneng. Cuma kecewa liat Sinterklasnya. Cungkring-cungkring. Beda jauh sama Sinterklas yang di televisi itu. Gendut, lucu dan terlihat tabah banget. Hehehe…
Eh itu belom termasuk kekecewaan karena khayalanmu nggak terwujud lho ya. Contohnya nih, nggak mungkin Sinterklas nyusup ke rumahmu lewat cerobong asap, Nggak mungkin dong ya. Secara, rumah Indonesia mana ada cerobongnya? Masa iya masuk lewat lubang ventilasi?
ADVERTISEMENTS
6. Mantengin film Home Alone di TV, selalu
Film Home Alone yang dibintangi Macaulay Culkin ini dibuat dengan setting Natal. Barangkali dari sinilah khayalanmu tentang Natal menjadi-jadi: pohon natal jumbo, kado-kado natal dan saljuu! Atau malah khayalan menghalau perampok pas sendirian di rumah? Nah waktu kecil, anteng banget nonton Home Alone di depan TV. Sampai hafal keempat serinya. Sampeai sekarang, walau Home Alone ditayangkan di pertengahan tahun pun, tetep aja kamu baper ingin natalan.
7. Ngarep ada salju turun di malam Natal
Tayangan Hollywood tema Natal, atau setidaknya gambar-gambar di kartu ucapan Natal sering menampilkan pemandangan Natal bersalju. Terus kamu jadi kepengin lihat salju. Harapannya kamu bisa main perang salju sama teman-teman, atau bikin snowman.
Sayangnya kamu harus puas dengan hujan air di Indonesia. Saljunya cukup dilihat di film dan di gambar aja. Nggak apa-apa, hujan juga sukses bikin suasana dingin syahdu kok. Nggak cuma bikin ingat Natal, hujan juga pasti sukses bikin kamu ingat mantan. Yaks!
8. Merinding diajak nonton Christmas Carol
A Christmas Carol nggak se-booming Home Alone sih sepertinya. Soalnya, A Christmas Carol justru berkisah tentang mimpi buruk di hari Natal. Happy ending sih, tapi tetap saja bikin takut duluan. Hahaha…
Tapi cerita di film ini punya nilai moral yang bagus lho. Jangan pelit-pelit jadi orang. Banyak duit nggak ada gunanya kalau hati kosong. Asik…
9. Berkirim kartu Natal untuk teman-teman atau saudara
Zaman dulu, ucapan Natal nggak bisa di-broadcast kayak sekarang. SMS pun kayaknya masih langka. Jadi sarana menghantar ucapan Natal adalah lewat kartu Natal. Beli bisa, bikin sendiri bisa. Yang jelas dengan kartu, jadi lebih berkesan. Bisa disimpan dan dikoleksi. Kamu masih punya nggak kartu ucapan Natal dari teman-teman atau saudaramu? Atau dari mantan?
10. Ngumpul bareng keluarga besar adalah momen ngangenin
Seperti hari raya keagamaan yang lain, berkumpul dengan keluarga besar selalu membawa kehangatan tersendiri di hati. Mudik Natal memang nggak seramai mudik lebaran, tapi kalau keluargamu tinggal di luar kota, mesti tetap pulang ke kota asal. Bareng-bareng ibadah di gereja, sesudah itu saling mengucapkan Natal dan lanjut acara happy family. Sekedar becanda bareng, masak bareng, makan bareng atau ngobrol bareng. Worth it banget.
Sekarang kamu di mana? Kerja atau kuliah merantau di luar kota? Pulang gih Natal ini. Hehehe…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Natal nanti pulang ga sis? 😀