#RemajaBicaraKespro-5 Wejangan Orangtua Saat Kamu Memasuki Masa Puber: Dengerin Aja Dulu!

Belajar tentang nilai hidup agar nggak salah kaprah lagi

Setiap ABG yang sudah gede termasuk gue pasti pernah dong mengalami masa puber. Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa bisa dikatakan masa remaja. Masa-masa yang tak hanya mulai tertarik sama lawan jenis, mulai dag dig dug jika ada cewek atau cowok nembak tapi bukan bermain tembak-tembakan melainkan menyatakan cinta. Geli-geli bikin senang jika mengingat ada yang naksir, terus nembak lalu pacaran.

Gak hanya itu saja, ternyata masa-masa remaja kadang dengan lugu dan polosnya percaya begitu saja omongan setiap orang. Termasuk rayuan maut doi yang bikin klepek-klepek. Bahkan bisa meledak marah saat diingetin pada hal kebaikan. Kalian begitu juga nggak sih? Semoga saja tidak ya.

Saat memasuki masa puber, pasti orangtua merasa senang sekaligus was-was. Senang bayi kecilnya telah tumbuh rewaja dan juga was-was karena masa remaja itu akan menentukan bagaimana masa depannya nanti. Untuk itu yang namanya orangtua pasti berusaha memberi wejangan agar anaknya nggak salah pilih jalan. Pahami baik-baik ya dan ambil sisi positifnya saja.

ADVERTISEMENTS

1. Nggak boleh terlalu dekat dengan lawan jenis nanti bisa kebablasan

Photo by Andy Kuzma from Pexels

Photo by Andy Kuzma from Pexels via https://www.pexels.com

Hal pertama yang orang tua wanti-wanti saat kamu dewasa adalah pergaulanmu. Remaja biasanya seorang anak lebih nyaman bersama teman dibanding pada orang tua. Di masa inilah mulai timbul bibit-bibit cinta dengan lawan jenis. Jika hubungan asmara yang masih bau kencur nggak diarahkan pada hal yang sesuai anjuran agama dan negara bisa bahaya.

Jadi pasti ada di antara kamu yang orang tuanya memperbolehkan pacaran tapi nggak boleh ini, nggak boleh itu atau justru melarang keras pacaran dan berprinsip kalau sudah siap langsung nikah nggak usah pacar-pacaran. Hal ini kadang membuat muak.

Walaupun peringatannya keras, coba pahami niat orang tuamu baik kok agar kamu bisa menjalin hubungan dengan lawan jenis sewajarnya saja nggak berlebihan. Orang tua juga lebih menganjurkanmu fokus dengan cita-cita.​​​​​

ADVERTISEMENTS

2. Temukan jati diri versi dirimu

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Masa remaja biasanya mencoba mencari identitas diri dari melakukan apa yang disenangi dan menghindari apa yang nggak disuka. Sempat muncul kebimbangan-kebimbangan harus memilih apa? Masa-masa inilah butuh support dari orang terdekat dan salah satunya orang tua.

Jadilah versi terbaik dirimu

Jika orang tuamu mengatakan hal itu bersyukurlah. Berarti kamu memiliki orang tua yang pengertian membebaskan anaknya untuk menemukan jati dirinya, menggeluti hobi yang siapa tahu bisa menjadi pundi-pundi rezeki. Walaupun nggak mudah, tapi bisa membuat bangga sekaligus bikin awet bahagia.

ADVERTISEMENTS

3. Orang tua menuntutmu agar bisa menjadi lebih baik dibanding dirinya

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Hal yang paling kamu dan kita semua nggak sukai itu adalah dipaksa. Apalagi diatur melakukan hal-hal yang tidak disuka. Misal saat orang tua menyuruh belajar yang rajin agar mendapat peringkat. Itu seperti tuntutan yang membebani, padahal kemampuan setiap orang tak pernah sama. Mau protes ya percuma.

Andai hal itu dilakukan tak ada salahnya kan. Selama itu kegiatan positif dari mengerjakan dipaksa, terpaksa lama-lama juga terbiasa. Tujuan orang tua baik dia ingin kamu sebagai anak jauh lebih hebat dari dirinya dan hal inilah yang bisa membuatnya bangga.

Tapi jika merasa terbebani dan nggak sanggup dengan permintaan orang tua, nggak ada salahnya musyawarah dulu dan cari jalan tengah. Semua itu demi kebaikan bersama.

ADVERTISEMENTS

4. Bersikap mandiri dan mulai dilatih bertanggung jawab nih

Photo by August de Richelieu from Pexels

Photo by August de Richelieu from Pexels via https://www.pexels.com

Memasuki masa puber bisa dikatakan kamu tak lagi kanak-kanak. Tapi jika dibilang dewasa juga masih belum. Jadi masih tengah-tengahlah. Untuk mempersiapkan menjadi dewasa yang patut dicontoh, mulai sekarang nih dituntut untuk bersikap mandiri dan melakukan apa-apa sendiri tak cepat merengek jika permintaannya tak terpenuhi.

Selain itu dilatih untuk bertanggung jawab jadi saat melakukan kesalahan berani mengakuinya dan minta maaf. Hal ini akan membentuk karakter yang bisa mengantarkanmu pada kesuksesan hidup. Jadi jangan banyak ngeluh ya saat belajar mandiri.

ADVERTISEMENTS

5. Lebih peduli lagi dengan penampilan asal nggak berlebihan

Photo by olia danilevich from Pexels

Photo by olia danilevich from Pexels via https://www.pexels.com

Masa remaja itu mudah menyukai hal yang berbau unik dan tren yang mengikuti idola. Melihat perubahan itu kadang orang tua bisa marah tak jelas dengan penampilanmu yang nggak pantas. Mengikuti gaya berpenampilan artis yang katanya kurang santun dan aneh. 

Dengan hal ini sebagai ABG baru harus paham pada yang kita lihat dari sosok idola mana yang harus dicontoh dan mana yang tidak. Jika ada hal negatifnya tak usahlah ikut-ikutan. Apa untungnya coba?

Wejangan-wejangan tadi bukti betapa sayangnya orang tua padamu. Jadi jika kamu sayang dengan orang tua, lakukan hal yang membuatnya bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi