Pernah nggak sih kamu merasa capek menuruti semua kemauan orang lain? Misal, kalau diajak ke mana-mana nurut aja, padahal sebenarnya kamu lagi capek banget. Akan tetapi, karena kamu ngerasa nggak enak buat nolak, yaudah kamu ngikut aja. Nah, itu tandanya kamu selama ini hidup di bawah tekanan people pleaser yang telah menjadi bagian dari sifat kamu. Apa sih people pleaser itu?
People pleaser yaitu kondisi dimana seseorang lebih memprioritaskan orang lain di atas diri sendiri. Seorang people pleaser merasa bahwa setiap ajakan orang lain harus diikuti untuk menyenangkan perasaan orang yang mangajak. Tapi, tanpa disadari hal tersebut adalah perilaku toxic terhadap diri sendiri. Dimana sifat ‘nggak enakan’ itu tanpa disadari telah menyakiti diri sendiri hanya demi menyenangkan hati orang lain. Tentu itu bukanlah yang baik, karena jika dilakukan secara terus-menerus akan berefek buruk terhadap mental atau psikis. Yang lebih parah lagi ialah ketika orang di sekitarmu memang sengaja memanfaatkanmu karena kamu adalah seorang people pleaser. Oleh karena itu, kita perlu menghindari sifat people pleaser tersebut dengan beberapa langkah berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Berani berkata ‘tidak’
Salah satu tanda dari seorang people pleaser adalah selalu meng’iya’kan setiap ajakan orang lain. Meskipun kita juga berhak untuk menolak, terkadang kita lebih takut jika penolakan kita menyakiti hati orang lain. Padahal, jika memang kita tidak berkenan untuk menerima ajakan orang lain, cukup katakan tidak. Jangan sampai kita ikut hanya terpaksa karena tidak mau orang lain merasa kecewa. Namun, saat kita berniat untuk menolak ajakan orang lain, pastikan disertai dengan alasan yang jelas agar orang yang mengajak tidak tersinggung ataupun sakit hati.
ADVERTISEMENTS
2. Jadilah pribadi yang lebih tegas lagi
Meskipun kita sudah menolak ajakan dengan berkata ‘tidak’, tapi terkadang masih saja dipaksa untuk ikut. Maka dari itu, kita harus lebih tegas lagi saat menghadapi situasi seperti itu. Hal itu dilakukan agar kita tidak terus-menerus diremehkan ataupun dimanfaatkan oleh orang lain. Selain itu, ketegasan diri juga baik untuk menguatkan prinsip dalam hidup.
ADVERTISEMENTS
3. Ingat bahwa hidupmu itu bukan hanya untuk menyenangkan hati orang lain
Setiap kita berhak menentukan jalan terbaik untuk bahagia, jadi jangan pernah mengorbankan kebahagiaan hanya untuk menyenangkan hati orang lain. Dan yang perlu diingat, setiap kita juga memiliki kesibukannya masing-masing, jadi kita memiliki hak untuk tidak selalu menuruti kemauan orang lain.
ADVERTISEMENTS
4. Prioritaskan kebahagiaan diri
Memang, kita tidak boleh terlalu egois karena terlalu mementingkan diri sendiri. Namun, kita juga harus memahami situasi dan kondisi ketika hal yang kita lakukan itu memberikan dampak baik atau buruk. Karena sesuatu yang dipaksakan, tidak berarti suatu saat akan menjadi terbiasa menjadi baik, namun bisa jadi hal itu menjadi toxic yang menjadikan diri justru terbiasa tertekan. Jadi, janganlah kita egois terhadap diri sendiri hanya demi mendapat anggapan ‘orang baik’ dari orang lain.
ADVERTISEMENTS
5. Menjadi baik bukan berarti harus selalu ada untuk orang lain
Menjadi baik bukan berarti harus selalu mengikuti kemauan orang lain, tapi ada banyak cara yang bisa dilakukan. Jangan sampai hanya demi dianggap baik oleh orang lain, kita selalu menuruti dan selalu ada untuk orang lain. Karena tanpa disadari, kita juga butuh bantuan dari orang lain, tidak melulu orang lain yang butuh bantuan kita. Dan juga, menjadi baik itu tidak harus selalu hadir untuk orang lain, namun bisa juga dengan cara menghargai dan mengapresiasi juga menjadi salah satu kebaikan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”