Disney baru saja merilis daur ulang film “Aladdin” dalam versi live action pada bulan Mei 2019. Menurut rencana, pihak Disney juga bakal mengeluarkan film-film lain dalam versi live action, mulai dari “Mulan” hingga “The Little Mermaid”.
Bukan hanya Disney, industri perfilman di tanah air juga banyak yang memproduksi ulang film-film lawas yang dulunya terbilang sangat populer. Sebut saja di antaranya ada “Warkop DKI”, “Suzzanna”, dan masih banyak yang lain.
Nah, di artikel ini, kamu akan tahu film-film daur ulang apa saja sih yang tetap laris manis dan malah semakin berjaya? Daripada penasaran, langsung saja simak uraian lengkapnya, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1
Pertama, kita bahas “Warkop DKI Reborn” yang didaur ulang dari film berjudul sama yang dibintangi Dono, Kasino, dan Indro. Di versi terbaru, sosok Dono, Kasino, Indro dalam film ini diperankan oleh Abimana Aryasatya, Vino Bastian, dan Tora Sudiro.
Abimana dan kawan-kawan nyatanya mampu melakoni peran mereka dengan apik sehingga film yang mereka bintangi bisa dikatakan mampu menyamai kesuksesan “Warkop DKI” zaman dulu. Hal itu terlihat dari capaian rekor yang diraih “Warkop DKI Reborn” sepanjang penayangannya tahun 2016 lalu.
Film ini sukses menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton lebih dari 6 juta orang hanya dalam 22 hari setelah ditayangkan. Luar biasa, bukan? Sudah nonton?
ADVERTISEMENTS
2. Live Action ‘Aladdin’
Kalau kamu penggemar film-film Disney, tentunya kamu nggak ketinggalan nonton “Aladdin”, kan? Daur ulang versi live action film ini dibintangi oleh Mena Massoud sebagai Aladdin dan Naomi Scott sebagai Putri Yasmin.
Segera usai perilisannya akhir Mei 2019, “Aladdin” langsung dinobatkan sebagai salah satu sumber kesuksesan terbesar bagi sejarah film Disney. Di pekan pertamanya, film ini mndatangkan keuntungan sebesar sekitar USD 86 juta atau Rp 1,2 triliun hanya dalam waktu tiga hari.
Sepanjang penayangannya, “Aladdin” tercatat telah mengantongi lebih dari USD 801 juta atau setara Rp 11,3 triliun dan menjadi salah satu film box office di bioskop-bioskop di seluruh dunia. Hebat, ya? Hayo ngaku sudah nonton berapa kali kamu?
ADVERTISEMENTS
3. Live Action ‘Beauty and the Beast’
Berikutnya ada remake dalam versi live action untuk film Disney lain, yakni “Beauty and the Beast” yang juga digandrungi masyarakat dunia. Live action film ini telah mencuri perhatian sejak terpilihnya Emma Watson memerankan tokoh Belle.
Setelah sempat dikira bakal biasa-biasa saja, nyatanya “Beauty and the Beast” juga mampu memecahkan rekor box office di dalam negeri dan mancanegara. Film yang dirilis Maret 2017 lalu ini berhasil mengantongi keuntungan senilai USD 1,2 miliar (Rp 17,8 triliun).
Bukan itu saja, rekor lain juga disandang oleh film yang dibintangi Dan Stevens ini. Yakni salah satu film tercepat yang meraih lebih dari USD 500 juta (Rp 7 triliun) worldwide hanya dalam waktu 9 hari.
ADVERTISEMENTS
4. Spider-Man
Kalau kamu pecinta film superhero Marvel, sosok Spider-Man mestinya sudah sangat familier. Apalagi, film terbaru Spider-Man yang diberi judul “Spider-Man: Far From Home” digadang-gadang menjadi penutup Phase 3 dari rangkaian Marvel Cinematic Universe yang dimulai dari “Iron Man” 2008 silam.
Jika kita hanya bicara keuntungannya saja, rasanya sayang, mengingat film ini merupakan franchise yang tak sekadar mendatangkan dolar bagi Marvel Studios. Bagaimana tidak, sepanjang sejarah film superhero, Spider-Man sudah beberapa kali didaur ulang dan diperankan oleh aktor yang berbeda.
Tahun 2002, si pahlawan dengan kekuatan laba-laba bernama Peter Parker diperankan oleh Tobey Maguire. Aksinya cukup mengesankan hingga “Spider-Man 2” (2004) dan “Spider-Man 3” (2007) pun diproduksi.
Beberapa tahun kemudian, film ini di-remake dalam judul “The Amazing Spider-Man” (2012) dengan menggandeng aktor Andrew Garfield sebagai pemeran Peter Parker. Andrew kembali didapuk memerankan Peter di sekuel Spider-Man yang dirilis dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2014.
Setelah remake film solo Spider-Man, Sony dan Marvel bekerja sama memasukkan karakter Spider-Man ke MCU. Alhasil, pihak rumah produksi mencari aktor lain untuk menjadi superhero muda yang tak hanya mempunyai film solo tetapi juga muncul sebagai bagian dari Avengers. Kita semua tahu siapa yang memerankan Peter Parker di franchise teranyar Spider-Man, bukan?
Yep, jawabannya adalah Tom Holland. Tom berhasil membawakan peran sebagai Peter Parker yang cenderung lebih centil dan petakilan ketimbang di film solo terdahulu. Rumornya, ia akan muncul lagi di Phase 4 MCU dan muncul sebagai anggota Young Avengers di masa depan. Benar tidak, ya?
ADVERTISEMENTS
5. Film Pengabdi Setan
“Pengabdi Setan” (2017) bisa dikatakan sebagai awal dari kebangkitan film horror di tanah air. Bagaimana tidak, film garapan Joko Anwar ini banyak memenangkan penghargaan, di antaranya adalah PIala Citra untuk kategori Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pemeran Anak Terbaik, dan masih banyak lagi.
Lebih dari itu, untuk ukuran film horror, jumlah penonton “Pengabdi Setan” di bioskop juga melebihi ekspektasi yaitu lebih dari 4 juta orang. Bahkan, film ini tidak hanya ditayangkan di Indonesia saja, tetapi juga 8 negara lain, yakni Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, Taiwan, dan Spanyol.
Dan yang menarik bukan hanya dari segi cerita, tapi juga perjalanan di balik penggarapan film. Joko Anwar pernah membocorkan kalau dirinya menunggu selama 10 tahun untuk bisa mengerjakan film ini. Selama 10 tahun itu, ia meyakinkan pihak rumah produksi Rapi Films agar memberinya kesempatan mendaur ulang “Pengabdi Setan”.
Ya, film ini merupakan remake dari karya lawas berjudul sama yang rilis tahun 1980. Pada masanya, film tersebut juga menjadi box office, lho!
Informasi ini bermanfaat buatmu, kan? Kalau ada yang belum kamu tonton atau ingin menyaksikan ulang, segera saja. Kamu bisa membeli atau menyewa DVD-nya yang legal. Dijamin nggak bakal nyesel, deh, nonton film-film daur ulang ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”