Siapa yang pernah memilih untuk terlahir menjadi seorang wanita? Tahu-tahu, saat membuka mata, semua orang menamai kita dengan nama-nama manis dan menghiasi kita dengan warna-warna yang manis pula. Kita pun disebut sebagai Perempuan. Perlahan tapi pasti, kita bertumbuh menjadi seorang Wanita lengkap dengan semua lekukan dan perasaan-perasaan yang terkadang membuat kita bingung. Para Pria selalu berkata kalau mereka sulit mengerti wanita, toh kita sendiri sebagai seorang wanita pun kadang tak mengerti diri kita sendiri. Aneh ya…
Berbagai momen dalam hidup terkadang membuat kehidupan kita seperti sebuah drama. Drama yang membuat para pria jengah dan lelah. Ada wanita yang memilih untuk menayangkan drama ini LIVE, ada pula yang menayangkannya dalam bentuk NARASI, atau ada pula yang hanya menayangkan drama ini dalam bentuk PRIVATE.
Entah drama itu diekspos atau tidak, yang pasti, akan membuat wanita menjadi kalang kabut mengatasi semua gejolak perasaan yang timbul. Kesibukan membuat wanita kewalahan. Apapun itu, bisakah kita rehat sejenak untuk membiarkan tubuh dan pikiran wanita ini lebih ringan?
ADVERTISEMENTS
1. Tidak Semua Hal bisa Kita Kendalikan, Belajar Melepaskan, Biarkan dalam Kuasa Sang Pencipta
Wanita memang makhluk yang hebat. Mencampur semua menjadi satu di alam pikiran dan perasaan dari rutinitasnya, mimpinya, hubungannya, dan tanggung jawabnya. Bayangkan saja untuk hanya memakai logika saja sudah pusing, apalagi ini dimasukkan esensi perasaan. Bisa tahu bagaimana rumit isi kepala wanita. Pikiran dan perasaan ini menumpuk menjadi satu, menjadi beban yang akan terus dibawa sepanjang hidupnya. Oh, capeknya…
Seekor burung kecil yang sayapnya terluka yang kebetulan hinggap di jendela kamar, akan membuat wanita yang lembut hatinya untuk mengobati. Masa rawat inap di ruangan kecil itu, akan membawa sejuta jalinan perasaan terhadap si burung kecil.
Setelah sembuh, rela tak rela, kita harus melepaskannya. Karena Ia telah sembuh, dan ini waktunya si burung untuk terbang bebas. Kekhawatiran akan sayap yang mungkin akan kembali cedera terus menghantui. Namun, si burung harus tetap pergi.
Demikian pula dengan semua hal yang datang pada kita, tak semua bisa kita selesaikan dengan sempurna walau sudah berusaha maksimal. Lepaskanlah, percayakan semua beban itu kepada Sang Pencipta. Biarkan mereka masuk dalam pengaturan indah-Nya. Izinkan pundak kita beristirahat sejenak.
ADVERTISEMENTS
2. Regangkanlah Otot-Otot yang Kencang agar Tubuh ini Nyaman
Jika kita memakai pakaian yang terlalu ketat, lekuk tubuh ini akan terlihat indah. Indah yang menyiksa. Setelah pakaian yang ketat dibuka, lalu kita ganti dengan kaos yang nyaman dan agak longgar, kita serasa mendapatkan kebebasan.
Demikian pula dengan semua ketegangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk meregangkan bibir membentuk lengkungan senyum yang manis untuk memulai aktivitas. Cobalah untuk meregangkan leher ke kiri ke kanan untuk melihat sejenak beberapa momen sekitar yang tak pernah kita hiraukan.
Cobalah meregangkan tangan kita untuk berjabat tangan dengan orang-orang baru dan mengucapkan selamat. Cobalah untuk meregangkan kaki kita untuk mengunjungi orang-orang terkasih. Cobalah meregangkan seluruh tubuh kita untuk berutinitas dengan ringan.
ADVERTISEMENTS
3. Berselimut di Cuaca yang Dingin, Membaca Buku Kesukaan, dan Menegak Minuman yang Hangat
Kita bisa saja mempunyai planning seru dengan teman-teman. Tapi, langit tak berpihak pada rencana seru itu. Hujan terus menerus membuat kita tak bisa keluar rumah. Kalaupun keluar, akan terjebak banjir dan macet. Kesal dan keki menyelimuti hati. Apa daya? Mau memaksakan rencana itu hanya akan membuat diri kita susah dan hasilnya pun tak maksimal. Ya, anggap saja sebuah rencana yang tertunda. Kita bisa melakukannya di lain waktu yang tepat.
Mengapa kita tidak memanfaatkan moment ini dengan baik? Setelah seminggu penuh kita berkutat dengan kesibukan, rehatlah sejenak. Hapus semua riasan, gunakan piyamamu, masuklah ke dalam kamar, menyelinaplah ke dalam selimut, buka buku favoritmu, sesekali, teguklah coklat hangat yang pahit-pahit manis. Ahhh, sungguh nyaman. Ini pun rencana indah yang tak terencana.
ADVERTISEMENTS
4. Tidurlah yang Nyenyak, Tutup Mata, dan Bermimpilah Kembali
Satu hari telah lewat. Dari pagi sampai malam, banyak yang telah terjadi. Entah itu hal yang sesuai ataupun yang tak sesuai keinginan. Apapun itu, semua sudah terjadi. Meratapi kesalahan dan terikat dengan kesenangan yang sudah lewat hanya membuat kita terjebak di masa lampau.
Sesedih dan sesenang apapun, tak bisa kita ulangi dan kita ubah lagi. Yang bisa dilakukan adalah, saat ini harus lebih baik lagi. Yang sudah terjadi adalah pembelajaran, yang baik teruskan, yang buruk jauhkan. Tutuplah lembaran hari ini dengan koreksi dan introspeksi diri. Berdoalah untuk memohon restu-Nya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Tutuplah mata, tidurlah yang nyenyak, dan bermimpilah kembali. Semoga esok hari lebih baik.
ADVERTISEMENTS
5. Mulailah Esok Hari dengan Harapan Baru
Hari Baru, Harapan Baru, mari kita bersemangat yaaaa
Semoga hari-hari indah selalu menyertai.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”