Wahai Pasangan Halal, Ingatkah Masa Romantis Kalian Dulu?

Wahai pasangan halal, masih ingatkah masa-masa romantis kalian dulu?

Bertahun-tahun berjuang menghidupi hidup, kadang terlupa menghibur diri. Masing-masing sibuk dengan urusan, bahkan urusan badan pun terabaikan. Lalu bagaimana kondisi keromantisan kalian? 

 

Sebenarnya ada beragam cara untuk meluangkan waktu berdua, alias quality time. Momen berdua ini diperlukan untuk kembali mempererat ikatan mesra. Selain itu, bisa juga menyembuhkan amarah di dada akibat masalah-masalah sepele. Misalnya, tidak cuci kaki setelah cuci motor yang dapat mengakibatkan cacingan dan lantai kotor lagi padahal sudah dipel. 

Sepele bukan? Tidak jarang, masalah kecil begini bisa berujung angkara murka tidak berkehabisan. Dendam tidak berujung, kemudian mengungkit masa lalu buruk pasangan yang mungkin saja tampak jorok dan kentang. 

Kentang banget lo! 

Daripada berlama-lama, mengapa tidak saling memaklumi saja? Ah susah! Dikasih tahu malah ngeyel. Yaudah gih, ini dia tipsnya. 

ADVERTISEMENTS

1. `1. Mandi bareng

Bukan hal ekstrim bagi pasangan halal, mandi bareng seharusnya adalah acara wajib untuk mengenal lebih dalam siapa pasangan kita. Dimulai dari bentuk tubuh hingga kekurangannya, sampai ke yang lain and-you-know-it-what

Tentunya, momen ini menjadi ajang saling menghargai ciptaan Tuhan. Karena Dia menciptakan individu secara unik dan kompleks. Bagaimana kalau kita dihadapkan individu yang dilahirkan berbeda di masyarakat? Misal down syndrome, bibir sumbing, kaki O, tuli, dan lain-lain? 

Urusan cibir-nyinyir dan diskriminasi pada kekurangan orang lain di obrolan internal bukan jadi kebiasaan ya, pastinya. 

ADVERTISEMENTS

2. 2. Masak mi

Sebagai pasangan halal yang pernah mencicipi nikmatnya kuliah, sudah dipastikan pernah masak mi sebagai penolong perut keroncongan. Pengalaman berharga yang tidak terlupa, membuat kita berdua menertawakan kekonyolan masak mi di penanak nasi karena tidak ada wajan atau dandang. 

Atau dapur kotor, gas habis, ada kecoa terbang, ibu kos galak, forbidden cooking-cooking

Masak mi bersama juga menjadi sebuah ujian. Kalau keasinan, siapa dulu yang berkomentar? Kalau terlalu lembek, berkomentar juga tidak ya? Ah, asal kesetiaan masing-masing tidak lembek. 

ADVERTISEMENTS

3. 3. Boncengan motor

rawpixel.com

rawpixel.com via https://www.pexels.com

Ini biasa, mulai dari TK sampai kerja, boncengan motor itu hal yang wajar. Asal ada syaratnya, entah dengan orang tua, kakak, adik, tukang ojek, numpang orang lain karena kemalingan motor, atau apesnya… Gara-gara keciptratan air becek dan bikin telat. Numpang deh. Tunjuk ibu jari. 

“Permisi, boleh numpang tidak? Anu, saya bla-bla-bla.”

Tapi untuk pasangan halal, boncengan motor dilakukan dengan mesra dan penuh pertimbangan. Tetap patuhi aturan lalu lintas. Jaga nyawa masing-masing. Bawalah jas hujan, karena saat ini musim pancaroba. 

Jangan lupa pakai peta online. Nanti malah mengomel sendiri gara-gara ada yang tidak bisa baca peta. Kan bete. 

ADVERTISEMENTS

4. 4. Nongki-nongki cantik

burst.shopify.com

burst.shopify.com via https://www.pexels.com

Nongkrong alias nongki, sebenarnya tergantung pada kebiasaan masing-masing pasangan. Ada yang terbiasa nongkrong di kafe, mal, taman, atau forum diskusi. Ada juga yang cukup nongkrong di rumah mertua demi kemaslahtan dan kesejahteraan bersama. 

Nongkrong kini mengalami pergeseran makna. Ditambah kata cantik, menjadi nongki-nongki cantik, membuat seluruh pasangan yang mayoritas kalangan milenial. Menurut kamu apa? 

Nongki cantik sebaiknya dibarengi keseimbangan alur kas atau cash flow. Lebih baik diarahkan ke aset dan investasi. Apalagi baru-baru ini, Kementerian Keuangan RI merilis “Saving Bond Ritel” alias SBR005. Imbal pasti, alur kas lancar jaya, nongki pun bisa diganti dengan aktivitas lain. 

Btw, no investasi bodong, ya! Please read and validate more, okay? 

ADVERTISEMENTS

5. 5. Hitung duit

Nah ini nih, satu poin yang wajib dilakukan seluruh pasangan halal seluruh dunia. Kenapa? Karena fakta lapangan menunjukkan, pertengkaran pasangan paling sering disebabkan oleh faktor ekonomi. 

Perihal finansial sebaiknya diutarakan dengan jujur, transparan, dan kredibel. No tipu-tipu, layaknya lembaga anti rasuah. Bahkan jika salah satu ada yang membeli saham, tas, sepatu, action figure, gamis, sedekah, sumbangan, tetaplah perlu bukti pembayaran.

Masa iya mau bohong terus saat hitung duit? Kapan mau membiayai anak sekolah dan pensiun tanpa deg-degan?

 

 

Itulah 5 cara merekatkan keromantisan pasangan halal dunia-akhirat. Masih banyak cara lain untuk merekatkan ikatan suci. Siapa tahu ada pasangan kreatif yang bisa menginspirasi kan? 

 

Selamat mencoba!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Photo-hunter. Currently, read her thoughts on nadiakhadijah.com.