Kalau kita lihat beragam pemberitaan di media, bencana alam, sulitnya lapangan pekerjaan, pergaulan, dan segala macam hal tentang dunia ini kita pasti sering berpikir bahwa :
Dunia makin gila ya!
Lalu terbesit dalam kepala, kayaknya jaman dulu lebih enak deh.
Jaman dulu kapan? Jaman penjajahan? Mana ada!
Atau jaman batu? Jaman dinosaurus? Eittss.. kebanyakan bercanda deh.
Maksudnya 5-10 tahun ke belakang maksudnya, ketika sebelum pandemi, ketika interaksi manusia lebih nyaman, ketika mencari pekerjaan lebih mudah, dan hal-hal yang kita anggap sebagai kemudahan dan kesenangan lainnya.
Hhmmm.. mungkin kita perlu melakukan beberapa hal ini sebelum kegilaan dunia merasuki alam bawah sadar kita.
ADVERTISEMENTS
1. Saring Informasi yang Masuk ke Kepala Kita
Sebenarnya kalau kita pikirkan lagi, tidak ada masa atau waktu yang benar-benar enak kok.
Wabah atau pandemi pernah terjadi beberapa waktu silam, perang dunia pertama dan kedua, era di mana pendidikan dan kesehatan sulit diakses, dan era di mana teknologi belum semudah sekarang.
Selain itu kriminalitas dan bencana alam pun sudah lama terjadi dan akan selalu terjadi, bukan baru-baru ini saja kok.
Yang membuat semua terkesan sudah gila adalah media yang tidak kita saring dengan bijak. Dengan kemudahan media informasi saat ini, setiap orang bahkan bisa menuliskan dan memberitakan apapun itu meskipun itu kebohongan, kebencian, ataupun hal-hal negatif lainnya.
Jadi, supaya tetap waras, pastikan kita tidak memakan semua informasi tanpa melakukan penyaringan ya.
ADVERTISEMENTS
2. Kurangi Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Salah satu penyebab stres yang cukup kuat adalah tekanan yang terjadi pada diri sendiri. Tekanan diri sendiri ini lahir karena kita merasa gagal sebagai pribadi yang (dikatakan) sukses.
Lihat si A, sudah memiliki usaha maju di umur sekian, lalu si B sudah memiliki 100 juta pertama di umur sekian, si C sudah menikah, si D sudah lulus S2, dan si E sampai si Z dengan pencapaian segala macam.
Nah hal yang seperti ini perlu kita batasi, bukan hentikan ya. Memotivasi diri itu penting, namun bukan berarti kita harus menjadi sama persis dengan mereka semua.
Memangnya ada ya seseorang yang memiliki semua pencapaian sekaligus?
Kita punya lahan masing-masing, jangan terpaku pada pencapaian semua orang.
Sukses belum tentu, stres malah iya!
ADVERTISEMENTS
3. Menghargai Apa yang Kita Miliki
Kepemilikan atau sebuah rezeki itu bukan tentang pencapaian saja kok.
Keluarga yang menyayangi kita dan selalu ada untuk kita pun merupakan hal yang sangat tidak ternilai.
Masih diberikan kesehatan dan keleluasaan dalam beraktivitas pun bentuk dari rezeki.
Jadi, jangan malah fokus kepada hal yang tidak kita miliki, tapi fokus kepada hal yang kita miliki dan ada di sekitar kita.
ADVERTISEMENTS
4. Fokus Pada Hal-hal Baik
Suatu ketika, terjadi kemacetan di sebuah jalan bebas hambatan karena kecelakaan, seorang pengemudi mengeluh karena perjalanannya tertunda.
Sedangkan salah satu pengemudi lainnya bersyukur, jika saja tadi dia sedikit memacu kecepatan, mungkin saja dia yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
Poinnya adalah, rasa syukur dan keluhan itu tergantung bagaimana cara kita memandang sebuah kejadian.
Jadi, sekarang kita harus bisa lebih menghargai penghidupan yang ada dan menikmati setiap prosesnya.
Contoh lain adalah, Mahasiswa A mengeluh karena tugas kuliah sulit dan memusingkan, sedangkan mahasiswa B bersyukur karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk kuliah.
Hal-hal semacam inilah yang mampu membangun kebahagiaan dan kewarasan kita.
Jadi, bukan dunia yang sudah gila ya. Hehe
ADVERTISEMENTS
5. Lebih Mengenal Diri Sendiri
Kita semua diciptakan dengan keunikan masing-masing, lantas kenapa kita iri dengan pencapaian orang lain?
Kita semua diciptakan dengan keunikan masing-masing, lantas kenapa kita iri dengan pencapaian orang lain?
Lebih mengenali diri sendiri itu penting. Apa yang kita sukai, apa yang kita bisa, apa yang kita takutnga, apa kelemahan kita, apa yang membuat kita bahagia, apa yang membuat kita bersedih, dan hal-hal lainnya yang selanjutnya bisa dijadikan sebuah panduan hidup kita pribadi.
Luangkan waktu untuk mencari tahu dan mengenal diri sendiri, cari kesenangan-kesenangan kecil yang membuat kita bahagia.
Jadi, bukan dunia yang sudah gila ya! Ini lebih berfokuskan kepada sudut pandang dan bagaimana kita menyikapi semua hal.
Kita tidak bisa merubah dunia lebih baik untuk kita, tapi kita tetap berusaha berbuat baik untuk diri sendiri dan mungkin saja nanti kita akan berdampak pada dunia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”