Untukmu yang Aku Panggil Baba, Inilah Bentuk Cinta dari Anak Perempuan Bungsumu

Memiliki seorang ayah yang mencintai dan menyayangi dengan tulus adalah dambaan setiap anak, bahkan bagi anak perempuan sosok ayah mempunyai tempat paling istimewa dalam hidupnya. Dengan ini aku ingin membagikan kisahku tentang ayah, yang biasa aku panggil Baba.

ADVERTISEMENTS

1. Tentang seseorang yang aku panggil Baba

Tentang Ayah/Photo by Jonas Kakaroto

Tentang Ayah/Photo by Jonas Kakaroto via https://unsplash.com

Aku memanggilnya Baba, iya sejak mulai bisa berbicara aku di biasakan untuk memanggilnya dengan sebutan Baba. Beliau adalah ayahku yang membesarkan ku sedari kecil sampai saat ini.  ​​​​​​Laki-laki yang berasal dari tanah Betawi dan dilahirkan dari orang tua seorang pedagang (kakek dan nenekku) yang sangat sederhana.

Beliau memang tidak mengenyam pendidikan sampai tamat SMK karena pada zamannya sudah lulus SD saja sudah bersyukur. Tetapi sejak kecil beliau dibiasakan hidup mandiri, termasuk dalam mencari nafkah.

Ba​​​​​, kutuliskan ini untukmu sebagai tanda bahwa anak perempuanmu ini bangga memiliki orang tua sepertimu.

Tetap jadi kebanggaan untuk anak dan cucu-cucumu yah Ba~

ADVERTISEMENTS

2. Pelukan laki-laki pertama bagi anak perempuannya

Memelukmu dengan cinta/Julie Richard

Memelukmu dengan cinta/Julie Richard via https://unsplash.com

Pelukan laki-laki pertama bagi anak perempuan nya ialah pelukan dari seorang ayah.

​​​​​​Ba, mungkin selama ini anakmu malu memelukmu. Tapi ketahuilah ketika anakmu ini memelukmu ia tidak ingin lepas dari pelukanmu.

​​​​​​Pelukan dari seorang ayah sebagai tanda cinta itu sangat menenangkan untuk anaknya yang memberikan sebuah kedamaian. Seperti beliau berbisik; “jika ada yang menyakitimu sini Nak peluk ayahmu, bahu ini selalu ada untuk kamu…”

ADVERTISEMENTS

3. Kalau ditanya apa pekerjaan ayah, aku paling lantang untuk menyebutnya

Photo by NeONBRAND

Photo by NeONBRAND via https://unsplash.com

Kemampuannya dalam bidang membangun rumah yang sudah menjadi pekerjaannya sejak dahulu sampai saat ini sangat patut diacungi banyaknya jempol, kenapa? Seperti yang sudah aku tulis beliau tidak pernah sekolah khusus apa lagi masuk universitas untuk mengambil jurusan arsitek.

​​​​​​Dari pekerjaan yang ia tekuni itu membuahkan banyak hasil, beliau bisa menghidupi keluarga dan membiayai keempat anaknya sekolah. Karena beliau seorang suami, ayah yang bertanggung jawab sampai detik ini. Ya (panggilan namaku) bangga memiliki orang tua sepertimu.

ADVERTISEMENTS

4. Diantarkan olehmu adalah sebuah kenangan yang berharga

Panas dan hujan tidak menghalangimu untuk mengantarkanku/Photo by Li Wubin

Panas dan hujan tidak menghalangimu untuk mengantarkanku/Photo by Li Wubin via https://unsplash.com

Mempunyai pengalaman diantarkan sekolah oleh orang tua itu sebuah anugerah yang sangat luar biasa untuk disyukuri, terutama sama ayah. Dan aku merasakan itu sejak aku duduk di bangku sekolah dasar sampai ke jenjang atas, aku tidak malu malah senang walau pun diantarkannya sampai depan gerbang sekolah.

​​​​​​Ba kenangan diantarkan saat hujan dan aku ada di balik jas hujanmu, itu sebuah kenangan yang ingin aku ulangi.

ADVERTISEMENTS

5. Salah satu cita-cita anak perempuan–menikah didampingi olehmu

Ba temani anakmu ini nanti ya/Photo by Benita Elizabeth

Ba temani anakmu ini nanti ya/Photo by Benita Elizabeth via https://unsplash.com

Cita-cita semua anak bahkan setiap anak perempuan, iya bisa di temani sang ayah yang duduk di sampingnya sebagai wali nikahnya.

​​​​​​Ba, temani ya nanti ketika menikah ya seperti waktu Baba menemani kakak-kakak. Janji!

Suatu keinginan aku ketika nanti menikah di temani beliau, bahkan sebelum akhirnya memilih seseorang yang jadi pendamping hidupku beliau salah satu orang yang aku minta untuk memilih apakah pantas atau tidak.

Mendoakan beliau setiap harinya agar aku bisa hidup lebih lama bersama dengannya seorang laki-laki pertama yang aku cintai dan berjanji untuk menemani anaknya ini sampai bisa menemukan laki-laki yang tepat.

​​​​​​Satu-satunya laki-laki yang aku bisa merasakan kasih sayang, cinta yang tulus saat ini. Setiap waktu yang diberikan Tuhan aku tidak ingin melewatkan sedetik pun bersamamu 'Baba'~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Women's Muslim

Editor

Not that millennial in digital era.