Lika liku kehidupan ngekos memang nggak ada habisnya. Jika sebelumnya Hipwee pernah membahas 10 Kejadian Remeh yang membuatmu Cekcok dengan Teman Kos, kali ini ceritanya lain lagi. Habis membahas cekcok yang bikin tegang, sekarang Hipwee mengajakmu mengenang masa-masa ngekos yang membuatmu semakin tegar.
Hidup dalam keterbatasan, jauh dari keluarga, ditambah tumpukan beban kuliah/ kerja yang belum rampung. Apalagi kalau lagi cekcok dengan teman atau pasangan. Hidup di kos sendirian membuatmu frustasi dan ingin segera pulang.
Eits, nggak selamanya pengalaman memilukan itu menyiksa hati dan pikiranmu. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya kan? Ingatlah, pengalaman ngekos berikut ini akan melatihmu selangkah lebih tegar dari sekadar menikmati home sweet home di zona nyaman. Keep calm and be strong boarder guys!
ADVERTISEMENTS
1. Bagi anak kos, hidup sehat rasanya mitos belaka: setiap hari mie instant, nasi lauk kerupuk atau terpaksa makan obat maag di akhir bulan.
Pelajaran soal ketegaran paling dasar adalah soal makanan. Beberapa anak kos memang menyempatkan diri memasak sesuai menu sehat kesukaannya. Namun, baik masak sendiri atau makan di luar, stereotip mie instant sebagai makanan wajib anak kos tak pernah sirna. Mulai dari yang belanja mie instan per biji untuk meminimalisir konsumsi berlebih, sampai yang sengaja beli sekardus buat persediaan satu bulan.
Nggak heran banyak meme menggelitik tentang kebiasaan anak kos yang satu ini: awal bulan berlagak borju makan-makanan enak di kafe. Masuk tengah bulan uang menipis, mau nggak mau makan nasi lauk krupuk, pilus, atau mie instan. Baru di akhir bulan merana tinggal bergantung pada obat maag. Kasihan sekali yang punya pola hidup begini!
Well, diambil hikmahnya aja sih. Di luar resiko berbahaya buat kesehatanmu, berburu makan murah meriah mengajarkanmu cara hidup sederhana. Tapi, jangan keterusan ya! Sayangi kesehatanmu.
ADVERTISEMENTS
2. Meski kebersihannya nggak terjamin, air kran bisa menggantikan galon yang kosong
Kalau ada makanan pasti ada minuman. Itu kalau di rumah. Tinggal di kosan nggak menjamin air galonmu selalu tersedia setiap kamu dahaga. Tidak ingin menunggu lama, air kran pun kamu jadikan pengganti air mineral. Masa bodoh soal kuman atau bakteri berbahaya yang bikin perutmu sakit. Kamusnya anak kos: kalau lagi kepepet dan dompet tinggal cepek, segala yang berpotensi dimakan tak akan membuatmu sakit. Trust me. It’s joke, haha…
Eh, minum dong, haus nih,
Galonku habis, air kran aja ya?
Ih, nggak mau. Ntar mual-mual lagi. Nggak baik buat kesehatan,
Yaelah, cuma minum seteguk nggak bikin loe mati kok,
ADVERTISEMENTS
3. Ngekos mengajarkanmu berbagai budaya antre. Mulai dari mandi, nyuci, masak, hingga memperbolehkan teman siapa yang bertamu dulu
Tetap tegar walau ngantri juga kamu dapatkan ketika ngekos.Sudah kebelet tapi nomor antrianmu paling akhir? Sabar, pantang serobot selagi bisa ditahan. Hdup bareng-bareng membuatmu lebih santun dan saling menghargai. Begitu pula rutinitas sehari-hari yang menggunakan fasilitas kos. Kamu rela ngantri berjam-jam biar nggak bikin cekcok. Termasuk kalau lagi nonton TV bareng dan berebut channel kesukaan—calm down, semuanya kudu gantian. Bahkan, urusan tamu juga ada jadwalnya. Ruang tamu atau teras depan dipakai bergantian biar adil. Lucu juga ya kalau ada anak kos yang memberlakukan aturan ini. Jadwal apel sama si do’i ikutan ngantri deh.
ADVERTISEMENTS
4. Ada kalanya juga, anak kos harus sigap menghadapi banjir yang datang tak diundang
Nggak dipungkiri, rumah kos yang kamu tinggali berada di daerah rawan banjir. Meskipun airnya nggak sampai selutut, genangan air yang masuk ke dalam kos bikin kamu nggak nyaman. Mau gimana lagi, lagi enak-enakan tidur kala hujan turun, kamu terpaksa gotong royong bersihin kos. Sapu sana… sapu sini…Pel sana… pel sini…. Ciaaa… pulang dari kos membuatmu lihai mengatasi banjir. Ambil hikmahnya aja, tak ada gunanya mengeluh
ADVERTISEMENTS
5. Serasa jadi babu saat teman-teman kosmu joroknya minta ampun
Kalau gotong royong bersihin banjir sih enak bisa bareng-bareng. Nah, kalau jadwal piket harian yang nggak ditepati gimana? Lagi-lagi kamu harus terpaksa bersihin kos sendiri—ya karena kamu memang risih tinggal di kos yang kotor. Meskipun dalam hati dongkol, kamu tetap setia menyapu halaman kos sendiri, cuci piring sendiri, buang sampah sendiri. Aih… merana sekali kalau penghuni kos pada nggak sadar diri.
Anggap saja kamu shodaqoh bersih-bersih. Pengalaman kayak gini nggak bakal kamu temukan jika enak-enakan tinggal di rumah atau penginapan mewah. Over all, bagi anak kos yang malas bersih-bersih: jangan malah berdalih kebiasaan jorokmu akan menciptakan ketegaran buat orang lain. Ayolah sama-sama belajar tegar dengan tidak merepotkan teman.
ADVERTISEMENTS
6. Tapi, berasa kebakaran jenggot saat ada teman kos yang tiba-tiba kesurupan
Sebesar apapun rasa kesalmu pada teman kos, jiwa simpatikmu selalu stand by untuk mereka. Termasuk ketika salah satu teman kosmu kesurupan. Hayo… salah satu temanmu pasti pernah mengalaminya kan? Atu mungkin kamu sendiri? Kamu pasti kebingungan begitu tahu teman kosmu kesurupan. Mau nolongin tapi nggak tahu harus diapain, akhirnya kamu cuma memandangnya miris sambil berdo’a dalam hati.
Woy, si Mirna kesurupan nih,
Bacain ayat kursi cepetan. Jinnya biar keluar,
Iya iya, sembur pakai air kembang tujuh rupa
Lah mana ada kembang di sini?
Waduh diapain nih? Kakinya mancal-mancal mulu nih
Panggilin dukun aja sana,
Dimana ada dukun jaman sekarang? Aku googling dulu ya?
7. Kehadiran teman kos memang sangat berarti. Ketika semua pulang kampung dan tersisa kamu sendirian, malam-malam bikin bulu kudukmu merinding
Pengalaman horor juga tak luput dari kehidupan anak kos. Terutama ketika banyak penghuni kos pulang ke rumahnya masing-masing. Biasanya kalau lagi weekend atau libur panjang nih. Bagi kamuyang terkurung di kos karena berbagai kesibukan, tinggal sendirian di kos ibarat latihan uji nyali.
Malam-malam tiba-tiba kamu melihat semburat cahaya putih berlari di lorong kosmu. Atau saat kamu hendak tidur tiba-tiba mendengar tangisan bayi, suara orang mandi, dan segala aura mistis lainnya yang bikin kamu merinding nggak bisa tidur. Bisa jadi itu memang halusinasi semata. Ketakutanmu berawal dari bawah sadarmu sendiri.
Yang pasti, pengalaman kayak gini mengingatkanmu betapa berharganya seorang teman. Jagalah persahabatan dengan siapapun karena hubungan yang baiktakkan memberimu petaka.
8. Nggak cuma itu, lama nggak pulang kampung bikin homesick-mu stadium dewa. Apalah daya, tanggungan tugas masih menumpuk di depan mata
Ditinggal sendirian di kos tidak hanya membuatmu ketakutan. Baper dan homesick-mu kambuh saking pinginnya ikutan pulang. Ya, mau gimana lagi? Resiko anak kos yang harus jauh sama keluarga tercinta.Rasa sesak, sedih, galau, bercampur aduk di tengah keribetan ngerjain tugas kuliah, nyiapin UAS, atau mikirin hutang yang belum dibayar. Ini dia pengalaan ngekos paling cihuy yang membuatmu semakin tegar.
9. Apalagi, saat dompet bolong dan bu kos selalu menagih haknya. Ngumpet dan pura-pura tidur menjadi senjata andalan.
Pengalaman konyol satu ini bikin kamu tertawa-tertawa geli kalau mengingatnya. Bagi yang bayar uang kosnya rajin sih nggak pernah ngerasain hal ini. Tapi, bagi mereka yang dompetnya seret, ditambah perangai bu kos yang profit oriented dan paling cerewet kalau masalah bayar membayar—dijamin deh awal bulanmu di kos nggak bakal tenang.
Sering parno sendiri ketika bu kos tiba-tiba kirim pesan: Mas, uang bulan ini kapan dibayar ya? Kamu cuma bisa, nanti ya bu kalau sudah dikirim orangtua, sambil kamu tambahkan emoticon senyum termanis dari ponselmu. Begitu bu kos datang menagih, kamu pura-pura tidur, ngumpet, atau kabur ke kosan teman biar nggak kena semprot.
Haha.. pengalaman konyol tapi sangat mendebarkan bagi yang mengalami. Meskipun nggak semenyeramkan debt collector, seringai bu kos bisa mengutuk anak kosnya jadi batu. Hehe… mereka itu kan ibu kedua di tanah rantau. Jangan coba-coba durhaka kalau nggak mau seperti Malin Kundang.
10. Namanya bukan rumah sendiri, siapa saja bisa masuk dan pergi. Meski suasananya tak lagi nyaman, kamu pun harus adaptasi dengan semua penghuni
Pada akhirnya kamu harus menyadari, rumah kos yang kamu tinggali bukan tempat tinggal selamanya. Banyak temanmu di sana yang sudah akrab harus keluar duluan karena berbagai alasan. Anak baru berdatangan menggantikan teman lamamu. Kondisi ini melatihmu beradaptasi. Biarpun suasana kos berubah—entah semakin menyenangkan atau malah membuatmu tak nyaman, kamu usahakan tetap betah.
Inilah resiko hidup di perantauan. Kamu tak bisa leluasa memilih dengan siapa kamu tinggal dan seenaknya memaksa kehangatan dari semua orang. Justru inilah tantangannya: kamu dituntut tegar di saat pilihanmu terbatas
Nah, gimana? Senyum-senyum sendiri, baper, gemesin atau malah kangen ngekos lagi? So, nikmati apapun kehidupanmu sekarang—mau ngekos, ngontrak, tinggal sama orangtua, atau pun lagi nyicil rumah impian. Segala kepahitan saat ini pasti menyimpan pelajaran berharga buat esok nanti. Termasuk sepuluh pengalamanmu ngekos di atas. Kalau diingat-ingat, kamu jadi tambah tegar kan? Gawat kalau jawabannya tidak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”