Sebuah ilmu kecocokan masyarakat terhadap sebuah kasus “Anak Nakal Lebih Suksss Daripada Anak Pintar” yang sepertinya sudah cukup mendarahdaging. Tapi apakah benar demikian? Kalau memang benar seperti itu, untuk apa ada orang tua yang masih menitikberatkan prestasi akademik kalau ujung-ujungnya orang yang pintar tidak akan sukses? Lebih baik anaknya dibiarkan saja menjadi anak nakal. Hal ini kalau dibiarkan bisa menjadi berbahaya lho!
Kenapa berbahaya? Daripada bingung mending langsung baca saja ya penjelasannya dibawah!
ADVERTISEMENTS
1. Nakal dan Pintar Bukanlah Sebuah Perbandingan
Sesuatu perbandingan adalah sesuatu hal yang berlawanan namun masih satu jenis.
Sesuatu perbandingan adalah sesuatu hal yang berlawanan namun masih satu jenis.
Maksudnya bagaimana?
Misalnya saja tinggi dan pendek, tebal dan tipis. Kalau diibaratkan sebuah produk seperti ini :
“Kertas yang tebal lebih tahan terhadap tekanan pensil daripada kertas yang tipis.”
Atau hal lain yang membandingkan sesuatu hal seperti :
“Benda tumpul lebih baik dalam menghancurkan benda daripada benda tajam.”
Sampai sini sudah cukup mudah untuk dimengerti?
Kembali ke konsep nakal dan pintar.
Lawan kata nakal adalah baik-baik dan lawan kata pintar adalah (maaf) bodoh. Atau jika diperhalus menjadi kurang pintar. Nakal merupakan gambaran dari sebuah perilaku, sedangkan pintar merupakan kecerdasan. Sampai sini saja sudah jelas berbeda. Nakal dan pintar bisa saja ada dalam satu orang yang sama. Nah, kalau orang itu nakal dan pintar, apakah dia nanti sukses atau tidak ya? Hehe.
ADVERTISEMENTS
2. Mengartikan Cap Nakal Masyarakat Terhadap Remaja
Kenakalan remaja merupakan hal yang sangat wajar terjadi, hanya saja bobotnya berbeda-beda. Ada yang bobotnya kecil (bahkan tidak ketahuan oleh orang lain), misalnya saja suka meminjam pulpen tapi tidak pernah dikembalikan hingga kenakalan yang berat yang sudah masuk dalam kategori kejahatan.
Tapi dalam kasus ini adalah ukuran masyarakat yang memberikan cap nakal dan tidak nakal kepada seorang remaja atau anak sekolah. Misalnya saja, sering pulang malam, sering nongkrong tidak jelas, baju tidak pernah rapi, rambut gondrong, dan kenakalan remaja lainnya. Nah, dalam hal ini masyarakat hanya menilai sesuatu yang terlihat saja, bukan dari sisi kecerdasannya.
Untuk remaja yang melakukan kenakalan remaja inilah yang pada akhirnya diberikan cap sebagai anak nakal dan untuk remaja yang sopan santun, tidak pernah keluar rumah, terlihat rapi yang selanjutnya diberikan cap pintar oleh masyarakat
ADVERTISEMENTS
3. Mengenal Konsep : Introvert dan Ekstrovert
Jika kasusnya diperkecil lagi, maka akan terlihat sebuah pembeda dari remaja yang dicap nakal dan pintar ini. Ya, sebuah jenis kepribadian yaitu Introvert dan Ekstrovert.
Apa itu?
Introvert adalah sebuah kepribadian dimana seseorang lebih nyaman menikmati semua hal sendiri dan cukup tertutup dari orang lain. Remaja yang memiliki kepribadi introvert ini cenderung lebih banyak di rumah, tidak begitu menyukai kegiatan di luar, dan cenderung penyendiri yang selanjutnya dilabeli sebagai anak yang pintar oleh masyarakat.
Sedangķan ekstrovert adalah kebalikan dari introvert. Mereka tidak betah jika sendiri, lebih suka bersosialisasi dan bertemu banyak orang. Suka berkelana dan lebih terbuka dengan dunia luar yang pada akhirnya remaja dengan kepribadian ini tidak jarang dianggap nakal oleh masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENTS
4. Definisi Sukses Menurut Masyarakat Bagaimana?
Masyarakat seringkali hanya menilai apa yang tampak di depan saja tanpa mendalami secara mendalam semua peristiwa.
Definisi sukses menurut masyarakat
1. Adalah seseorang yang langsung bekerja saat baru lulus sekolah.
2. Orang yang terlihat dimana-mana dengan menunjukkan prestasinya
3. Orang yang terlihat memiliki sebuah usaha atau sebuah bisnis
Dan hal-hal lain yang tampak di depan mata mereka.
Hal inilah yang semakin mendukung sebuah cocoklogi dari “anak nakal akan lebih sukses daripada anak pintar”.
ADVERTISEMENTS
5. Beginilah Cocoklogi Penilaian Masyarakat Tentang Nakal Lebih Sukses Daripada Si Pintar
Seseorang yang memiliki kepribadi Ekstrovert cenderung Show Off sehingga semua pencapaiannya lebih terlihat oleh masyarakat daripada seseorang yang introvert.
Seseorang yang memiliki kepribadi Ekstrovert cenderung Show Off sehingga semua pencapaiannya lebih terlihat oleh masyarakat daripada seseorang yang introvert.
Hal inilah yang seperti menguatkan pandangan bahwa “anak nakal” cenderung akan lebih sukses.
Dengan segala keuntungan kepribadian dari ekstrovert yang mudah bergaul, bangak jaringan pertemanan, dan sering tampil pada akhirnya terlihat oleh masyarakat.
Padahal, sekali lagi disebutkan bahwa nakal dan pintar merupakan sesuatu yang bukan perbandingan.
Bisa saja, selain “nakal” ternyata remaja tersebut memiliki kecerdasan yang cukup baik yang pada akhirnya memberikan jalan lebih mudah.
Namun, bukan berarti sang introvert pun memiliki kemungkinan yang kecil dalam kesuksesan. Dengan ciri kepribadian yang tertutup, biasanya orang yang memiliki kepribadian ini cenderung memilih pekerjaan dibalik layar, di dalam kantor, dan pekerjaan lain yang tidak begitu menonjol di masyarakat.
Hhmm.. sebagai pertanyaan mudahnya adalah, “lebih kaya mana antara pemain film dan produser filmnya?”
Atau… “lebih kaya mana antara manajer perusahaan dan pemegang sahamnya?”
Kira-kira seperti itulah sudut pandang yang harus diperbaiki oleh masyarakat kita, agar pembenaran mengenai “nakal lebih sukses daripada anak pintar” bisa sedikit diperbaiki.
Yang lebih sukses jelas orang yang berusaha sepenuh hati, berjuang tanpa letih, pintar membaca peluang, dan orang-orang yang tidak pernah berhenti untuk maju.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”