Untuk Kamu yang Membuatku Bahagia Sekaligus Tak Membalasku, Aku berhenti.

Kamu yang membuat aku merasa takjub di sore itu padahal sebelumnya kita belum pernah saling mengenal. Awalnya hanya kesan biasa yang aku dapatkan, namun saat kita mulai obrolan simple itu, aku merasa kamu memang berbeda. waktu jumpa kita sangat singkat, tapi entah mengapa kita seperti orang yang telah lama saling mengenal. Canda dan tawa itu membuat aku merasa nyaman untuk berbagi cerita dengan mu. Cinta Pada Pandangan Pertama? Jelas Bukan, hanya saja kamu datang disaat hati ini merasa hampa dan membutuhkan sosok seperti mu.

Aku meyakini itu bukan atas nama CINTA. karena memang aku sulit percaya CINTA itu datang begitu cepat. namun kita tak pernah tau akhirnya seperti apa.

untuk kamu yang membuat aku bahagia saat itu dan memberikan perih saat ini, ini lah surat dari ku untuk mu.

 <>1. Kesan Pertama : Kamu Memang Berbeda
perkenalana

perkenalana via https://www.google.co.id

 Awal perjumpaan dan perkenalan kita saat itu, lalu dilanjutkan dengan obrolan seru membuat aku menilai kamu memang berbeda dari kebanyakan laki-laki lain. Canda dan Tawa yang aku dapatkan dari kamu, memberikan satu kesan pertama yang tak bisa aku lupakan. sampai detik ini.

Aku bisa menilai, perkenalan itu memang tidak lebih dari sekedar hubungan pertemanan. Aku berfikir kamu menjadi salah satu orang yang bisa diajak berbagi cerita apapun. yaaa,,, aku sadar,, aku menemukan orang yang luar biasa.

Tak ada niat untuk menaruh perhatian lebih untuk mu. Pertemuan itu bahkan sangat singkat. tapi obrolan kita sangat berkualitas. Bahkan mereka menilai kamu adalah orang yang berbeda dan menyenangkan. Banyak dari mereka yang kagum dengan sikap dan sifat yang kamu miliki. 

<>2. Penilaian Tentang Kamu di Luar Dari Ekspetasi Ku

Penilain ku tentang mu memang semakin berkembang disaat komunikasi kita mulai terjalin dari berbagai aplikasi chating itu. Seketika itu aku masuk dalam dunia yang dulu ingin aku rasakan namun tak pernah aku masuki. Kebahagiaan .... yaa.. itu yang aku rasakan. 

Aku berfikir tak ada obrolan yang membuat kita akhirnya semakin dekat. Sekali lagi bukan pendekatan atas nama cinta, namu pendekatan itu adalah pertemanan yang luar biasa. Aku sadar ada hal yang akhirnya menjadi perbedaan besar dan benteng antara kita, dan itu hal yang sangat aku hindari selama ini, karena aku yakin itu tak akan berjalan sesuai keinginan. Hal tersebut yang membuat aku ragu dan bertahan dengan perasaan yang tak lebih dari sekedar kata TEMAN.

Banyak hal yang aku rasakan ketikan aku mulai mengenal mu lebih dalam, semua lewat dari obrolan-obrolan kita itu. sebelumnya aku sempat merasakan dan dekat dengan laki-laki yang menjadikan aku seperti orang lain, namu kamu berbeda, entah dari sudut pandang mana, kamu membuat aku merasa jadi diri sendiri yang telah lama aku impikan juga. 

<>3. Rasa Itu Semakin Tumbuh Entah Dari Mana Asalnya

Aku mencoba untuk tidak membuka hati ku untuk mu. jujur karena benteng itu membuat aku ragu dan selalu ragu kepada mu. Lagipula aku sadar, hubungan ini hanya sebatas teman. Kamu dan Aku hanya teman. Tapi aku tak pernah paham perasaan yang timbul ini. Mungkinkah aku jatuh cinta padamu? Yaaa... Mungkin saja.

Namun, karena sebelum aku mengenal mu, aku pernah merasakan patah hati yang teramat dalam. Itu yang membuat aku tak ingin bermain hati terhadap mu. Aku tak pernah mau dan aku takut jika Aku menyukai mu, dan kamu tau perasaan ku, kamu akan memilih menjauh dariku.

Aku tak pernah ingin kamu pergi, walaupun ada jarak yang memisahkan pertemuan kita. Aku masih sabar menunggu mu di sini dengan penuh tanya tentang perasaan yang aku rasakan. Dan ketika aku bertemu kembali denga kamu, aku sadar ada rasa yang berbeda. Hati Ku memilih kamu untuk bisa kujadikan sebuah harapan dan mimpi ku. Walaupun aku tau, aku masih ragu. Aku tau hati ini tidak bermain cinta dengan mu, aku takut keindahan yang aku harapkan tak pernah aku gapai.

Lalu ? Apakah Cinta dalam diam yang harus aku jalani? Jawabannya adalah iya.

<>4. Walaupun Samar, Kau Memberikanku Harapan Itu

Semua pertemuan dan obrolan kita dari awal hingga saat ini membuat aku bermimpi memiliki mu untuk bisa menjadi teman hidup ku. Salah Kah Aku denga rasa ini? Aku cuma tau, kita tak pernah tau kapan cinta itu memilih. Dan saat ini kamu lah yang aku pilih.

Angan-angan ku terhadap mu sungguh sangat tinggi, ketakutan ku pun jauh lebih tinggi. Aku takut kamu menolak ku. Aku takut kamu pergi, Aku takut tak bisa bertemu dengan mu lagi, dan aku masih ragu terhadap mu.

Aku bersyukur banyak momen yang bisa aku pakai untuk sekedar tau bagaimana perasaan mu terhadap ku. Kamu memberikan aku harapan, tapi di saat yang lain, kamu memberikan aku rasa yang perih. Aku belum menemukan jawaban dari pertanyaan tentang perasaan mu terhadap ku.

aku bertanya kepada mereka yang bisa memberiku solusi, namun mereka juga tak mengerti tentang apa yang aku alami. namun yang aku tau, mereka banyak yang mendukung hubungan kita, dan aku jadikan itu sebagai doa untuk kamu dan aku. 

Bisa aku simpulkan sampai detik ini kamu hanya memberikan harapan semu dan terlihat samar. Namun aku yakin, Bukankah setitik cahaya itu adalah sebuah harapan juga?

Aku mencintai mu dengan cara ku yang seperti ini. 

<>5. Ternyata Benar, Harapan yang Kau Berikan Semu

Disaat aku memang berharap lebih terhadap mu ternyata benar, semua yang kamu berikan untuk ku adalah HARAPAN SEMU. 

Dari setiap kode keras yang aku berikan untuk mu, akhirnya aku menemukan jawabannya, selama ini kamu tak pernah menginginkan ku. Kamu yang memberikan aku kebahagiaan justru yang mematahkan hati ku juga. Aku kecewa, sedih, dan marah. Namun aku tak bisa apa-apa dengan semua itu. 

Rasanya ingin menangis karena aku tau perasaan kamu terhadap ku seperti itu. Aku ingin menjauhi kamu bahkan sejak awal-awal kamu membuat aku kecewa, tapi aku masih terus berjuang untuk mu. Namun saat ini aku sadari aku harus PAMIT dari mu. Karena aku tak pernah mau menyia-nyiakan waktu ku lagi.

Satu hal yang aku sadari, Aku bersyukur mengenalmu dan bahkan masih menjadikan kamu sebagai teman baik ku. Terima Kasih untuk semua waktu yang pernah kau berikan, untuk semua liburan kita bersama, dan saat ini biarkan aku belajar melepas mu dan menata kembali hati ku ini. Tetaplah menjadi teman baik ku karena cuma kamu yang membuat aku jadi diriku sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi. Sudahlah Jangan Takut Bermimpi. Takutlah Kalau Tidak Punya Mimpi. Tak Ada Tujuan Hidup Nantinya.

10 Comments

  1. YaAlloh persis bgt dgn yg saya alami.. Dan masih bingung harus berbuat apa

  2. Zal Prastyo berkata:

    Kok sama juga

  3. Annisa Dias berkata:

    Gila..sama persis