Ujian terlalu sering kita gambarkan pada ketidakcintaan. Kesan kita terhadap ujian melulu soal tak mau tahu serta rasa yang tidak dipedulikan. Acapkali ungkapan seperti itu bermunculan menggerogoti pikiran yang berkecamuk tak karuan. Betapa naifnya kita memandang sesuatu lebih senang dengan separuh tanpa ingin mengetahui secara menyeluruh.
Padahal dalam pikiran yang mendalam setiap kita berkeinginan mengetahui sesuatu lebih tajam. Tak mesti yang kita suka baru kita mendalami sampai ke akar-akarnya, yang tidak kita suka ingin kita lupakan sejauh-jauhnya. Untuk hari-harimu yang menyedihkan karena ujian, yuk jangan lama-lama dalam kesedihan.
ADVERTISEMENTS
1. Setiap ujian pasti ada batasan, tak perlu merasa dunia seperti akan runtuh
Coba letakkan tanganmu di dada dan rasakan aroma di sekitar hidungmu saat ini. Jika masih bisa kamu jangkau, artinya dunia masih menginginkan karya dari buah tangan dan pikiranmu. Saat udara masih menghembuskan oksigen, artinya kamu diminta semesta untuk tidak larut dalam duka secara lama-lama.
Masih ada yang menanti cintamu di suatu hari nanti, lalu mengajakmu untuk berbahagia bersama sampai usai. Ujian adalah penyemangat untukmu yang dirasa tuhan sangat kuat pundaknya untuk mengangkat.
ADVERTISEMENTS
2. Ujian hadir sebagai cerminan
Ujian tidak akan menimpamu melebihi batas wajarmu. Saat ujian menyapa harimu, saat itu kamu sedang dicintai oleh yang Mahakuasa dengan cara yang tidak biasa. Ujian hadir dengan cara yang bijaksana, tidak semau-maunya. Ujian hadir dengan maksud tertentu yang merupakan cerminan dari dirimu.
ADVERTISEMENTS
3. Tuhan sesungguhnya sedang romantis menyentuh kita dengan tangis
Ada kalanya kamu melewati batas kewajaran dengan tidak sengaja, saat matamu tak terjaga dengan semestinya, suatu jurang sedang menanti di depan muka tanpa ada notice. Lalu Maha kuasa mendorongmu sangat kuat hingga terpental jauh yang membuatmu mengaduh dengan gaduh. Jika kau tahu alasan sebenarnya, pilihan mana yang akan kau pilih? didiamkan yang sesungguhnya dibiarkan atau diberikan tangisan yang sebenarnya diselamatkan?
ADVERTISEMENTS
4. Ujian sesungguhnya sedang mengexplore pikiranmu yang terpendam
Mari memandang ujian pada sisi yang tidak biasa. Seperti hujan yang menghalangi perjalanan pagimu saat menuju tempat kerja. Lantas apakah kamu disuruh berdiam diri dan mengutuki hari. Tentu tidak bukan? kamu harus berangkat dengan banyak cara. bisa saja kau kenakan jas hujan atau memanggil ojek online jika tempatmu terjangkau. Sesungguhnya ujian seperti itu polanya hanya saja bentuk sajiannya yang berbeda. Tinggal bagaimana kamu memandang bahwa ujian bukan membuatmu bermuram durja. Hanya saja kamu diminta untuk sedikit berfikir dan berusaha dengan cara yang lain. Tidak hanya bakat yang terpendam, pikiran juga demikian 🙂
ADVERTISEMENTS
5. Cinta tak harus tentang bahagia, namun dengan ujian sebenarnya sedang menuai bahagia
Saat ujian sedang melanda harimu dan membuat semuanya tidak seperti yang kamu harapkan. Sebaiknya tidak terburu-buru menyerah, buka mata selebar-lebarnya. Bukankah bulan purnama yang anggun hanya bisa dilihat ketika hari gelap bukan di saat hari sedang cerah. Ujian tidak selalu berkorelasi dengan tidak bahagia, bukan? 🙂
ADVERTISEMENTS
6. Lewat ujian kamu diminta untuk selalu ingat dan menemui-Nya lewat doa
Saat berduka kamu akan lebih bercerita dengan sejujur-jujurnya, melenyapkan pongah, dan berikrar baik. Pengelanaanmu yang tidak pada jalurnya telah diketuk oleh-Nya agar kembali dan sadar diri. Ia memintamu untuk menengadahkan tangan dan berdoa dengan sungguh-sungguh disaat kamu telah sedikit lalai.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”