Tulus Rilis Album Baru, Bicara tentang Manusia dan Ragam Perasaannya

1. Tujuh Belas, lagu pembuka di album ini mengingatkan kita pada masa muda yang bebas dan penuh mimpi. Belum tahu kalau ujian matematika tidak ada apa-apanya dibanding ujian hidup

penggalan lirik lagu Tulus-Tujuh Belas via https://www.youtube.com

Di masa sekolah dulu, semua hal menjadi tantangan. Mimpi-mimpi sudah tidak terhitung banyaknya dan beberapa kali berganti karena banyak hal yang ingin dicoba. Rasanya segala hal akan mudah saja digapai, belum tahu kalau beberapa tahun setelahnya yang silih berganti adalah ujian. Tidak tahu kalau ujian matematika ternyata tidak lebih serius dibandingkan dengan ujian hidup orang dewasa. Tapi di lagu itu Tulus memberi tahu:

 Seberapa apa pun dewasa mengujimu, tak ‘kan lebih dari yang engkau bisa.

2. Kelana, lagu tentang kegelisahan pada hidup yang sedang dijalani dan mimpi yang ingin dituju.

penggalan lirik lagu Tulus-Kelana via https://www.youtube.com

Lulus SMA atau lulus kuliah lalu bekerja. Bidang pekerjaan yang terkadang tidak sesuai rencana-rencana yang sudah kamu susun untuk menggapai mimpimu. Hingga yang kita lakukan sehari-hari membuat mimpi semakin samar, seperti hilang arah, tidak tahu bekerja untuk apa, tidak menaruh hati untuk perkerjaan yang sedang dijalani. Apa juga yang ingin dicapai? Hanya bekerja lalu mendapat upah. Tapi untuk apa?

3. Remedi, lagu yang memberi semangat dan meyakinkan kita untuk mengejar mimpi saat kesempatan itu datang.

penggalan lirik lagu Tulus-Remedi via https://www.youtube.com

Kadang, yang menjadi penghambat untuk kita selain sudah berada di zona nyaman, risiko mengejar mimpi adalah keharusan meninggalkan orang yang selama ini sudah menemani sepanjang perjalanan hidup kita. Tidak sampai hati bila harus jauh dan tidak bisa bertemu setiap hari. Juga keraguan ke diri sendiri, apakah kita bisa? Perasaan-perasaan yang tidak jarang membuat kita menahan diri untuk mengejar mimpi.

Lewat lagu ini, Tulus mengajak kita untuk berani melangkah, menggapai apa yang menjadi tujuan kita. Jangan menjadi pilihanmu untuk menyerah pada mimpi-mimpimu. Kita harus mendukung mimpi-mimpi kita, mimpi-mimpi orang yang kita sayang. Kesempatan yang datang belum tentu berulang kalau kita melewatinya. 

4. Interaksi, lagu tentang rasa suka yang datang tiba-tiba. Ingin memiliki tapi enggan menyatakan karena khawatir bertepuk sebelah tangan

penggalan lirik lagu Tulus-Interaksi via https://www.youtube.com

Rasanya semua manusia pasti pernah mengalami perasaan ini. Menyukai dan ingin memiliki. Perasaan berbunga yang sulit sekali dikendalikan. Waktu itu, rasanya sampai bingung ini perasaan apa? Rasanya bahagia, penasaran, tapi kok malu, geli, aneh. Ingin menyangkal untuk tidak merasakan ini, tapi entah bagaimana justru terus bertumbuh. Penuh tanya apa dia merasakan sama, atau hanya sepihak? Sampai berdoa Ya Tuhan, jika dia untukku, dekatkanlah. Tapi jika bukan untukku, dekatkanlah juga dan buatlah dia menjadi milikku.

5. Ingkar, lagu tentang hubungan yang sudah berakhir tapi rasa belum selesai

penggalan lirik Tulus-Ingkar via https://www.youtube.com

Selesai hanya untuk sebuah nama hubungan yang menandai interval waktu antara titik awal dan akhir. Tapi perasaan? Di detik 'usai' itu diucap, waktu seperti membawa kembali perasaan-perasaan yang sebelumnya sempat samar. Kamu tahu seberapa kamu rindu setelah kamu tidak bisa melihatnya.

Kamu tahu seberapa besar menyayangi setelah saling meninggalkan. Kamu tahu perasaanmu masih sama saat kamu bersama yang baru tapi mengharapkan dia yang lama. 

6. Jatuh Suka, lagu tentang menyukai seseorang juga seperti lagu Interaksi, tapi di lagu ini kita berani menyatakan

penggalan lirik lagu Tulus-Jatuh Suka via https://www.youtube.com

Sama-sama lagu bernuansa bahagia seperti lagu Interaksi, lagu Jatuh Suka ini sepertinya lebih menggambarkan perasaan bahagia menyukai seseorang di level lebih lanjut. Tidak peduli apa dia menyukai juga, bagaimana perasaan dia, yang kamu tahu, kamu menyukainya, semua yang ada di dirinya. Perasaan ingin selalu menemaninya, ada di sampingnya, berada di dekatnya.

7. Nala, lagu yang akan relate untuk kita yang tidak punya privilage

penggalan lirik lagu Tulus-Nala via https://www.youtube.com

Beberapa dari kita pasti pernah merasakan seperti Nala. Dia bukan siapa-siapa, bukan apa-apa. Dia sering tidak dijadikan prioritas, bahkan oleh orang yang anggap istimewa. Bagaimana rasanya diutamakan diantara sekian kepentingan? Seseorang bisa saja berada dalam situasi di mana janji memang bisa diingkari karena ada kepentingan lain. Tapi kenapa janji dengannya yang harus dikesampingkan? 

Selalu menjadi tanya bagi Nala, apa ia tidak pantas dicintai? Kapan hadir seseorang yang menjadikannya istimewa? Kapan ia dipilih di antara berbagai pilihan?

8. Mari patah hari berjamaah lewat lagu Hati-hati di Jalan. Selalu ada satu orang yang kita sangka akan menjadi jodoh tapi ternyata berpisah

penggalan lirik lagu Tulus – Hati-hati di Jalan via https://www.youtube.com

Mari patah hati berjamaah lewat lagu yang sedang masuk di Top 50 Global Spotify ini!

Selalu ada orang yang kamu sangka akan menjadi jodohmu. Merasa akan bersama selamanya, merasa jalan di depan indah karena banyak kesamaan di antara kalian. Kamu lupa kalau manusia itu bertumbuh, lalu berubah. Juga di sebuah hubungan, tidak hanya tentang 2 orang, tapi juga lingkungan, keluarga, teman. Semuanya menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah hubungan.

Walau sekuat hati coba untuk bertahan, tapi apa daya jika takdir tidak mengamini untuk bersama. Berpisah menjadi keputusan terbaik walau rasanya sedih. 

9. Diri, lagu healing di album ini menyadarkan kita untuk berdamai dengan diri sendiri

penggalan lirik lagu Tulus-Diri via https://www.youtube.com

Lewat lagu ini rasanya seperti disadarkan bahwa selama ini sering kali jahat pada diri sendiri. Bagaimana bisa kamu yang memiliki dirimu, kamu yang enggan disakiti, tapi justru kamu yang melukai dirimu sendiri? Alih-alih menyalahkan diri dan terkurung dalam luka-luka yang kamu buat, sayangi saja dirimu. Lihat, kamu sudah membawa dirimu hingga sejauh ini, bertahan sekuat itu. Kamu hebat.

10. Satu Kali, lagu pamungkas di album Manusia. Konklusi bahwa hidup adalah perjalanan peristiwa dan perasaan yang silih berganti

penggalan lirik lagu Tulus-Satu Kali via https://www.youtube.com

Pada akhirnya kita memahami bahwa hidup ya jalani saja. Yang lalu sudah berlalu, sementara masa depan masih belum pasti. Tapi di waktu ini, lakukan yang bisa kamu lakukan. Sedih, bahagia, segala rasa dan peristiwa pasti datang silih berganti. Semua adalah perjalanan hidup kita sebagai manusia.