Hai SoHip! Gimana kabarnya nih? Semoga baik-baik ya :'). Kali ini aku menyapa untuk membawa informasi menarik bagi kalian yang di rumah saja namun harus tetap melakukan aktivitas sebagai mahasiswa ehm… tingkat akhir.
Artinya, buat kalian yang sedang berada di perjalanan menyelesaikan studi a.k.a mengerjakan skripsi, ada baiknya melakukan hal ini jika ingin urusan studimu cepat usai.
ADVERTISEMENTS
1. Membagi Prioritas itu Penting Lho! Ayo Skalakan Dulu Penugasan Skripsi dalam Menjalani Kehidupanmu
Secara sadar ataupun tidak sadar, kita hidup di antara prioritas-prioritas. Ada prioritas mendesak dan penting, ada prioritas tidak mendesak dan penting, ada prioritas mendesak dan tidak penting serta ada prioritas tidak mendesak dan tidak penting. Apa saja contohnya?
1. Prioritas penting dan mendesak contohnya seperti rapat dengan klien, pekerjaan yang ada tenggat waktu, atau kecelakaan
2. Prioritas tidak mendesak dan penting seperti rekreasi dan tetap menjaga relasi
3. Prioritas mendesak dan tidak penting contohnya perkumpulan yang rutin
4. Prioritas tidak mendesak dan tidak penting seperti ngobrol berjam-jam tanpa arah yang jelas (cangkrukan kalau dalam bahasa Jawa Timuran), ngebucin.
Kalau sudah tahu, kira-kira skala prioritas skripsi ini kamu masukkan ke bagian yang mana?
ADVERTISEMENTS
2. Tujuanmu Harus Jelas Supaya Tidak Terdistrak dengan Hal-Hal yang Tidak Jelas
Sudah pasti mengerjakan skripsi tujuannya adalah agar studi kita tuntas dan kita dapat melangkah ke tahapan kehidupan yang berikutnya. Nah bagi kalian yang ambisius ingin cepat-cepat lulus harusnya juga memiliki tujuan jelas dengan menanyakan ke diri kamu “mengapa harus cepat selesai padahal dikerjakan pelan-pelan pun nanti juga sampai?”.
Mengetahui tujuan ini penting lo. Nanti kalau kamu merasa jenuh dalam pengerjaan skripsi, tujuan kamu mengerjakan skripsi bisa jadi pemicu semangatmu buat bangkit dan tidak malas-malasan lagi.
ADVERTISEMENTS
3. Jadwalkan Target Kelulusanmu!
Bagi orang-orang perfeksionis membuat jadwal sepertinya bukan hal baru. Tapi buatmu yang jauh dari kata “perfeksionis” tapi tetap ambisius buat menyelesaikan skripsi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, nggak ada salahnya mencoba cara ini. Tujuannya agar jelas tahap-tahap penyelesaian skripsi kamu dan tentu saja agar target lulus dengan cepat dapat terealisasi.
ADVERTISEMENTS
4. Koordinasi yang Baik dengan Orang-Orang yang Kamu Anggap Memberi Energi Positif dalam Pengerjaan Skripsimu
Skripsi memang pekerjaan individu. Tapi dalam prosesnya banyak orang yang terlibat membantu. Tak usah jauh-jauh, dosen pembimbing contohnya. Selalu melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing adalah salah satu cara agar skripsi cepat dan mudah dikerjakan.
Hal-hal yang perlu kamu koordinasikan sebelum pertempuran dengan bab-bab yang akan kamu kerjakan, salah satunya adalah mengenai target kelar skripsi kalian dan jadwal yang kalian buat. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai antisipasi jika pembimbing susah untuk ditemui secara daring maupun luring.
Jikapun di antara kalian memang mendapatkan pembimbing yang demikian, berkoordinasi dengan sopan dan santun dalam percakapan daring jadi senjata ampuh buat mengingatkan pembimbing kalian untuk mengoreksi temuan kalian. Ingat ya, harus sopan dan santun 🙂
ADVERTISEMENTS
5. Malas Boleh tapi Bukan Berarti jadi Bermalas-Malasan
Yups! Di tengah pengerjaan skripsi, kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah seperti dosen yang susah diajakin konsultasi, tergiur dengan nonton film, drama, gaming atau PS, bahkan memang bosan dengan rutinitas skripsi dan berujung kita malas buat menyentuhnya. Hal ini wajar dan harus disadari sebagai sesuatu yang lumrah. Ketidaklumrahan terjadi apabila dengan masalah-masalah yang timbul saat mengerjakan skripsi membuatmu “malas-malasan” alias ogah dengan skripsi dan kamu melupakannya.
Nah, kalau sudah sampai di tahap itu tentu saja skripsimu bakal terbengkalai. Jadi ada baiknya membuat rasa malas tersebut menjadi pemicu dengan memberikan penghargaan dulu sejenak atas dirimu dengan memainkan PS, tidur cukup, atau menonton drama namun sekali lagi dengan batas “jangan membuatmu jadi berlama-lama melakukannya dan malas-malasan pada rutinitas menyelesaikan skripsi”.
ADVERTISEMENTS
6. Fokus ke Skripsi yang Lain Nanti Dulu
Belajar dari skala prioritas yang kita letakkan pada skripsi sebagai prioritas pertama, maka kita harus fokus mengerjakan dan menyelesaikannya. Salah satu cara agar bisa fokus mengerjakan skripsi adalah dengan menyiapkan semua hal yang menyangkut keberangkatanmu ke medan perang. Ya, proses mengerjakan skripsi adalah medan perang bagi mahasiswa tingkat akhir.
Contohnya apabila diharuskan menyelesaikan semua mata kuliah wajib dengan SKS tertentu, memperbanyak bahan bacaan sebagai referensi yang sesuai dengan topik skripsimu, dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengerjakan misalnya komputer atau laptop. Cara-cara tersebut selain membuatmu fokus dalam mengerjakan skripsi, juga membuatmu lebih tenang untuk tidak mengurusi hal-hal lain dulu yang tidak terkait dengan urusan skripsimu.
7. Diskusi dan Sambat dengan Sesama Pejuang Skripsi adalah Obat Saat Stres Datang Melanda
Dalam mengerjakan skripsi kalian akan mengalami yang namanya “writer block” keadaan manusiawi ketika tidak ada ide yang muncul sama sekali untuk dituliskan bahkan diangan-angankan. Ada baiknya bagi kalian buat menjalin pertemanan yang baik dengan sesama pejuang skripsi. Hal ini manjur juga untuk saling mengeluhkesahkan permasalahan selama mengerjakan, sekaligus untuk saling memberikan dukungan semangat untuk menyelesaikan.
Terutama bagi kalian yang memiliki dosen pembimbing yang sama, hal ini bisa jadi obat atas pelarian bosan dan malas-malasan kalian dengan saling bagi cerita mengenai proses bimbingan dengan dosen dan kesalahan selama bimbingan.
Lewat percakapan grup dalam sosial media maupun bertemu. Sehingga bagi kalian dan teman kalian yang sesama pejuang skripsi, bisa koreksi tulisan maupun sikap dalam menghadapi dosen tersebut dan tentu saja membantumu untuk menyelesaikan skripsi dan segera lulus.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”