Perbincangan terkait Tugu Sepatu yang terpasang dibeberapa titik wilayah Jakarta makin mengemuka setelah kemarin menjadi sasaran aksi vandalisme. Kini, Tugu Sepatu tersebut tidak lagi terlihat keberadaannya.
Hingga kini, Tugu Sepatu Jakarta masih menjadi pertanyaan para netizen terkait fungsi sesungguhnya. Bahkan, diantara mereka membandingkan tugu tersebut dengan Simpang susun Semanggi yang dibangun pada tahun 2017 lalu.
Lalu apa sebenarnya tugu instalasi yang sampai sekarang menjadi kontroversi tersebut? Berikut faktanya:
ADVERTISEMENTS
1. Tugu Sepatu Penanda Tahun Ekonomi Kreatif
Festival Kolaborasi Jakarta merupakan bentuk memeriahkan tahun 2021 sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta berkolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif memasang instalasi tugu sepatu raksasa.
Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemprov DKI dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan UNCTAD. Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif, ucap PLT Kadisparekaf DKI, Gumilar Ekalaya.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan pemrakarsa resolusi PBB tentang ekonomi kreatif pada Sidang Majelis Umum PBB yang disahkan pada 19 November 2019 di New York.
ADVERTISEMENTS
2. Dibangun dari Dana Swasta
Selain dibanding-bandingkan dengan Simpang Susun Semanggi, manfaat langsung ikon Jakarta tersebut dipertanyakan berbagai pihak. Pada kenyataannya, tugu raksasa itu dibangun oleh dana swasta.
Instalasi tersebut dibiayai oleh PT. Kompas Mas, pemilik brand Compass. Pemprov DKI Jakarta kemudian memasangnya di tiga titik wilayah Jakarta. Diantara adalah Stasiun BNI City Taman Dukuh Atas, Lapangan Banteng, dan Alun-Alun Velodrome.
ADVERTISEMENTS
3. Simbol Perjuangan Pelaku Ekonomi Kreatif Dalam Negeri
Bentuk sepatu yang terpasang pada karya instalasi tersebut simbol dari produk sepatu merek Compass. Sepatu Compass merupakan produk ciptaan Kahar Setiadi di tahun 1988.
Akibat tren masyarakat yang lebih cenderung kepada produk impor, brand Compass sempat mengalami keterpurukan.
Pada tahun 2018, sepatu Compass mengalami rebranding model, yang menjadikannya kembali digemari pelanggan dalam negeri.
ADVERTISEMENTS
4. Dikritik sebagai Lelucon
Pemasangan instalasi tugu sepatu raksasa menjadi bahan kritik anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Herdiyanto Kenneth. Tugu tersebut dianggapnya tidak memiliki manfaat apapun. Bahkan, ia menganggapnya sebagai lelucon.
Meski instalasi tersebut tidak dibiayai APBD, Kenneth tetap bersikukuh bahwa tugu tersebut merusak keindahan kota.
ADVERTISEMENTS
5. Dibongkar Sementara Waktu
Akibat mendapat cemoohan netizen dan aksi vandalisme oknum tak dikenal, instalasi yang dibiayai PT. Kompas Mas tersebut dibongkar sebelum waktunya.
Wakil Gubernur DKI, Riza Patria menjelaskan bahwa tugu tersebut dipindahkan sementara waktu untuk dibersihkan setelah menjadi sasaran vandalisme.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”