5 Trik Lancarkan Komunikasi dalam Keluarga. Saat dari Pagi ke Pagi Lagi Bertemu Mereka

trik komunikasi keluarga sehat

Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, selama itu pula kita dianjurkan untuk tetap berdiam di rumah.  Alhasil kita menghabiskan waktu untuk beraktivitas di rumah saja. Kesempatan ini pula memberi kita banyak waktu untuk menghabiskan waktu bertemu dengan keluarga.  Walau selalu bersama-sama, tidak menjamin kita semakin dekat lho!

Masing-masing anggota keluarga menghabiskan waktunya dengan kesibukannya masing-masing. Ayah yang bekerja secara virtual atau mengikuti webinar yang ada. Ibu yang mencari hiburan dengan membuka online shop. Sampai kepada anak yang asik menjelahi media sosial atau bermain game.

Tapi tetap diingat ya, komunikasi dalam keluarga tetap butuh dibangun lho. Lewat komunikasi kita berbagi informasi, bertukar pikiran, sampai mengetahui keinginan satu sama lain. Mari disimak tips komunikasi agar keluarga semakin akrab!

ADVERTISEMENTS

1. Komunikasi layaknya teman

Photo by Alberto Casetta on Unsplash

Photo by Alberto Casetta on Unsplash via https://unsplash.com

Komunikasi menjadi teman artinya berkomunikasilah tanpa adanya sekat antara orangtua dan anak. Seperti kita berkomunikasi dengan teman, semua obrolan mengalir begitu saja. Harapan dari komunikasi seperti teman adalah masing-masing menjadi lebih terbuka dan lebih akrab. Meskipun terasa seperti teman, tapi tetaplah pegang sopan santun saat komunikasi berlangsung.

ADVERTISEMENTS

2. Saling mendengarkan

Photo by Ann Danilina on Unsplash

Photo by Ann Danilina on Unsplash via https://unsplash.com

Komunikasi bukan saja berbicara, tapi juga mendengarkan adalah bagian dari komunikasi. Untuk itu saat orangtua dan anak sedang berkomunikasi, hendaklah masing-masing saling berbicara dan mendengarkan. Jangan sampai komunikasi hanya di kuasai oleh satu pihak saja. Alih-alih mendengarkan, yang ada satu pihak merasa bosan dan tidak tertarik untuk berbicara. Saat mendengarkan kalian bisa fokus mendengarkan dan beri gestur bahwa kalian memang menyimak pembicaraan ya.

ADVERTISEMENTS

3. Hargai pendapat orang lain

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash via https://unsplash.com

Ketika kita berkomunikasi dalam keluarga, bukan hal baru jika terjadi perbedaan pendapat. Orangtua memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat anak. Tak perlu dipusingkan karena hal tersebut adalah wajar. Justru dari komunikasi kita mengetahui pendapat satu sama lain. Perlu diingat bahwa saat komunikasi dalam keluarga berlangsung kita bukan mencari pendapat siapa yang paling benar dan siapa yang salah. Akan lebih baik jika kita saling menghargai dan mendukung pendapat masing-masing.

ADVERTISEMENTS

4. Beri masukan dan pujian

Photo by National Cancer Institute on Unsplash

Photo by National Cancer Institute on Unsplash via https://unsplash.com

Kita sebagai manusia tak pernah lepas berbuat salah. Selalu ada kesalahan-kesalahan yang bisa kita buat, termasuk ketika di rumah. Untuk itu saat ada kesalahan, cobalah beri kritik atau masukan yang membangun, bukan menjatuhkan. Saat memberi masukan membangun pasti akan membuat anggota keluarga lebih termotivasi untuk lebih baik. Saat berhasil melakukan pekerjaan dengan baik, berilah apresiasi berupa pujian atau hargai jerih payah satu sama lain. Dengan demikian, anggota keluarga akan merasa di hargai.

ADVERTISEMENTS

5. Beromunikasilah setiap hari

Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash

Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash via https://unsplash.com

Salah satu tantangan terberat saat ini adalah mencari waktu yang terbaik untuk berkumpul dan bercengkrama. Untuk mewujudkannya cukup sulit, maka dari itu jangan mencari waktu terbaik, melainkan luangkan waktu setiap hari. Meskipun di tengah kesibukan pekerjaan atau sekolah, luangkan waktu saat makan, di perjalanan, atau sebelum tidur. Meskipun sebentar, komunikasi yang rutin mampu membuat keluarga menjadi lebih erat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini