Apa kalian pernah makan daging yang ternyata masih alot? Alhasil, bukannya menikmati malah dibuat sakit gigi. Hari Jumat 31 Juli 2020, umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 H. Perayaan Idul Adha ini juga menjadi sarana berbagi rezeki berupa daging hewan kurban antarsesama. Pasti teman-teman sudah tahu ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat mengolah daging sapi atau kambing tetapi belum banyak diketahui alasan di baliknya. Apa saja itu? Simak ya.
ADVERTISEMENTS
1. Dicampur dengan daun pepaya agar lebih lunak
Nah, di antara kalian pasti sudah ada yang pernah mempraktikkan tips ini untuk melunakkan daging bukan? Daging merupakan kumpulan jaringan otot dan ikat yang terdiri atas protein-protein. Protein sendiri gabungan dari banyak asam amino dihubungkan bersama dalam rantai peptida (protease).
Lalu bagaimana daging tadi bisa empuk? Selain karena daun pepaya lebih ramah lingkungan di banding plastik, daun pepaya mengandung enzim papain. Daun pepaya perlu kita hancurkan sedikit dengan harapan mengeluarkan enzim papain dari jaringannya.
Setelah itu, dibalutkan pada daging dan ditunggu beberapa menit. Enzim papain akan meresap ke dalam daging dan akan memutuskan ikatan-ikatan peptida yang bisa diputusnya sehingga menjadi molekul yang lebih sederhana lagi dan berpengaruh terhadap keempukan daging. Bagian kulit pepaya pun masih bisa digunakan loh, caranya sama seperti tadi ya.
ADVERTISEMENTS
2. Dipotong melintang melawan arah serat
Daging dipotong melawan arah serat agar membuat serat lebih pendek sehingga mudah untuk dikunyah atau kalau dalam bahasa Jawa tidak ‘alot’. Namun, ada juga beberapa olahan daging yang menggunakan potongan searah dengan serat tetapi harus diolah lama seperti rendang.
ADVERTISEMENTS
3. Proses pembakaran daging
Saat membakar daging untuk menjadikannya sate atau steak akan menghasilkan efek warna coklat dan aroma khas yang menandakan daging kita telah matang sempurna. Proses kimiawi terhadap perubahan warna serta aroma khas ini dinamakan reaksi Maillard yang terjadi hampir di setiap proses memasak. Reaksi Maillard adalah pertemuan antara molekul gula, protein, dan panas. Aroma dan cita rasa khas produk Maillard banyak diaplikasikan dalam industri pangan lho!
Eits, meski lezat reaksi Maillard juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Memasak pada suhu tinggi dapat merusak beberapa zat gizi seperti protein dan vitamin. Selain itu, pembakaran ekstrem (gosong) bisa memunculkan komponen toksik yang bersifat karsinogenik. Nah, maka imbangi makan sate dengan bahan lain yang bergizi tinggi ya.
ADVERTISEMENTS
4. Tidak mencuci daging kambing mentah
Bau prengus akan semakin kuat jika langsung dicuci. Sebagai gantinya, kita bisa memasukkan daging kambing mentah ke dalam air mendidih setelah membuang lemaknya. Setelah direbus, kita dapat membuang air rebusan dan kemudian diolah. Oh ya, jika tidak ingin merebus kambing, kamu dapat menggunakan air perasan jeruk nipis untuk menghilangkan baunya. Kandungan asam air jeruk nipis juga diduga dapat membunuh bakteri pada daging lho!
ADVERTISEMENTS
5. Masak dengan rempah-rempah
Kalau poin terakhir ini, tentu sudah pasti dilakukan ya. Rempah-rempah tradisional memang dapat membuat daging empuk dan tidak bau amis. Penggunaan rempah-rempah akan memberikan rasa pada daging agar tidak hambar.
Nah, itu tadi alasan di balik kenapa kalian perlu mengikuti tips mengolah daging. Semoga bermanfaat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”