Salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh pemilik bisnis adalah keluhan pelanggan. Keluhan pelanggan ada beragam penyebabnya. Umumnya keluhan atau komplain pelanggan ini disampaikan di tempat, melalui nomor kontak ataupun media sosial. Jika keluhan pelanggan tidak ditangani dengan baik, pelanggan bisa saja meninggalkan komentar atau review buruk di halaman akun bisnis ataupun Google Review.
Bagi bisnis kuliner, review atau ulasan pelanggan adalah salah satu hal yang penting. Sebab dengan review yang baik dapat menarik pelanggan lain untuk menikmati sajian kuliner tersebut. Penting bagi pemilik bisnis untuk mengatasi keluhan pelanggan dengan baik. Namun, tak jarang banyak pemilik bisnis yang bingung dalam mengatasi komplain pelanggan. Simak tips mengatasi komplain dari review buruk dari pelanggan di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
1. Pahami konteks terlebih dahulu
Terkadang pelanggan sudah keburu emosi dan menyampaikan dengan marah-marah ataupun dengan kata-kata kasar. Sebelum membalasnya, tenangkan diri dulu dan tahan emosi. Jika membalasnya dengan amarah akan membuat situasi semakin buruk.
Jika keluhan disampaikan secara langsung, minta pelanggan untuk tenang dan mengulanginya dengan perlahan-lahan. Pahami kondisi atau konteks yang menjadi keluhan pelanggan. Tidak perlu langsung dijawab, jika butuh waktu untuk memikirkan atau mencarikan solusinya, beritahukan pelanggan.
ADVERTISEMENTS
2. Sampaikan permohonan maaf
Pertama-tama sampaikan permohonan maaf dahulu.Dengan permohonan maaf, pelanggan sudah merasa sedikit tenang. Sampaikan permohonan maaf yang cukup spesifik pada pelanggan, sesuai dengan konteks yang menjadi keluhan.
Seperti, Mohon maaf pelayanan kurang memuaskan, Maaf makanan terlalu asin, Mohon dimaafkan ruangan terlalu panas hari ini dan lain sebagainya. Tambahkan bahwa hal tersebut akan menjadi evaluasi dan akan segera diperbaiki.
ADVERTISEMENTS
3. Pelanggan belum tentu benar
Setelah meminta maaf, jelaskan dengan runut aturan dan prosedur yang diterapkan di restoran atau bisnis kuliner tersebut. Ada kalanya bisnis yang salah namun ada kalanya pula pelanggan yang salah. Terkadang pelanggan tidak tahu banyak mengenai bisnis kuliner tersebut dan langsung menyampaikan keluhan jika tidak sesuai keinginannya.
Misalnya, pelanggan mengeluhkan masakan terlalu pedas, padahal kuliner tersebut menyajikan masakan-masakan yang pedas. Atau pelanggan marah-marah karena tidak kedapatan tempat, padahal sudah disediakan nomor reservasi yang bisa dihubungi untuk memesan tempat.
Jika konteks keluhan seperti contoh di atas, sampaikan kepada pelanggan dengan baik, bahwa restoran ini menjual masakan-masakan pedas yang menjadi menu favorit. Jika tidak ingin masakan terlalu pedas, bisa mencoba menu lain untuk kunjungan selanjutnya.
Untuk konteks reservasi, berikan nomor reservasi yang bisa dihubungi untuk memesan tempat. Sampaikan minimal berapa hari untuk reservasi dan jumlah reservasinya.
ADVERTISEMENTS
4. Berikan compliment
Jika pada saat keluhan disampaikan dan ternyata sisi bisnis kuliner yang salah, maka berikan solusi. Setelah meminta maaf, berikan solusi nyata kepada pelanggan. Solusi ini bisa berupa solusi langsung atau tidak langsung.
Untuk solusi langsung, sebagai contoh, jika makanan ada yang kurang atau terlalu lama datang, padahal pelanggan sudah selesai makan, bungkus makanan yang terlambat tersebut dan beri potongan harga. Contoh lainnya, jika pelanggan memesan lewat aplikasi ojek online dan item makanannya kurang, susulkan makanan tersebut dan berikan compliment sebagai permintaan maaf.
Sedangkan solusi tidak langsung bisa berupa voucher potongan harga untuk kedatangan selanjutnya. Hal ini bisa diterapkan ketika ada pelanggan yang komplain melalui media sosial ataupun memberikan komentar yang buruk di Google Review. Hubungi pelanggan tersebut, sampaikan permintaan maaf dan berikan compliment berupa voucher atau free food.
ADVERTISEMENTS
5. Tetap berikan service yang terbaik
Baik pujian maupun keluhan yang dilontarkan oleh pelanggan, tetap berikan service yang terbaik. Jangan jadi ‘ngambek’ dan membiarkan keluhan pelanggan berlarut-larut. Hal ini dapat berakibat buruk, sebab jika komentar buruk itu sudah tersebar kemana-mana, akan membuat bisnis kuliner menurun.
Jangan remehkan kekuatan review, terutama saat ini di Google Review. Usahakan selalu membalas ulasan di Google Review, hal ini dapat mengindikasikan bahwa bisnis kuliner peduli dengan pelanggannya.
Usahakan membalas keluhan dan ulasan buruk dengan bahasa yang baik dan sopan. Berikan penjelasan yang lengkap mengenai keluhan yang disampaikan. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit untuk menghindari kesalahpahaman. Akhiri dengan salam dan selalu tawarkan pelanggan untuk berkunjung kembali.
Mengelola bisnis kuliner tidaklah mudah, apalagi ketika menghadapi keluhan pelanggan. Tapi, bisnis kuliner harus terbuka untuk kritik dan saran. Dengan kritik dan saran, membuat bisnis kuliner menjadi lebih baik dan berkembang ke depannya. Jangan anti dengan kritik, ya!
Topik ini terinspirasi dari interview owner Sate Ratu, kuliner sate ayam di Yogyakarta yang bertempatan di Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.
Bagaimana tipsnya? Cukup mudah untuk diterapkan, bukan? Jangan berkecil hati ketika menerima komplain maupun kritik, ya! Gunakan hal tersebut sebagai motivasi untuk lebih baik ke depannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”