Meski disadari atau tidak, ada sejumlah kebiasaan yang cenderung berubah dalam keseharian masyarakat selama pandemi virus corona atau Covid-19. Beberapa di antaranya merupakan kebiasaan positif dari sudut pandang medis. Kira-kira perubahan atau kebiasaan baik apa yang muncul saat pandemi Covid-19?
ADVERTISEMENTS
1. Lebih banyak minum air putih
Dikatakan, sebanyak 55 persen orang mulai melakukan kebiasaan baik minum air putih. Menurut dr. Sandi Pertuama Gandi, masyarakat sekarang belum konsisten untuk mengkonsumsi air putih, kita harapkan mengkonsumsi air putih lebih ditingkatkan. Para pakar kesehatan menganjurkan setidaknya mengkonsumsi air sekitar dua liter per hari.
ADVERTISEMENTS
2. Menjaga kebersihan tangan
Kebiasaan baik yang lain yang muncul yaitu orang-orang lebih memerhatikan kebersihan tangan mereka. Saat pandemi, 85 persen orang mengaku lebih sering cuci tangan. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dianjurkan para pakar kesehatan untuk semua orang usai melakukan kegiatan terutama di luar rumah.
ADVERTISEMENTS
3. Konsumsi sayur dan buah
Kebiasaan baik lainnya yang juga muncul karena Covid-19 adalah sebagian orang lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah. Survey menunjukkan ada tiga kekhawatiran terbesar masyarakat belakangan ini. Salah satunya tidak mengetahui berapa lama kondisi ini akan berlangsung.
ADVERTISEMENTS
4. Rajin olahraga dan berjemur
Selanjutnya masyarakat menjadi lebih sering berolahraga bahkan sekedar berjemur. Masyarakat khawatir pada keselamatan diri dan keluarga, serta ketakutan menjadi pembawa atau berkontribusi menyebarkan virus penyebab Covid-19.
ADVERTISEMENTS
5. Seseorang menjadi lebih kreatif
Kreativitas seseorang di tengah pandemi yaitu dengan memasak. Memasak adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengusir penat selama work from home. Tren memasak ini juga diikuti oleh peningkatan kebutuhan produk bahan baku dan bumbu masak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”