Dalam hubungan asmara selalu ada kisah yang dapat dijadikan pelajaran berharga. Drama True to Love Bora Deborah punya kesan yang sangat dalam tentang hubungan asmara. Deborah adalah seorang penulis dan pakar percintaan ternama di Korea. Berbagai saran mengenai percintaan dia tuliskan dalam beberapa bukunya. Deborah merupakan seorang wanita yang mandiri dan berprinsip. Dirinya selalu yakin bahwa semua kisah cinta bisa dia menangkan. Namun kenyataan tidak semanis yang dia idamkan.
Deborah yang sukses dengan berbagai karya tulisannya tidak membuat dirinya sukses dengan kisah cintanya. Deborah tertampar kenyataan yang tidak seindah tulisannya. Hubungan percintaanya harus berakhir menyakitkan tapi dirinya tidak begitu saja terpuruk. Deborah bangkit dan memperoleh kembali harga dirinya. Begitu banyak pelajaran berharga dalam kisah percintaan Deborah yang bisa kita jadikan pelajaran. Berikut 6 pelajaraan berharganya, jangan lupa catat untuk referensimu.
ADVERTISEMENTS
1. Tidak ada yang menang atau kalah
Salah satu pesan berharga dalam drama True to Love Deborah ini adalah hubungan bukan tentang siapa yang menang atau kalah. Jangan mengukur atau memberikan penghakiman terhadap sebuah hubungan karena sesungguhnya tidak ada yang menang atau kalah. Hubungan asmara bukanlah kompetisi yang harus dipamerkan kepada orang lain ataupun kepada pasangan sendiri. Hubungan itu sendiri bukanlah kompetisi, dalam artian kedua pihak tidak ada yang menjadi individu menang atau kalah.
Jika kita berpikir demikian maka akan ada kompetisi dalam segala hal. Tentunya hal ini akan memberikan tekanan pada pasangan. Kita akan cenderung menempatkan diri dengan lebih tinggi daripada pasangan. Jika sudah begini kedepannya akan sulit bagi kita memahami serta memposisikan diri kita sebagai pasangan.
ADVERTISEMENTS
2. Menghindari peran yang dominan
Dalam menjalin sebuah hubungan tentu kita harus bisa menciptakan kenyamanan. Kita harus peduli dengan pasangan salah satunya dengan menghindari peran yang dominan. Kenyamanan sebuah hubungan dibangun dengan adanya rasa simpati dan kesetaraan. Bahwa kedua pasangan harus memiliki peran yang sama dan tidak ada monopoli kekuasaan.
Jika kita terlalu push over maka pasangan kita akan merasakan ketidaknyamanan dan selanjutnya mengarah pada keretakan hubungan hingga perselingkuhan. Jangan pula terlalu mengatur atau menggurui karena akan membuat suasana dalam hubungan menjadi kaku dan terbatas yang akan mengarah pada perdebatan.
ADVERTISEMENTS
3. Menciptakan rasa membutuhkan dan dibutuhkan
Sebuah hubungan akan terjalin dengan baik jika ada rasa saling membutuhkan dan dibutuhkan. Ketika kita menjalani sebuah hubungan janganlah terlalu independen. Dalam artian kita tidak merasa membutuhkan pasangan yang pada akhirnya akan membuat dinding diantara pasangan. Kita harus menciptakan rasa membutuhkan dan juga dibutuhkan dengan begitu hubungan akan terasa lebih berarti.
Contoh ketika kita harus memilih sebuah keputusan, libatkan pasangan dengan meminta saran dan pendapatnya. Sikap lainnya yang dapat kita perlihatkan adalah dengan saling membantu. Jangan sungkan untuk membantu ataupun meminta bantuan. Dengan begitu kita akan menciptakan rasa saling membutuhkan juga dibutuhkan. Terakhir, kita harus memberikan hak pada setiap pasangan untuk memberikan pandangan dan selanjutnya memutuskan bersama untuk segala hal yang menyangkut kepentingan bersama.
ADVERTISEMENTS
4. Kendali sebuah hubungan dari kedua pihak
Dalam membangun sebuah hubungan selalu ada yang menjadi pengendali sebuah hubungan. Namun yang perlu diingat adalah kedua pasangan harus bisa saling melengkapi dan sama sama mengendalikan arah hubungan. Peran laki-laki sebagai pemimpin pun tidak lepas dari peran perempuan dalam mengambil keputusan.
Laki-laki dapat memimpin tapi kendali hubungan tetap melibatkan pihak perempuan. Ketika kedua pasangan mengendalikan sebuah hubungan maka segala permasalahan akan jauh lebih ringan. Dengan begitu, kedua pasangan akan saling terbuka dan saling memperbaiki dalam setiap permasalahan yang muncul.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan terlalu banyak gengsi
Jangan terlalu banyak gengsi dan idealis karena bisa jadi kita termakan oleh omongan kita sendiri. Gengsi akan membuat dinding dalam sebuah hubungan seperti tembok tinggi yang memberikan jarak dan pemisah diantara pasangan. Jika sudah sama sama punya gengsi tinggi bukan tidak mungkin hubungan akan semakin kaku dan tidak hangat. Kedua pasangan akan terus berorientasi pada diri sendiri karena gengsinya.
Contohnya, ketika kita gengsi bertanya kabar setelah berbaikan dan malah menunggu ditanya atau gengsi untuk meminta maaf, berkata jujur dan sebagainya. Hal tersebut hanya akan memberikan jarak disetiap kesempatan tanpa kita sadar kita semakin gengsi dengan hal hal yang wajar.
Selanjutnya kita akan cenderung membatasi diri dan pada akhirnya komunikasi tidak berjalan dengan baik. Jangan pula terlalu idealis atau punya teori dan prinsip yang kaku. Itu hanya akan membuat hubungan terasa terkekang dan malah memberikan ketidaknyamanan. Terlalu gengsi dan teralu idealis bisa membuat hubungan tidak harmonis bahkan bisa berujung pada putusnya hubungan.
ADVERTISEMENTS
6. Jangan berpikir hubunganmu akan baik baik saja
Hal lain yang perlu kita lakukan adalah selalu menganalisis kesalahan. Jangan selalu berpikir hubunganmu akan baik baik saja karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kita harus meluangkan waktu untuk berpikir dan merenung, seringlah mengindentifikasi kesalahan diri sendiri, menemukan alasan pasangan marah atau kecewa.
Kita harus selalu memperhatikan setiap perubahaan suasana, sikap pasangan, perubahan kesukaan. Jika kita menyadari lebih awal kita akan lebih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan mempertahannkanya. Ketika kita sadar akan hal hal tersebut kita akan bisa lebih bijaksana dan membangun hubungan yang sehat. Itulah beberapa pelajaran berharga yang perlu kita ketahui supaya memiliki hubungan yang baik.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”