Kamu pernah merencanakan plesir ke suatu pulau, tapi malah tersesat di pulau lain yang tidak kamu ketahui? Sudah merencanakan plesir ke Wakatobi, tapi ketinggalan pesawat dan harus naik pesawat lain dengan tujuan berbeda? Mungkin awalnya panik dan kecewa. Tapi, sadar diri sangat perlu. Tersesat bukan berarti kiamat.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat kita tersesat. Awalnya, perasaan takut sempat ada saat pertama kali sampai di tempat yang tidak aku rencanakan. Bahkan, aku juga tidak tahu dimana letak Kota Bau-Bau itu. Yang ada di pikiranku, Bau-Bau masih satu kawasan dengan Wakatobi. Tapi ternyata tidak sama sekali.
Ketinggalan pesawat, salah penerbangan dan sampai di pulau tak terduga, semuanya harus dilalui dengan lapang dada. Show must go on, begitu juga dengan kisah tersesatku ini. Yang paling penting, plesirku harus tetap berjalan. Pura-pura tersenyum sampai akhirnya ikhlas untuk tersenyum, karena plesir tak terduga berakhir dengan hal-hal yang membahagiakan.
9 hal seru ini aku lakukan di Kota Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, destinasi yang tidak pernah aku rencanakan. Cukup modal nekat dan uang pas-pasan, tersesat bisa jadi pengalaman yang menyenangkan.
Satu hal yang bisa dilakukan saat tersesat di tempat baru, apalagi kalau bukan berkenalan dengan orang baru. Mencari teman yang sama-sama tersesat, biar jiwa dan hati lebih tenang hehe. Aku bertemu dengan teman baru dari Surabaya yang juga akan pergi ke Wakatobi. Tuhan memang Maha Adil, ternyata ia lebih lama tersesat dari pada aku. Sudah pantas kalau dia jadi tour guide dadakan. Dari pada harus bayar? Mending manfaatkan teman yang sudah ada di depan mata hehe.
<>2. Mencicipi Masakan Khas Buton, Sop Saudara. Enak!>Kuliner khas daerah sudah jadi daftar wajib yang harus dicoba saat liburan. Daripada berpikir keras, mending dipikir sambil makan Sop Saudara hehe. Masakan khas Pulau Buton ini rasanya gurih-gurih enak. Sekilas seperti sayur asam, tapi juga seperti sayur sop. Gimana coba? hehe. Intinya mantap dan enak masakannya. Tapi, tiba-tiba ingat kalau sedang tersesat, hiks hiks T_T
<>3. Belajar Sejarah Keraton>Tersesat? Dibawa santai sajalah ya! Menyewa satu mobil dengan hanya membayar Rp 100.000,- per orang, aku dan kedua temanku bisa berkeliling Pulau Buton dari pagi sampai malam. Kebetulan teman baruku pernah menggunakan jasanya. Inilah satu lagi keuntungan berkenalan dengan orang baru hehe.
Memulai plesir dadakan dengan berkeliling keraton yang katanya “kalau belum menginjakkan kaki ke sana, kita belum dianggap berada di daratan Buton”. Plesir sejarah membuatku belajar banyak hal tentang warisan-warisan Kesultanan Buton, seperti Kasulaana Tombi (tiang bendera 21 meter untuk mengibarkan tombi Kesultanan Buton), Batu Popaua (tempat pengambilan sumpah Raja atau Sultan Buton) dan jangkar kapal raksasa yang berdiri tegak di komplek keraton. Rasanya seru juga berkeliling di Keraton Kesultanan Buton. Apalagi, tidak ada biaya masuk alias gratis hehe.
<>4. Menyusuri Benteng Terbesar Se-Asia>Kata orang Buton, kurang lengkap rasanya kalau sudah pergi ke keraton, tapi tidak pergi ke benteng. Benteng yang berdiri di dataran tinggi Kota Bau-Bau ini, terbentang berpuluh-puluh meter. Benteng yang kabarnya hanya dibangun dengan batu dan putih telur ini terlihat sangat kokoh. Ada juga beberapa meriam yang terlihat di dalam benteng. Bisa membayangkan besar dan jayanya benteng ini?
Di benteng ini, aku juga bisa melihat keindahan Kota Bau-Bau dari atas ketinggian. Rumah-rumah penduduk mengisi setiap tanah kosong di Bau-Bau. Terlihat sangat padat, tapi tetap indah dan menyejukkan *ceilah. Tempat ini juga gratis, jadi tetap tenang ya! Uang pas-pasan di kantong masih aman hehe.
<>5. Bermain di Air Terjun Tirta Rimba>Setelah berkeringat menyusuri keraton dan benteng, bermain air sepertinya jadi pilihan yang tepat. Dari benteng, mobil melaju ke salah satu air terjun yang populer di Kota Bau-Bau, Tirta Rimba namanya. Melupakan sejenak lelahnya berkeliling dan tragedi tersesat. Anak muda pasti suka dengan air tejun ini. Tinggi, lebar dan sepi. Populer tapi sepi, bisa juga ya? Tidak ada biaya masuk juga ke air terjun ini. Mantap! Gratis semua.
<>6. Jajajan Murah ‘Kambewe’ Jadi Bagian dari Plesirku Kali ini>Ingin wisata kuliner tapi uang pas-pasan, tidak lagi jadi masalah. Jajanan di pinggir jalan yang terbuat dari jagung dan gula merah ini sudah bisa jadi andalan. Yang penting, sudah mencicipi jajanan khas Bau-Bau, walau hanya seharga di bawah Rp 5000,-. Bahagia itu sederhana ternyata.
<>7. Tersesat di Pulau Buton, Tersesat di Surganya Pantai>Kalau aku tidak tersesat, mungkin aku tidak dapat melihat keindahan pantai surga ini, Pantai Nirwana namanya. Pantai yang akan membuat anak muda di Pulau Jawa berteriak, “Ini keren!”. Pantai dengan pasir putih dan gradasi warna air sangat membuat betah mata dan pikiran. Pantai ini jadi pantai terindah yang pernah aku lihat seumur hidupku! Pantai ini gratis juga, bayangkan! Nikmat tersesat manakah yang mau aku dustakan? Tersesat membawa berkah, hehe.
<>8. Tersesat Tidak Jadi Masalah, Asalkan Jangan Lupa Foto Saja>Anak muda memang sulit terlepas dengan yang namanya eksistensi diri. Sudah tahu tersesat, masih bisa foto-foto ya? Konyol! Hehe. Menumpang foto di pekarangan hotel mewah pun dilakukan. Yang penting eksis!
<>9. Sudah Selesai Jalan-jalan, Datang Ke Rumah Orang untuk Makan Malam>Liburan nekat dan murah ditutup dengan berkunjung ke rumah orang. Bertemu dengan paman dari temannya teman baruku tadi. Paham kan? Hehe. Intinya, aku dan teman-teman bisa dapat makan gratis di sana. Entah aku yang tidak punya malu atau memang ini rezeki? Hehe. Mereka sekeluarga pun secara otomatis jadi keluarga baruku di Bau-Bau.
Ternyata, dengan nekat dan uang pas-pasan, aku masih bisa menjelajah dan bertahan hidup di Kota Bau-Bau. Kota yang tiba-tiba menjadi destinasi singkat wisataku. Wakatobi masih jauh di seberang sana. Aku perlu menaiki kapal kayu selama 10 jam untuk sampai di sana. Tapi, pengalaman tersesat di Kota Bau-Bau ini menyimpan banyak kenangan. Kenangan yang seru, menantang dan menyenangkan. #IniPlesirku !
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.