Terpisah Jauh dari Kampung Halaman, 6 Alasan Membuatmu Ingin Kembali

Ihwal kampung halaman tidak hanya berkutik pada imajinasi masa kecilmu.

Ihwal kampung halaman tidak hanya berkutik pada imajinasi masa kecilmu. Tentangnya akan selalu layak untuk diperbincangkan, bahkan mengundang rasa rindu kala langkah membawa kaki untuk pergi jauh. Kampung halaman tidak akan pernah tuntas untuk dikupas. Tapele tanjung dan lautan bukan berarti akan menghalangi rasa dan raga untuk merayakan arti dari sebuah kenangan.

Narasi-narasi  senja bersama dengan orang-orang baik di sekitar kita menukik rindu ingin kembali.  Sadar atau tidak, seluruh proses yang pernah dilalui, entah itu baik dan buruk, semua akan berpengaruh pada pilihan hidup yang sedang kamu geluti. Kini hanya rindu yang tersisa untuk lekas kembali.

Tentu, narasi-narasinya tetap akan terkenang. Kisah baik dan buruknya akan selalu di hati. Memantik rindu untuk lekas kembali. Seluruh kehangatannya tetap terasa meski kita sudah jauh beranjak. Kampung halaman telah membentur dan membentuk kita, serta mewarnai pandangan hidup ke depannya. Hingga akhir usia, kenangannya akan selalu di hati. Sampai nanti, sampai mati.

Terpisah jauh dari kampung halaman, kamu akan menemukan alasan yang selalu membuatmu rindu. Sesak tentunya. Namun kamu harus tetap melangkah tanpa memilih untuk mencundangi langkah. Setidaknya dalam pergumulan senja di tempatmu yang sekarang, akan ada 6 alasan yang mendorongmu ingin kembali untuk merayakan indahnya hidup di kampung halaman.

 

ADVERTISEMENTS

1. Anak-anak kampung halaman yang serius menekuni permainan tradisional

Bermain bersama lalui hari

Bermain bersama lalui hari via http://www.google.com

Saat senja hari tiba, kisah anak kampung dimulai. Ragam permainan tradisional akan dipertontonkan. Halaman rumah yang lebih luas jadi gelanggang  favorit untuk memainkan berbagai bentuk permainan tradisional. Anak-anak kampung satu demi satu berkumpul. Bermodalkan peralatan yang begitu sederhana dan tidak membutuhkan biaya untuk mendapatkannya, anak-anak mulai berkumpul untuk menjalankan permainan yang sudah disepakati.

Lazimnya setiap permainan ada musimnya. Jika selama satu bulan sedang musim layang-layang, maka kemungkinan besar pada bulan berikutnya akan memainkan permainan yang lain. Bermain kelereng, misalnya. Semuanya berjalan dengan sendirinya tergantung kebiasaan bersama.

Jalannya permainan berlangsung meriah. Candaan yang menggelitik tidak pernah pudar selama permainan berlangsung. Nuansa persahabatan akan terlihat. Bahagia bersama merayakan masa kecil. Indah nian. Hal demikian akan membuatmu rindu tentunya.

ADVERTISEMENTS

2. Saat sore hari waktunya untuk mandi di sungai

Mandi di sungai selalu mengundang rindu

Mandi di sungai selalu mengundang rindu via http://www.google.co.id

Akses air yang jadi barang langka mengakibatkan seluruh penghuni kampung untuk berbondong-bondong ke sungai. Tiba di sungai maka pilihan membasahi badan sembari berlarian ke sana kemari terasa gembira kala diiringi dengan tawa yang membahana dari teman-teman masa kecil.

Kebiasaan ini akan membuatmu kini rindu dengan kampung halaman  saat di mana menghabiskan senja hari dengan mandi di sungai. Teman-teman masa kecil yang dulu pernah ada bersamamu lalui hari di sungai mungkin juga telah beranjak untuk mendulang mimpi. Kembalilah pada suatu waktu demi merayakan kenangan saat mandi di sungai.

ADVERTISEMENTS

3. Mengecap kopi pagi yang paling sedap

Kopi selalu hadirkan cerita

Kopi selalu hadirkan cerita via http://www.google.com

Kopi selalu hadirkan inspirasi. Dalam film Filosofi Kopi, salah satu kutipan yang menarik adalah kopi yang enak akan selalu menemukan penikmatnya. Kopi memang selalu hadirkan cerita. Setiap kecapan akan ada cerita yang terhanyut di dalamnya.

Di kampung halaman saat bertamu ke rumah warga, kopi jadi salah satu suguhan yang istimewa. Ketika kita akan bertamu, tuan rumah langsung bergegas ke dapur untuk meracik kopi. Kopi yang disajikan biasanya kopi yang diolah dari ladang sendiri.

Mengecap kopi pagi di bawah kabut yang tebal di kampung halaman bagian dari ritus mengenang kenangan masa silam. Jangan heran saat sudah melangkan kian jauh, kopi dari kampung halaman menjadi salah satu oleh-oleh khas yang dibawa usai berlibur di kampung halaman. Kopi memang tidak pernah tuntas untuk diperbincangkan. Sampai kapanpun jua.

ADVERTISEMENTS

4. Tetangga yang begitu baik dan peduli

Saling bersilaturahmi antara satu dengan yang lain

Saling bersilaturahmi antara satu dengan yang lain via http://tpq-rahmatulihsan.blogspot.com

Di tengah arus individualisme yang mendorong orang-orang di kota besar untuk hidup secara per-orangan, sementara di kampung-kampung masih memegang teguh kebersamaan. Semangat kolektif diutamakan dalam kehidupan bersama.

Memiliki tetangga yang baik dan peduli tentu membuat kita selalu bersyukur karena pernah berada bersama mereka di kampung. Cerita tentang senja hari dilalui bersama dengan membagi cerita tentang karya dan kerja mereka pada setiap waktunya. Entah untuk tetangga yang berkarya di ladang maupun cerita dari teman-teman sepermainan yang selalu ciptakan candaan yang mendamaikan.

Terkadang saat sudah kian jauh dari rumah, kamu akan merindukan saat-saat bersama mereka. Tetap rawat tali silaturahmi dengan sesekali bertanya kabar. Barangkali dengan begitu akan membuat seluruh kenangan bersama mereka akan abadi di dalam hati.

ADVERTISEMENTS

5. Ladang yang memberi harapan untuk keluarga

Bekerja dengan giat tanpa menyerah dengan keadaan

Bekerja dengan giat tanpa menyerah dengan keadaan via https://hidayahsuni.wordpress.com

Sebagai negara agraris, masyarakat Indonesia didominasi oleh petani. Menjadi petani merupakan pekerjaan yang memberikan harapan bagi seluruh orang-orang di  kampung halaman. Hasil yang didapati akan membantu tetap mengepulnya dapur. Ladang garapan orangtua tanamkan harapan untuk seluruh penghuni rumah. Dari situ mereka mendulang harapan untuk membantu tetap tumbuh dan sehatnya seluruh anggota keluarga.

Dengan sesekali mengunjungi ladang garapan keluarga saat berlibur, itu artinya kita telah melihat secara langsung bukti kecintaan dari orangtua kita dalam membesarkan kita sebagai anak-anaknya. Saat kakimu sudah kian jauh pergi, ingatan akan seluruh karya dari mereka membuatmu selalu bangga dibesarkan dari keluarga yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. Jangan pernah lupa berdoa untuk orangtuamu.

ADVERTISEMENTS

6. Itu rumahmu, jangan lupa untuk pulang

Jangan lupa pulang

Jangan lupa pulang via https://lakilako.blogspot.com

Ya, seburuk apapun di dalamnya, orang-orangnya sering mengabaikan sopan santun, itu tetap engkau punya kampung halaman. Itu tetap engkau punya rumah. Jangan pernah mengurungkan niat untuk kembali pulang.  

Tugasmu cukup merawat kenangan yang pernah engkau alami. Bantu orang-orang di dalamnya agar dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Apapun itu. Jangan pula engkau memilih untuk berada pada garis yang salah. Kamu berhak pulang untuk merayakan kebaikan dan mulai merajut pada harapan yang lebih baik. Kelak akan ada masanya, engkau akan dikenang. Entah karena perbuatan baik ataupun prestasi yang bikin saudara sekampung halaman tersenyum bangga.

Hari kian meninggi, kopi sudah hampir habis. Permukaan cangkir sudah terlihat. Sekian dulu enam alasan yang membuatmu rindu ingin kembali ke kampung halaman. Lagi-lagi, jangan lupa kembali. Meski engkau pulang dengan tangan kosong, tidak apa-apa. Asalkan engkau kembali daripada terbuai dan tenggelam dalam rindu yang tak tertahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta Kopi Colol dan Sopi Kobok. Tinggal di Manggarai Timur, Flores. Amat mencintai tenunan Mama-mama di Bumi Flobamora.