Semenjak hari itu, dunia seakan belum berpihak pada kita. Tentang larangan mereka dan tentang aku masih mengenggammu erat. Enggan kerelaan ku ini terbagi, biar kita berrela-rela menjadi pesakitan. Karena tentu Tuhan tidak pernah tidur dan kita yang masih menunggu keajaiban tuk lalui hari berdua. Karena tak henti ku sebut semua akan baik-baik saja sayang, selama kita masih memiliki kita.
Bukankah kita memang telah terbiasa menjadi seperti ini sebelumnya? ribuan resiko itu seakan setia menjadi bayangan yang tak mau atau mungkin tak rela barang selangkahpun menjauh dari kita.
Ahhhh sudahlah katamu, engkau yang rela menunggu dan aku yang setia bercumbu dengan rindu yang kini tak mudah untuk kita tunai dengan pertemuan. Tak masalah sekali lagi karena kita masih memiliki kita. Selama kita saling mempertahankan ini akan terlihat mudah, namun hanya terlihat mudah, bukan mudah dalam hakikat sebenarnya.
Akan ku tutup mata,telinga dan hati jika selain kamu berada di sampingku. Entah semenjak kapan aku berkeyakinan teruntuk kamu kulakukan ini. Kupinta hal yang sama atas dirimu untukku.
Tenanglah wahai lelakiku, karena ini perjuangan kita, bukan hanya kamu yang berlelahan namun juga aku. Jodoh itu memang rahasia Tuhan, tapi bukan lah salah jika kita memintanya, merayu dan merapal doa setiap harinya. Semoga memang Tuhan menulisnya untuk kita.
Yakinku karena tulang rusuk tak akan mungkin tertukar, sungguh betapa ku berharap semoga itu aku. Kita akan saling mencoba untuk tau semoga kita bertemu nanti dalam satu jalan meski kini kita ambil jalan yang berbeda.
<>2. Bagaimana Nanti vs Nanti Bagaimana.>Bagaimana nanti? itu kalimat yang paling tak ingin aku jawab, atau mungkin cenderung aku benci, karena ya, aku bukan cenayang yang tau apa yang akan terjadi nanti. Bagiku kita hanya perlu berlaku yang terbaik kini dan terus meminta belas kasihNya.
Apa menurutmu aku ini seorang pengecut, yang tak berani menghadapi kenyataan? jika menurutmu iya lalu kenapa? apa itu salah, bagiku tak ada salah dalam hal mencinta.
Aku tak pernah mau mengalir bagai air, karena itu bukan jawaban atas tanya ini. Jelaslah bahwa aku ingin bermuara padamu. Pada lelaki yang selalu kuselipkan namanya dalam doaku. Salahka kupinta atas itu?
Bukankah butuh persiapan untuk ini semua? ya butuh jawabmu, tak mungkin kita hanya mengandalkan nasib baik dari Tuhan. Untuk itulah aku bertahan, emmmm bukan hanya aku disini yang bertahan, aku dan kamu tepatnya seperti itu.
“Keberuntungan datang bagi mereka yang berusaha, bukan hanya menurut dan diam saja.”
Bukankah kata - kata penguat ini benar sayang? ini akan membuktikan seberapa kuat dan seriusnya kau menginginkanku.
<>3. Di Perjalanan Kita.>Diperjalanan kita, tak pernah kujanjikan akan mudah. Tak bisa pulang kukatakan sebentar atau lama. Selama kamu masih disisi aku yakin kita akan memenangkan perlombaan ini. Kita berjuang untuk restu yang kini belum berpihak pada kita.
Bila disepanjang perjalanan kita ini kau bertemu dengan selain diriku, kuharap kau berkata benar, karena kuberharap aku menjadi sesiapa untukmu. Ku berharap aku menjadi cahaya dalam gelapmu, semoga kita disegerakan dalam hal kebaikan. Tak kuinginkan ini hanya sebatas kata semoga yang tak berkesudahan, kuberharap doa kita saling menemukan dan saling mengenapkan.
Semoga Tuhan memberi mudah untuk sulit yang kita hadapi, semoga jika jalan yang akan kita lalui ini berliku tak mampu menjatuhkan kita dan kita akan tetap berdiri di atas kaki kita.
<>4. Karena Ini Perihal Mimpi yang Sudah Kita Tuang.>Sayang bukankah kita sudah sepakat untuk mengikat mimpi ini disini? mimpi untuk bersanding dipelaminan bersama. Ingin kutuai kata Alhamdullilah bersamamu dengan kata halal yang disemogakan. Kuharap seisi dunia mengamini kita pula. Ahhhhh betapa indah jika itu menjadi nyata. Serta ku harap tiada nikmat Tuhan yang akan kita ingkari.
Ini nasehat untuk diri sendiri yang juga ingin ku bagi denganmu. Kadang aku beerfikir kapan ini akan berujung, bahkan kadang aku bertanya pada diriku sendiri, mampukan aku melalui ini.
Kupandangi gambarmu dan kutemukan senyuman yang membungkam semua tanya ini. Tuhan semoga dia nikmat yang engkau pilihkan untukku. Untuk perjuangan kita, untuk kata halal yang ingin kita dapatkan.
Dan untuk mereka yang berdiri diambang pintu yang selalu mengintip curiga kepada kami, tolong luluhkan egoisme kalian, lihat kami, kami hanya ingin kalian merestui kami, bukankah kalian berbahagia untuk kami? lentas kenapa kali ini kalian diam dan tak berbuat apapun?
<>5. Kepadamu Ingin Kuberujung.>Harapan yang selalu aku bayangkan untuk masa depan kita nanti, meskipun tanpa janji karena menurutku tak pernah ada yang benar-benar bisa berjanji. Menjanjikan kebahagiaan, menjanjikan kesetiaan, atau menjanjikan untuk tak pernah pergi.
Namun padamu kuharap meski kita tak merangkai ribuan janji untuk setia, untuk bahagia dan untuk tak pergi kamu tetap tinggal. Walaupun terkadang kupaksa kau untuk menjauh, percayalah sebenarnya ku tak bersungguh - sungguh. Kadang wanita memang seperti itu, aku hanya ingin kamu menenangkanku, karena memang yang kita hadapi ini tidak mudah.
Masa yang kuperjuangkan ini akan ku upayakan berujung padamu sayang. Karena bagiku cinta adalah kerelaan, rela menunggu meski untuk ketidak pastian. Rela berjalan meski belum tau ujungnya, kemanapun cinta akan membawa cinta untuk itu aku bersedia menjadi pesakitan.
Dariku, yang berjuang untuk restu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.