Dahulu, sebelum masuk era komputer dan kemudian disusul dengan kecanggihan ponsel pintar (gadget), masa kecil adalah masa seru bermain bersama teman-teman. Tak ada satu anak pun yang membawa smartphone dan asyik sendiri. Mungkin masa kecil anak generasi 90-an adalah generasi terakhir yang masih merasakan serunya bermain bersama tanpa janjian terlebih dulu lewat Whatsapp. Kamu yang sekarang sudah bekerja atau sudah menikah pasti pernah merasakan serunya berkotor-kotor ria dengan teman-teman.
Jika diingat dan dibandingkan dengan masa anak-anak zaman sekarang, tentu akan terlintas memori dan rasa rindu akan keseruan-keseruan masa kecil sebelum maraknya gadget. Berikut ini adalah beberapa keseruan yang mungkin sudah tidak lagi dilakukan oleh anak-anak zaman now.
ADVERTISEMENTS
1. Mengejar Layangan Putus
Keseruan pertama adalah bermain layangan. Sore hari sepulang sekolah, mulailah segala senjata disiapkan. Senjata itu adalah gulungan tali atau senur pada kaleng dan tentu layangan.
Yang menjadikan permainan ini seru adalah ketika ada layangan lain yang terbang mendekat. Ini adalah kode di mana yang mesti dilakukan adalah beradu. Layangan yang talinya putus berarti kalah. Kemudian layangan yang talinya putus tersebut terbang sempoyongan. Inilah saatnya untuk berlomba-lomba mengejar layangan yang tak bertuan itu.
ADVERTISEMENTS
2. Bermain Gundu atau Kelereng
Barangkali, ketika kamu pergi ke desa, permainan kelereng atau gundu ini masih bisa ditemui. Ketika beberapa anak sedang jongkok dan serius, di situlah mereka sedang beradu gundu.
Main gundu yang diadu adalah ketangkasan. Siapa yang paling akurat menembakkan kelereng hingga mengenai kelereng-kelereng lainnya, dialah pemenangnya. Selain itu muncul tradisi, siapa yang memiliki koleksi kelereng terbanyak, dialah masternya.
ADVERTISEMENTS
3. Mandi di Sungai
Mandi di sungai merupakan kegiatan anak-anak yang sudah sangat jarang ditemui apa lagi di kota. Bagaimana tidak, sungai sekarang sudah beda dengan keadaannya berpuluh-puluh tahun yang lalu. Airnya sudah tak sejernih dulu.
Jika dahulu kamu pernah terjun, salto, dan mandi di sungai, berarti kamu adalah orang yang beruntung. Anak zaman now lebih memilih main game dan gadget. Bahkan acara televise tentang petualangan bocah tidak juga dapat menarik perhatian anak-anak.
ADVERTISEMENTS
4. Lompat Tali
Permainan lompat tali ini bisa dimainkan baik anak cewek maupun laki-laki. Cara mainnya adalah mengandalkan ketangkasan dalam melompat melewati tali yang dipegang oleh dua orang teman. Jika pelompat gagal, maka ia bergantian memegang tali tersebut.
Ada dua tipe permainan lompat tali ini. Pertama adalah lompat di antara dua teman yang mengayunkan tali. Kedua adalah lompat melewati ketinggian tali yang dipegang oleh dua orang teman. Tali yang digunakan bukan tali biasa, melainkan tali yang dibuat dari karet gelang yang disambung-sambung menjadi panjang. Jadi, tak begitu berbahaya karena lentur.
ADVERTISEMENTS
5. Petak Umpet
Permainan ini sangat digemari anak-anak. Namanya adalah Petak Umpet. Negeri lain memanggilnya Hide and Seek. Satu orang berjaga dengan menutup mata dan berhitung. Yang lainnya buru-buru mencari tempat bersembunyi. Kemudian yang berjaga akan diganti sesuai giliran atau aturan tertentu yang disepakati.
Permainan zaman old memang sarat akan pelajaran-pelajaran yang dapat membantu ketrampilan emosi dan sosial anak-anak. Mereka diajarkan bagaimana mengatur kelompok, membangun kesepakatan bersama, dan tertib menaati peraturan yang mereka bangun.
ADVERTISEMENTS
6. Balap Ban
Balap ban adalah permainan balapan tapi menggunakan ban bekas. Caranya adalah menggelindingkan ban dengan tongkat. Siapa yang sampai di garis akhir duluan dengan bannya, dialah pemenangnya.
Permainan balap ban ini bukan sekadar kompetisi. Ada kreativitas khas imajinasi anak-anak di dalamnya. Berlari saja sebenarnya bisa dibalapkan, tapi akan lebih menantang dan mengasah ketangkasan jika berlari sambil menggiring ban.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”