Tana Toraja, Serpihan Kecil dari Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia

Menjelajah tempat-tempat wisata dan bersejarah di Indoneia adalah hobi saya. Karena dari situ saya bisa belajar tentang beragamnya budaya yang ada di Indonesia. Belum lama ini saya melakukan perjalanan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Yapss.. disana terdapat salah satu suku yang dulu hanya saya pelajari dari buku pelajaran semasa SMP dan kini bisa saya datangi langsung. Suku yang terkenal dengan upacara kematiannya ini memang menyimpan keunikan tersendiri. Apalagi situs budaya dan sejarah yang satu ini memang sudah diakui dunia. Simak yuk serunya sehari di Toraja…

ADVERTISEMENTS

1. Masyarakat Tana Toraja mempunyai beberapa nilai budaya dan sejarah yang menarik untuk dipelajari.

tebing ini adalah tempat pemakaman di Toraja, tapi kalian boleh foto kok

tebing ini adalah tempat pemakaman di Toraja, tapi kalian boleh foto kok via https://www.instagram.com

Salah satu upacara kematian yang terkenal dari Toraja adalah Rambu Solo. Melalui upacara Rambu Solo inilah bisa kalian saksikan bahwa masyarakat Tana Toraja sangat menghormati leluhurnya. Upacara adat ini dilakukan dengan beberapa tahap. Di setiap tahapan tersebut terdapat nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat Tana Toraja. Karena upacara ini memerlukan biaya yang sangat besar, bagi sebagian masyarakat kadang harus menabung dulu sampai bertahun-tahun.

Jadi jika ada kematian dan belum dilakukan upacara rambu solo ini berarti orang yang meninggal masih dianggap hidup tapi dalam kondisi sakit. Jenazah akan disimpan diruangan khusus dan menjadi satu rumah dengan sanak saudara yang masih hidup. Dan diperjalanan saya kemarin, saya sempat menjumpai satu keluarga yang masih menyimpan jenazah dirumahnya loh, agak merinding juga sih, karena jenazah sudah disimpan satu tahun.

ADVERTISEMENTS

2. Orang yang sudah meninggal dan sudah dilakukan upacara akan disimpan di Goa dan Dinding Batu

ditempat ini peti-peti jenazah digantungkan

ditempat ini peti-peti jenazah digantungkan via https://www.instagram.com

Keunikan selanjutnya adalah cara masyarakat Toraja ini dalam memakamkan jenazah. Mereka akan menyimpan jenazah-jenazah tersebut dalam goa atau dalam batu tebing yang sudah dipahat. Jangan bertanya kenapa bisa nggak bau ya? Jelas mereka memakai ramuan yang mereka racik secara alami, namun seiring berjalannya waktu masyarakat mulai memakai bahan kimia dalam mengawetkan jenazah keluarganya.

ADVERTISEMENTS

3. Kenapa yaa Orang yang sudah meninggal harus dimakamkan di Batu??

bapak ini sedang memahat batu tebing untuk pemakaman

bapak ini sedang memahat batu tebing untuk pemakaman via https://www.instagram.com

Jelas ini adalah pertanyaan yang pertama kali saya lontarkan kepada Pak Samuel, guide lokal yang saat itu memandu saya dalam berkeliling area Londa. Ada 3 alasan yang membuat masyarakat Tana Toraja memakamkan jenazah di tebing batu atau goa.

Yang pertama, karena lahan di Toraja sempit dan sebagian besar masyarakatnya adalah petani, nanti lama-lama tanah bisa abis buat makam. Kedua, karena masyarakat Toraja adalah suku yang saling mengasihi satu sama lain, mereka akan merasa selalu dekat ketika bisa melihat wujud dari jenazah saudara mereka yang sudah meninggal. Ketiga, masyarakat Toraja beranggapan memakamkan jenazah dalam goa atau tebing batu akan aman dari gangguan hewan pemangsa. Bagaimana? Tertarik untuk mempelajari sejarah dan buadaya di Toraja?

ADVERTISEMENTS

4. Tak hanya pemakaman saja budaya yang bisa kalian pelajari disini, kalian bisa menyisiri sejarah kete’ kesu beserta tongkonannya.

Desa wisata kete' kesu

Desa wisata kete' kesu via https://www.instagram.com

Ya, di desa wisata ini, kalian bisa belajar sejarah tentang Tana Toraja, mulai dari bangunan khas yang biasa di sebut tongkonan serta area pemakaman yang menggantungkan peti-peti di dinding tebing. Jangan kaget kalo kesini banyak wisatawan asing, karena mereka sangat antusias mengikuti alur penjelasan dari guide lokal tentang sejarah Toraja.

ADVERTISEMENTS

5. Setelah berkeliling dibeberapa situs sejarah, Kalian bisa menikmati makanan Halal yang susah dicari

Kalian bisa makan disini nih.. Halal

Kalian bisa makan disini nih.. Halal via http://makassar.tribunnews.com

Karena sebagian besar masyarakat Toraja beragama Kristen, mereka sangat suka menyantap babi. Hampir di setiap warung yang ada di pinggir jalan menjual masakan babi. Jadi buat kalian yang muslim harus hati-hati memilih makanan saat di Toraja.

Jangan segan untuk bertanya kepada pemilik warung tentang makanan yang mereka jual, karena mereka akan dengan senang hati menjawab jujur kok. Ouh iya, hati-hati juga karena di sana banyak sekali anjing. Dan selama saya berkeliling saya hanya menemukan satu masjid disana. Tepatnya di Rantepao.

ADVERTISEMENTS

6. Aksesnya pun gampang dan anti ribet loh..

Terminal daya Makassar

Terminal daya Makassar via http://rakyatsulsel.com

Buat kalian yang suka solo traveling, Tana Toraja adalah salah satu rekomendasinya. Dari Makassar kalian bisa naik bis jurusan Makassar-Toraja di terminal Daya Makassar. Pilih saja bis malam yang akan berangkat sekitar 20.00 WITA, karena kalian akan menghemat waktu dan uang untuk menginap.

Harga bisnya pun bervariasi tinggal menyesuaikan budget saja. Kalian akan tiba di tujuan akhir atau Rantepao pada pukul 06.00 WITA. Setelah turun naik aja becak motor ke Lapangan Bakti, jaraknya hanya sekitar 200 meter. Nah di situ kalian bisa menyewa motor untuk berkeliling seharian. Jangan lupa juga untuk meminta peta Toraja supaya kalian nggak nyasar ya, karena kadang GPS tidak berfungsi di area ini. Informasi gratis tentang tempat wisata bisa kalian dapetin juga di tempat sewa motor.

Jika kalian hanya mempunyai waktu satu hari, malamnya kalian bisa langsung balik ke Makassar pada pukul 20.00 WITA. Namun jika ingin bermalam dan paginya lanjut menjelajahi Tana Toraja, kalian bisa menginap di homestay yang harganya murah.

Jadi tunggu apalagi yuk jelajahi lebih dalam lagi eksotika tanah Toraja!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Eat, sleep, travel, repeat