Tak Hanya Memantaskan, Seiring Berjalannya Waktu, Aku Juga Memperbaiki Diri

1. Kepribadian kita memang berbeda jauh, tapi bukankah itu tahap pendewasaan?

Kita berbeda via https://www.dramafever.com

Kamu yang humoris dan kekanak-kanakkan, sedangkan aku yang sering ngomel dan menyendiri. Keributan kecil di setiap hari adalah hal yang biasa.

Beruntungnya aku, melihat kau yang tak pernah mempermasalahkan perbedaan minor di antara kita.

2. Menangis sesenggukan sebentar, setelah itu semua kembali baik-baik saja.

Gak papa cengeng, kok via https://www.dramafever.com

Ya, kamu memang cengeng dalam menghadapi sesuatu.

Tak jarang aku selalu mengomelimu ketika cemberut jelek, sambil melihat mata pandamu yang semakin bengkak akibat menangis semalaman.

Namun kabar baiknya, menangis adalah cara awal dalam langkahmu menyelesaikan masalah. Baguslah, jika itu membuat keadaanmu membaik.

3. Sering aku bertanya, apakah benar-benar kamu orangnya? Aku belajar meyakinkan diri.

Ragu yang tidak mudah via https://www.dramafever.com

Keraguan dalam sebuah hubungan pasti selalu ada. Terkadang, aku bimbang saat kita sudah menjalani perjalanan yang tidak mudah ini.

Apakah benar memang kamu yang ditakdirkan Tuhan untukku?

Namun ketika kau begitu baik dan tulus padaku, semua keraguan itu seakan langsung sirna. Darimu, aku belajar umtuk lebih yakin dalam menentukan pilihan dan berani berjuang bersama hingga akhir.

4. Saat terjatuh, bantuanmu terasa begitu berarti. Kini, aku juga akan berusaha berjuang lebih baik.

Bantuanmu yang kubutuhkan via https://www.dramafever.com

Tak jarang ada orang yang masih mau membantu di kala susah.

Namun, kau tidak.

Saat aku terluka, kau selalu berkata untuk kuat dan membantuku untuk lebih cepat sembuh. Darimu, aku belajar banyak tentang saling menolong.

Hubungan ini memang tidak mudah, tapi terlalu berlebihan rasanya jika dibilang mustahil

5. Pegang Tangaku. Mari kita hadapi semua ini dengan lebih berani.

Pegang yuk via https://www.dramafever.com

Aku sadar bahwa tak akan bisa menghadapi semua ini sendirian.

Aku butuh kamu.

Kamu yang selalu menguatkanku.

Tanganmu begitu aku butuhkan saat aku lemah. Seperti kau yang tak pernah ragu memperjuangkan hubungan ini, aku juga akan dengan berani mempertahankanmu di setiap keadaan.