Kamasutra Tak Melulu Soal Seks, Yuk Lihat Fakta-faktanya!

1. Kamasutra Adalah Kitab Klasik yang Ditulis Oleh Seorang Filsuf, Sehingga Ada Unsur Filosofis di Dalamnya

Kamasutra via https://dijelas.in

Kitab Kamasutra ini ditulis oleh seorang filsuf India bernama Vatsyayana pada abad ke-3 Masehi.

Kamasutra ditulis oleh seorang biarawan yang bernama Vatsyayana yang dalam hidupnya bersumpah untuk menulis semua pengetahuan dan informasi tentang seks yang bisa ditemuinya. 

Ditulis dalam bahasa Sansakerta yang rumit, Kamasutra terbilang salah satu buku dengan sejarah paling tua yang menceritakan tentang seks. Kitab ini diperkirakan sudah ada lebih lama lagi, yakni sejak 400 hingga 200 tahun sebelum masehi. 

Vātsyāyana Mallanaga memberikan pernyataan jika Kamasutra ini merupakan buah ilmu dari sebuah buku yang lebih lama lagi. Namanya adalah Kamashastra atau Rules of Love (Aturan untuk Mencintai). Teks ini jauh lebih panjang dari Kama Sutra.

Vatsyayana memiliki alasan untuk mengumpulkan tulisan-tulisan mengenai sensualitas manusia dan menjadikannya Kamasutra sebagai bentuk meditasi dan kontemplasi atas keberadaan para Dewa dan menghormatinya.

Uniknya, Vatsyayana tidak pernah melakukan hubungan badan sepanjang hidupnya karena keyakinan yang dianutnya.

2. Kamasutra Diambil dari Bahasa Sanskerta "Kama" dan "Sutra"

Kamasutra by monroe via https://dijelas.in

Kamasutra berasal dari Bahasa Sanskerta “Kama” yang artinya gairah dan “Sutra” yang artinya jalur. Gairah yang dimaksudkan di sini bukan hanya bermakna sensual namun juga estetik. (dilansir IdnTimes).

Kama dalam agama Hindu memiliki arti hasrat, dan hasrat itu dianggap sebagai salah satu dari empat pencapaian terpenting dalam agama Hindu. Sementara Sutra berarti benang yang bisa diartikan pula mengikat.

Jika digabungkan, Kamasutra adalah cara untuk mengikat hasrat yang tidak selalu berkaitan dengan melakukan hubungan. Tapi hasrat di sini juga soal mental dan psikis. 

3. Kamasutra Bukan Hanya Membahas Soal Posisi Seks Namun Lebih Dari Itu

Kamasutra by National Geographic via https://nationalgeographic.grid.id

Untuk SoHip yang selama ini hanya mengetahui permukaannya saja, Kamasutra dianggap sebagai kitab untuk belajar dan memahami posisi-posisi seks saja. Namun dilansir dari Kabar6.com ternyata Kamasutra hanya memuat 20 persen tentang posisi-posisi berhubungan seks, dan sebagian besarnya membahas tentang hubungan harmonis dengan pasangan, makna filosofis, dan cara mengontrol hasrat.

4. Gairah Seks di dalam Kamasutra Merupakan Perlambangan Agama Hindu

Kamasutra by KlinikLelaki via https://kliniklelaki.com

Dilansir IDnTimes, sebagian besar agama di dunia ini memandang gairah seks sebagai hal yang tabu. Namun itu tidak berlaku di agama Hindu. Kama dalam agama Hindu merupakan salah satu dari empat misi kehidupan Hindu.

Empat misi itu melingkupi kama, arthra (kelimpahan atau kesuksesan), dharma (kebenaran atau kebajikan) dan moksha (pelepasan). Walaupun bisa dibicarakan, namun seks di Kama Sutra tetap dianggap sebagai hal yang keramat.

5. Tak Hanya Posisi Seks Saja Yang Dapat Dipelajari dari Kamasutra, Namun Juga Perihal Perasaan dan Spiritual

Kamasutra by Spotlightmagz via https://www.spotlightmagz.com

Karena seks bukan hanya perihal posisi saja, dalam Kamasutra juga dibahas tentang mendalami perasaan pasangan dan keharmonisan. Selebihnya juga dibahas bagaimana menjadi pasangan yang cekatan, pengertian, dan sekaligus menawan tak hanya di ranjang. 

Di dalamnya memuat bahwa seks bisa menjadi sarana spiritual untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan bersama pasangan. 

6. Ternyata Di Dalamnya Juga Memuat Nilai atau Norma yang Tidak Sesuai dengan Masyarakat Kita

Kamasutra by National Geographic via https://nationalgeographic.grid.id

Buku yang memiliki sudut pandang tradisional ini, memuat hal yang kontroversial karena memperbolehkan perselingkuhan dan hubungan seksual antara para wanita dalam pengawasan suami.

Meskipun tidak sesuai dengan norma budaya dan agama kebanyakan kita, namun setidaknya dalam Kamasutra dijelaskan bagaimana mencapai dan mempertahankan hubungan yang harmonis.