Hari demi hari berlalu. Menyisakan duka dan sukacita di masa lalu. Ayah dan Ibu yang sedari dulu tak pernah lelah dan mengeluh saat mengasuhku. Ayah yang tanpa banyak bicara, diam dalam makna, cerdas dan berambisi. Ibu yang lembut, sedikit tegas dan jago memasak masakan favoritku.
Teruntuk kedua Orang tuaku, terima kasih untuk segala upaya yang kalian kerahkan untuk membimbingku. Masa kecilku terbayar indah berkat ketekunan Ibu merawatku dan kecerewetan Ayah hingga Aku bisa menjadi wanita kuat.
Maaf. Aku jatuh cinta..
Suatu hari, Aku dipertemukan oleh seorang laki-laki. Dia temanku semasa kuliah. Banyak hal-hal lucu yang kupintal bersamanya.
Saban hari, tak kuduga ia berani meminta izin Ayah untuk memilikiku. Merebutku dari tangan Ayah, dengan mata yang berbinar tajam. Inilah laki-laki pilihanku, selain Ayah.
<>2. Bersamanya Sekian Lama, Menepis Segala Keraguanku untuk Hidup Bahagia>Dia laki-laki yang kukenal saat kuliah. Tak kuduga, bersamanya tak membuatku lelah.
Ayah dan Ibu, pesan ini tak akan pernah habis kutulis. Bahkan berlembar-lembar pun tak akan cukup bagiku untukku mengucapkan terima kasih.
Bahagia yang dulu Ayah dan Ibu berikan saat Aku kecil, akan terus kusimpan—tak ada yang boleh merenggutnya dariku. Tapi, bolehkah kali ini Aku merasakan bahagia yang kuciptakan sendiri bersamanya? Aku yakin, pilihanku tidak salah.
<>3. Laki-laki Pilihanku Tentu Cemburu Pada Ayah, Doakan Kami Agar Tidak Goyah>Bahagia yang kalian berikan, akan terus kusimpan.
Laki-laki mana yang tidak punya rasa cemburu? Dia tahu, Ayah adalah laki-laki pertama yang kujadikan idola. Laki-laki yang tak akan pernah membuatku menangis karena patah hati. Laki-laki yang berjuang demi kebahagiaanku.
Begitu pun Ayah terhadap pasanganku yang aku banggakan. Tapi, percayalah, dia tak akan sanggup membuatku meneteskan air mata, karena Ayah pasti akan marah jika tahu puteri kecilnya terluka oleh laki-laki lain.
<>4. Karena Kalian, Aku Bisa Menggenggam Sebongkah Cinta Untuk Masa Depan>Doakan kami berdua, agar tidak gampang goyah.
Ayah dan Ibu. Cinta kalian berdua tentunya adalah cinta paling murni sejagat raya ini. Peluh sudah kalian hadapi saat menasihatiku saat Aku kehilangan arah. Tetes air mata sudah kalian keluarkan saat melihatku berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, dan rasa bangga kalian saat kuperkenalkan dia; laki-laki pilihanku yang terakhir di kehidupanku.
<>5. Inilah Saatnya Mengarungi Bahtera Rumah Tangga, Bersamanya.>Cinta paling murni, adalah cinta kalian para Orangtua.
Terima kasih Ayah dan Ibu. Kini lengkap sudah kebahagiaanku di dunia. Cinta yang tak pernah habis kalian berikan. Do’a yang tak pernah putus kalian hantarkan untuk kami berdua yang akan mengarungi bahtera kehidupan baru berdua.
Terima kasih. Kini saatnya kami yang memperjuangkannya dari nol.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.