Sejak kemarin Minggu 13 Mei 2018, kota dengan julukan "Kota Pahlawan" menjadi sorotan semua kalangan baik di Indonesia maupun luar negeri. Berawal dari kejadian Bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya berhasil menggetargakan hati setiap masyarakat. Tak terkecuali kami para perantau yang datang ke Surabaya juga merasakan sekali kekalutan yang menimpa keluarga para korban. Sebagai perantau, entah kami kuliah ataupun bekerja kekhawatiran untuk pulang atau tetap bertahan menjadi sebuah pilihan yang sulit ditentukan. Melihat terorisme merupakan kejahatan yang luar biasa aksinya, APAPUN ALASANNYA!
ADVERTISEMENTS
1. Tidak Pernah terpikirkan sebelumnya bahwa tempat kita ditempa menjadi manusia luar biasa, seketika berubah bersimbah duka
Terorisme di Surabaya untuk beberapa hari ini menjadi perbincangan dan sorotan hangat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Perasaan tidak percaya tentang kejadian seperti ini menurut kami seperti mimpi tak pernah terlintas sedikitpun, beberapa tahun kami tinggali dan menjelang hari jadi setiap bulan Mei kota Surabaya selalu ramai dan penuh suka cita namun, untuk pertama kalinya malah duka yang datang.
Sebagai perantau kami juga merasakan penuh bagaimana keadaan yang terjadi ; ketegangan, ketakutan itu wajar apalagi kami jauh dari keluarga.
ADVERTISEMENTS
2. Kebimbangan untuk tetap bertahan atau kembali ke kampung halaman, spontan kami rasakan. Tapi, kami pasti tetap MELAWAN!
Akibat pengeboman yang terjadi, otomatis ruang gerak juga tidak bebas beberapa tempat kejadian di tutup dan belum lagi tempat-tempat yang harus di waspadai membuat kami para perantau bimbang memilih untuk bertahan atau tetap tinggal. Ketika di rumah menawarkan segala bentuk kenyamanannya di Surabaya kami memiliki banyak tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan atau pekerjaan kita. Inilah dilema luar biasa.
ADVERTISEMENTS
3. Bagaimana perasaan orangtua dan keluarga di rumah? Ah, sedihnya jangan ditanya :')
Menceritakan keadaan yang sebenarnya itu tidak mungkin, takutnya malah menambah kesedihan bagi keluarga di rumah. Aku hanya bisa berkata, "aku baik saja – saja" , "Jauh kok dari Lokasi kejadian" dan " Tenang saja, doakan anakmu selalu dalam lindungan Allah SWT."
Kata-kata tersebut lah yang kami rasa paling ampuh meredam kekhawatiran orang tua dirumah. Melihat pemberitaan tanpa henti tentu saja membuat keluarga di rumah resah bukan kepalang. Alangkah baiknya selalu beri keyakinan bahwa dapat menjaga diri dan akan selalu berhati-hati. Memungkinan untuk mengurangi keresahan yang dialami.
ADVERTISEMENTS
4. Namun apapun cobaan yang sedang menerpa saat ini, akan selalu ada Tuhan dengan perlindungannya yang mengiringi
Memang ini sudah menjadi sebuah resiko saat kita memilih meninggalkan kampung halaman untuk merantau demi pengalaman yang lebih banyak. Saat rasa kawatir dan takut hadir mengenai kejadian terorisme yang terjadi di Surabaya jangan pernah merasa takut karena sendiri diarenakan jauh dari orang tua yang kita sayangi. Selalu ingatlah bahwa selalu ada Allah SWT yang siap melindungi kita dari segala mara bahaya.
ADVERTISEMENTS
5. Tapi tetap saja, masih ada beberapa tahun lagi yang harus anak rantau sepertiku lewatkan di Surabaya, kota yang seharusnya dipenuhi dengan cinta…
Setelah melewati kegamangan, ingin kembali pulang ke kampung halaman dan lain sebagainya, dirasa-rasa bertahan untuk ikut melawan segala aksi terorisme memang lebih baik kita lakukan. Meskipun baru beberapa tahun kita tinggal di surabaya untuk merantau rasanya tidak etis jika kita meninggalkan kota pahlawan saat ada masalah seperti ini.
Mari ikut serta untuk melawan segala aksi terorisme dan menunjukkan bahwa tagar di sosial media bukanlah cuitan semata. Perjuangan ini memang diperuntukkan bagi semua orang bukan hanya masyarakat Surabaya ataupun para aparat negara melainkan semua penduduk Indonesia.
Tunjukkan bahwa kita tidak pernah takut pada mereka.
Bukankah Surabaya ada karena perjuangan juga? Ingat kembali sejarah yang ada jadikanlah semangat untuk menumpas aksi terorisme di kota tercinta kita.
#SurabayaWani
#SurabayaGakWedi
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”