Kebiasaanmu Membeda-bedakan Orang Bisa Berujung Pada Sulit Mendapatkan Teman. Begini Penjelasannya

mengkotak-kotakkan orang

Banyak hal yang kadang diukur dengan nilai, tidak terlepas di dunia akademik maupun di bidang lain, terkadang nilai menjadi tolak ukur dalam memandang sesuatu. Pun halnya dalam pergaulan dengan teman, terkadang ada pandangan-pandangan tertentu yang menjadi standar apakah kita atau dia layak untuk menjalin suatu pertemanan. Bahkan seringkali secara tidak sadar kita mengkotak-kotakkan orang loh.

Terkadang kita membedakannya seperti,

“Ah, dia kaya, aku nggak. Mana cocok temenan.”

“Dia yang gaul begitu mana mungkin mau temenan sama aku yang cupu gini.”

Pikiran-pikiran tersebut sebenarnya adalah sebuah seni yang membuat kita sulit mendapatkan teman. Kenapa bisa? Yuk, simak artikel berikut.

ADVERTISEMENTS

1. Kebiasaan mengkotak-kotakkan orang akan membuatmu menutup diri

Foto oleh JESSICA TICOZZELLI dari Pexels

Foto oleh JESSICA TICOZZELLI dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kamu terbiasa mengkotak-kotakkan orang maka bisa jadi membuatmu menjadi lebih menutup diri terhadap orang lain. Kamu jadi menghindari orang-orang yang dianggap tidak sefrekuensi denganmu. Kalau seperti ini terus bagaimana kamu akan mendapatkan banyak teman?

ADVERTISEMENTS

2. Kebiasaan mengkotak-kotakkan orang akan membuatmu memiliki relasi yang sedikit

Foto oleh Stefan Stefancik dari Pexels

Foto oleh Stefan Stefancik dari Pexels via https://www.pexels.com

Relasi adalah hal yang sangat diperlukan di era sekarang. Ketika kamu memiliki jaringan relasi yang kuat dan luas maka banyak kesempatan yang bisa diraih.

Contohnya, menjalin sebuah kerja sama. Ketika kamu memiliki banyak relasi maka akan banyak opsi yang bisa diajak bicara untuk menjalin kerja sama. Namun, ketika kamu terbiasa mengkotak-kotakkan orang, bagaimana akan mendapatkan banyak relasi?

ADVERTISEMENTS

3. Kebiasaan mengkotak-kotakkan orang akan mempengaruhi cara berpikirmu melihat dunia

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Dunia ini luas dan banyak dihuni oleh berbagai macam karakter manusia. Ketika kamu terbiasa mengkotak-kotakkan orang, maka kemungkinan besar akan mempengaruhi pandangan dalam melihat dunia ini. Bisa jadi akan terlalu monoton dan kamu akan merasa bosan.

Jika kamu termasuk salah satu yang memiliki kebiasaan mengkotak-kotakkan orang, yuk dari sekarang belajar menguranginya, dunia ini banyak warna tidak hanya hitam dan putih. Pasti hidup ini akan lebih asik dan lebih toleransi.

ADVERTISEMENTS

4. Kebiasaan mengkotak-kotakkan orang akan membuatmu lebih rentan berpikiran buruk terhadap orang lain

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Nah, di poin ke empat ini terkadang karena kebiasaan mengkotak-kotakkan orang membuatmu melihat seseorang hanya dari penampilan luarnya aja.

Contohnya kamu melihat perempuan A menggunakan baju yang bagus dan branded sedangkan perempuan B menggunakan baju biasa aja, lantas dengan mudah kamu berpikir bahwa perempuan A adalah orang yang kaya dan perempuan B adalah orang yang tidak mampu.
Padahal kamu tidak tahu pada kenyataannya seperti apa. Bisa jadi penilaianmu itu salah.

ADVERTISEMENTS

5. Kebiasaan mengkotak-kotakkan orang mempersempit wawasan

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kamu bergaul dengan banyak orang dan dari berbagai macam karakter tentu akan menambah wawasan pengetahuan. Entah tentang budaya, ekonomi dan lain sebagainya.
Namun ketika kamu mengkotak-kotakkan orang dan hanya bergaul dengan yang dianggap sama denganmu, maka hal tersebut akan membuatmu hanya mendapatkan wawasan yang itu-itu saja.

Nah beberapa tadi adalah dampak yang kurang baik ketika kamu terbiasa mengkotak-kotakkan orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ya menulis, ya membaca, ya mencintaimu juga