Suka Duka Hidup yang Hanya Dirasakan Oleh Manusia Generasi Y

Dari tustel jadul sampai smartphone, pernah kamu cicipi. via http://Techhappens.blog.com

Bisa dibilang kalau generasi Y adalah generasi sudah berhasil melalui masa peralihan yang amat besar. Bayangkan waktu kamu kecil, dimana belum ada teknologi kamera smartphone dalam genggaman tanganmu. Ketika itu tentu orang tuamu atau gurumu akan sibuk menenteng-nenteng “tustel” hanya demi mengabadikan fotomu bersama teman-temanmu.

Namun secara perlahan-lahan, teknologi jadul yang dulu pernah kamu kenal mulai berganti dengan ragam teknologi canggih di masa kini. Kamu adalah orang yang fasih dengan teknologi modern, tapi kamu juga tak kalah hebat karena masih sempat mengenal keunikan teknologi jadul yang dulu menemani masa-masa awal kehidupanmu.

Dulu ayah ibu mengajakmu ke toko buku untuk membeli banyak buku favoritmu, tetapi sekarang kamu sudah bisa mengunduh sendiri e-book favoritmu dari internet. Paham yang ditanamkan untuk rajin membaca buku demi memperoleh ilmu baru sekarang bisa kamu terapkan dengan cara yang lebih kekinian kan, generasi X?

Tanpa keluar rumah, kamu bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaanmu. via http://Enkivillage.com

Teknologi yang canggih bagimu bukan hanya untuk bermain-main. Sebab di usia yang produktif dan sedang giat bekerja ini, ada banyak profesi baru yang bisa kamu jajal dengan mudah. Bila beberapa puluh tahun lalu orang melakukan aktivitas pekerjaan secara konvensional, sekarang teknologi sudah menyiapkan kemudahan bagi pengembangan karir dan passion-mu.

Zaman dulu mana ada sih profesi internet marketer, online freelancer, atau pebisnis online?

Beruntung di zaman ini kamu sudah bersua dengan teknologi. Sehingga kamu yang kreatif dan punya passion di bidang teknologi bisa mengembangkan bakat dan minatmu tanpa kendala waktu dan tempat. Tinggal tekan tombol enter di notebook atau PC Tablet, maka hasil pekerjaanmu akan segera meluncur ke meja bos. Tepat, cepat dan cermat !

Penampilan casual tak masalah yang penting kreativitas jalan terus. via http://Pinitgallery.com

Generasi Y sering dianggap urakan karena tidak menyukai formalitas. Kamu mungkin lebih suka bekerja dengan menggunakan celana jeans atau kaos oblong sembari menyisipkan earphone di telinga. Bagi generasi Y, formalitas bukan satu-satunya hal yang menentukan produktivitas dan kreativitas. Karena sejatinya generasi Y menyukai sesuatu yang bebas, menantang  dan sejalan dengan passion.

Kini kamu tentu tak heran kan mengapa perusahaan-perusahaan besar di bidang pengembangan media dan teknologi mulai membebaskan pekerjanya untuk bergaya dan ber-dresscode sesuka hati?

Perusahaan-perusahaan besar itu bahkan bisa meletakkan ruangan berisi kasur atau chiller penuh minuman di sudut ruangan. Hal ini semata-mata dilakukan demi menunjang kenyamananmu, sang generasi Y. Sebab pada akhirnya kenyamananmu merupakan hal yang merangsang kreativitas dan loyalitasmu untuk perusahaan.

Kerjaan cepat rampung, kamu bisa punya waktu bersantai yang lebih banyak via http://Liamphughes.co.uk

Multitasking dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan dan menyelesaikan lebih dari 1 pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Ingatkah kapan kamu mengerjakan tugas mandiri (TM) atau pekerjaan dari bos sambil mengecek akun media sosial dan mendengarkan lagu?

Multitasking tidak jadi pertanda kalau kamu orang yang terburu-buru dan suka menyelesaikan sesuatu secara mepet, kok. Sifat multitasking memang sudah menjadi salah satu kecerdasan natural yang dimiliki oleh mayoritas generasi Y. Karunia dari Sang Maha Kasih ini patut disyukuri sebab generasi baby boomer dan generasi X yang lebih senior darimu belum tentu bisa melakukannya.

Tidak masalah kalau kamu memang mampu mengerjakan banyak hal dengan teknik multitasking, asalkan semuanya selesai dalam keadaan berkualitas dan tepat waktu. Tetapi kalau kamu belum mampu melakukannya dengan baik, hindari multitasking supaya tak merusak performa belajar atau pekerjaanmu, ya !

Selalu ada cara efektif untuk bergaul dengan generasi lain via http://Washingtonian.com

Generasi X dibesarkan sebagai golongan generasi yang disiplin dan taat pada peraturan. So, tidak mengherankan kalau kadang kala kamu menganggap generasi X adalah generasi yang kolot dan keras kepala.

Hipwee tahu tujuan generasi X maupun generasi Y dalam bekerja memang pasti sama. Sama-sama ingin mencapa kesuksesan dan berkontribusi bagi perusahaan walaupun caranya berbeda. Generasi X bisa geleng-geleng kepala saat melihat kamu yang berasal dari generasi Y bisa membalas email dari klien sambil mengecek notifikasi smartphone dan mendengarkan musik dari mp3 player-mu.

Saat melihat hal itu, mayoritas generasi X pasti berpikir kalau kamu adalah orang yang selalu main-main dan tidak serius. Mereka bukan menghakimimu dengan pendapat dari dalam kepalanya. Mereka hanya tidak memahami kalau kamu memang bisa melakukan semua hal tersebut tanpa mengganggu produktivitas kerja.

Padahal kalau kamu bisa berhubungan baik dengan sang generasi X, akan ada banyak ilmu baru yang sebelumnya tak bisa kamu dapatkan dari buku mana pun lho. Alangkah baiknya kalau kamu bisa menjalin hubungan yang baik dengan generasi X, baik di sekolah, di kampus atau di tempat kerja.

Tunjukkan kalau kamu adalah generasi Y yang manis, sopan, cerdas dan mampu beradaptasi dengan semua orang !

Media sosial jadi sahaat sejati dikala senang dan sedih via http://Guardianlv.com

Media sosial adalah bagian dari hidup mati generasi Y.

Kalimat itu mungkin terdengar agak lebay, ya. Tapi itu adalah kenyataan hidupmu. Bisakah kamu menahan nafsu untuk tidak mengecek smartphone-mu sehari saja?

Ada banyak sekali media sosial dan aplikasi chat yang ingin kamu periksa saat membuka smartphone. Bukan cuma mengintip recent update di BBM, hal lainnya seperti momen di Path, isi Twitter, dan foto-foto baru di timeline Instagram selalu berhasil menarik perhatianmu.

Media sosial dan aplikasi chat memberi warna bagi kehidupanmu setiap hari. Hendaknya manfaat media sosial dan aplikasi chat tersebut tidak kamu nodai dengan sesuatu yang tak penting ya, generasi Y. Boleh saja meng-update foto selfie atau foto-foto seru bersama keluarga dan sahabat.

Sedangkan untuk urusan ungkapan hati berupa rasa kesal, marah atau kecewa pada seseorang, sebaiknya kamu simpan baik-baik di hatimu atau bagilah ceritanya dengan orang-orang terdekatmu. Jangan gunakan media sosial dan aplikasi chat-mu untuk marah-marah, ya.

Berterimakasih pada masa lalu yang memberi banyak kenangan via http://Live959.com

Waktu kamu beres-beres kamar dan menemukan foto-foto masa kecil yang telah usang, kamu bisa melonjak kegirangan sambil tersenyum lebar sepanjang hari.

“Ih, gue kok zaman dulu cupu banget ya.”

“Wah, malu sendiri deh kalo liat foto ini.”

“Ini kan waktu itu difotoin sama Bu Surip yang asisten umum sekolah”

Generasi Y adalah generasi modern yang solid dan tak lupa menjunjung tinggi arti persahabatan. Sebagai generasi Y, tak jarang kamu sering mengingat kebaikan-kebaikan yang sudah diberikan orang-orang terdekat di sekitarmu.

Bernostalgia dengan masa lalu terkadang membuatmu merasa senang dan tak jarang membuatmu merasa bersyukur akan keadaanmu di hari ini.  Untukmu generasi Y yang sudah membaca artikel Hipwee ini, selalu bersyukur dengan potensi dan bakat yang kamu miliki.

Jangan lupa hormati mereka yang lebih tua darimu dan usahakan untuk selalu belajar hal baru setiap hari. Kecerdasanmu yang cemerlang adalah karunia dari-Nya yang harus kamu gunakan untuk hal-hal baik.

Selamat berjuang generasi Y. Hidup itu keras, tapi kamu pasti mampu bertahan menghadapinya !