Sudah Saatnya Belajar Bernapas Lega. Overthinking Membuat Hidup Jauh dari Bahagia

overthinking bikin nggak bahagia

Berpikir berlebihan atau yang biasa disebut overthinking adalah saat di mana seseorang memikirkan satu-dua hal yang terlalu dibuat keras hingga membuat orang tersebut merasakan tekanan yang malah berujung dengan semakin sulitnya ia dalam menguraikan apa yang sedang dipikirkan. Semua hal memang perlu dipikirkan agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan, namun akan berubah menjadi hal buruk jika semua itu dipikirkan terlalu keras.

Mulai dari hal-hal yang memang sepatutnya tidak disepelekan sampai hal-hal sederhana nan remeh sekalipun masuk dalam jurang overthinking yang kemudian membuat seseorang merasa tertekan, seakan hidupnya penuh dengan tekanan yang membuatnya tanpa sadar menjauh dari kata bahagia. Jika begitu, maka mulai sekarang cobalah untuk bernapas lega tanpa harus berpikir berlebihan dan terlalu kaku dan keras demi hidup yang lebih santai dan berbahagia.

ADVERTISEMENTS

1. Setiap yang bernyawa punya sisi beratnya. Setiap dari mereka punya jalan keluarnya

Photo by Alex Green on pexels.com

Photo by Alex Green on pexels.com via https://www.pexels.com

Manusia mana yang sepanjang hidupnya tidak punya masalah dalam hidup? Nihil pasti. Entah itu hal sederhana hingga sesuatu yang rumit sekalipun, semua orang pasti pernah mendapati sebuah permasalahan. Bahkan lebih dari itu, saat satu masalah selesai, masalah yang lain datang. Saat masalah yang satu tak kunjung terselesaikan, ada masalah baru yang hadir. Terus bergulir seperti itu tiada hentinya.

Siapapun dia, darimanapun asalnya, anak kecil sampai lansia, semua pasti pernah berada dititik terberatnya. Tapi disatu sisi yang kerap sekali diacuhkan oleh kebanyakan orang adalah, bahwa dari setiap hal yang berat itu ada pintunya, ada jalan keluarnya. Terkadang rasa pesimistis dan putus asa kerap sekali menjadi penyebab orang terjatuh karena hal ini.

Tapi dengan overthinking, seseorang akan semakin kesulitan menghadapi permasalahannya. Mari mencoba berpikir sederhana, tetap berusaha mencari jalan keluar tanpa perlu memikirkannya terlalu keras dan dalam.

ADVERTISEMENTS

2. Memikirkan semua hal memang diperlukan. Namun jangan sampai berakhir sebagai beban yang menekan

Photo by Inzmam Khan on pexels.com

Photo by Inzmam Khan on pexels.com via https://www.pexels.com

Berpikir serius mengenai suatu hal memang dibutuhkan, apalagi jika itu perihal yang bersifat penting. Merasa bertanggungjawab penuh akan sesuatu membuat seseorang tak bisa terlepas dari beban kekhawatiran, apalagi jika tidak sesuai dengan yang dikehendaki  membuat seseorang merasakan kepanikan atau bahkan rasa ketakutan yang berlebih.

Inilah mengapa terlalu memikirkan sesuatu sangat tidak baik bagi kondisi mental health. Memikirkan segalanya memang diperlukan tapi jangan sampai dibuat berlebihan. Bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?

ADVERTISEMENTS

3. Apalagi persoalan remeh-temeh yang tak jarang berujung membesar dan meledakkan. Jangan terlalu keras agar pikiran tetap waras~

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com via https://www.pexels.com

Dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh adanya rasa overthinking adalah kebiasaan memikirkan apa-apa secara berlebihan. Hal ini membuat seseorang tak lagi bisa membedakan mana yang sepatutnya memang dipikir serius-sekali, mana yang sebenarnya tidak perlu diambil pusing. Bahkan dalam praktiknya, hal-hal bersifat remeh-temeh yang sebenarnya hanya membutuhkan solusi sederhana berubah menjadi persoalan sulit jika itu dibuat overthinking.

Layaknya api kecil yang seharusnya bisa padam hanya dengan tiupan udara, mendadak menjadi api yang membesar dengan kayu atau kertas yang disandingkan. Tak sedikit orang yang kerap overthinking tanpa sadar telah membuat segala hal menjadi rumit.

ADVERTISEMENTS

4. Kini saatnya belajar bernapas lega. Bahagia tanpa tekanan yang membelenggu batin dan raga

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com via https://www.pexels.com

Memang sudah saatnya belajar bernapas lega. Tekanan yang dirasakan saat overthinking disebabkan karena anggapan-anggapan buruk yang tiba-tiba melintas sehingga membuat pikiran buntu untuk berpikir jernih dan logis. Kondisi pikiran yang tidak menentu mampu mempengaruhi kejiwaan seseorang.

Dan inipun berlaku juga jika seseorang yang terbiasa apa-apa dibuat overthinking. Cemas yang berlebihan, kekhawatiran, dan perasaan negatif lainnya yang melebihi batas membuat kejiwaannya pun terganggu. Karena itulah berpikir sederhana dan santai lebih dianjurkan daripada overthinking yang sebenarnya banyak membawa kerugian.

ADVERTISEMENTS

5. Masalah akan terus berdatangan. Namun semua itu tergantung bagaimana caramu memandang

Photo by JESSICA TICOZZELLI on pexels.com

Photo by JESSICA TICOZZELLI on pexels.com via https://www.pexels.com

Munculnya overthinking karena adanya suatu hal yang menganggu pikiran. Banyak orang yang overthinking terhadap hidupnya, entah itu studinya, pekerjaannya, perihal hubungan, hingga bahkan yang paling banyak dirasakan oleh anak muda adalah overthinking terhadap nasib masa depan. Kenyataan yang ternyata tidak sebanding dengan harapan membuat orang juga bisa berakhir dengan overthinking. Atau adanya permasalahan yang sedang dihadapi dan terlalu dipikirkan berat-berat.

Overthinking bukan disebabkan oleh permasalahan yang tengah dihadapi, melainkan kembali lagi pada setiap diri individu. Jika memang penyebabnya karena permasalahan yang tengah dihadapi, maka seluruh manusia dimuka bumi ini pasti akan merasakan overthinking. Bukan perihal apa yang sedang dihadapi, bukan perihal seberapa berat perkara yang sedang dirasakan. Melainkan bagaimana cara seseorang memandang segala permasalahan yang ada didepannya.

Tentu memikirkan suatu hal secara berlebihan atau overthinking penyebab utama dan satu-satuya tak lain ialah dari dirimu sendiri, dari pemikiranmu sendiri. Jika seseorang berpikir secara santai dan sederhana atau serius sesuai dengan takarannya maka ia akan terjauh dari perasaan overthinking dan semacamnya.

ADVERTISEMENTS

6. Bahagia dirasakan bagi mereka yang menerima dan menikmati segala prosesnya~

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com

Photo by Andrea Piacquadio on pexels.com via https://www.pexels.com

Karena hidup adalah tentang bagaimana cara menerima atas segala hal yang datang dan pergi. Sebab itulah apapun yang sedang dihadapi, sebagaimanapun yang sedang dirasakan, perlu pikiran yang sehat agar bisa mengerti bagaimana cara menikmati hidup.

Dan yang tak kalah pentingnya ialah pikiran yang positif bisa membuat seseorang lebih mampu mengerti dan memahami kondisi dan  tentunya bisa merasakan bahagia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

Editor

Not that millennial in digital era.