Bedah Strategi Bisnis Restoran All You Can Eat yang Jarang Diketahui. Makan Kenyang, Tetap Cuan!

strategi bisnis all you can eat

Bisnis restoran semakin hari kian menjamur. Restoran kini tak lagi hanya mengandalkan rasanya saja, tetapi juga menciptakan keunikannya sendiri demi strategi bisnis yang mendatangkan keuntungan lebih.  

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (2018), penyedia makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang meningkat sejak tahun 2017 sebesar 5,48% menjadi 6,05% di tahun 2018. Pertumbuhan juga berlanjut sebesar 6,62% pada triwulan I tahun 2019. Kini, konsep restoran pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu full service dan self service.

Konsep self service yang menunjukkan bahwa konsumen melayani dirinya sendiri memunculkan ramainya restoran All You Can Eat. Konsep ini menerapkan kita membayar sejumlah uang tertentu, lalu bebas makan apa saja hidangan yang disajikan. Nah mari kita bedah strategi bisnis restoran satu ini. Kira-kira apakah bisa mendatangkan cuan dengan konsep makan sepuasnya?

ADVERTISEMENTS

1. Menerapkan sistem batas waktu makan

Photo by nile on pixabay.com

Photo by nile on pixabay.com via http://pixabay.com

Pada umumnya, restoran ini memberikan batas waktu selama 90-120 menit bagi pelanggannya. Waktu tersebut diberikan guna membatasi pelanggan dari kemungkinan makan berlebih. Padahal, di balik itu juga terdapat strategi agar pelanggan tidak perlu mengantre terlalu lama sehingga dapat berganti lebih cepat dengan pelanggan lain.

ADVERTISEMENTS

2. Godaan side dish

Photo by Cats Coming from Pexels

Photo by Cats Coming from Pexels via https://www.pexels.com

Cara lain strategi bisnis restoran ini untuk menambah keuntungan adalah dengan membuat siasat hidangan side dish. Ketika restoran menyajikan daging atau seafood yang akan selalu diisi ulang bila habis, mereka juga mengeluarkan side dish. Padahal, side dish mengandung makanan yang tinggi karbo dan cenderung menimbulkan rasa kenyang.  Sehingga, keingnan untuk menyantap lebih daging atau seafood menjadi berkurang.

ADVERTISEMENTS

3. Harga makanan anak kecil dan lansia dibedakan

Photo by luidmilakot on pixabay.com

Photo by luidmilakot on pixabay.com via https://pixabay.com

Kapasitas makan anak-anak dan lansia secara kuantitas lebih sedikit dari orang dewasa. Perbedaan harga yang lebih murah menjadi daya tarik agar pelanggan tidak merasa rugi.

ADVERTISEMENTS

4.  Manusia memiliki kapasitas makan

Photo by RyanMcGuire on pixabay.com

Photo by RyanMcGuire on pixabay.com via https://pixabay.com

Rata-rata kemampuan perut manusia hanya bisa menampung 1 kilogram makanan dan 1,5 liter cairan. Strategi bisnis mengambil pontensi makan pelanggan dengan mamatok kapasitas makan tersebut dengan waktu yang ditentukan. 

ADVERTISEMENTS

5. Denda untuk makanan sisa

Phptp by achirathep on pixabay.com

Phptp by achirathep on pixabay.com via https://pixabay.com

Jika kita makan di restoran all you can eat pasti kita akan dikenakan biaya bila kita tidak menghabiskan makanan yang sudah kita pesan. Hal ini membuat pelanggan menjadi lebih berhati-hati saat mengambil makanan sehingga restoran tidak mengalami kerugian.

ADVERTISEMENTS

6. Self service menghemat biaya tenaga kerja

Photo by counselling on pixabaya.com

Photo by counselling on pixabaya.com via https://pixabay.com

Selain dikenakan biaya terhadap makanan sisa, di restoran all you can eat kita juga mengambil makanan sendiri lho! Strategi ini membuat pemilik bisnis tak perlu menggunakan waiter/waitress, sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja lebih banyak.

Nah itu dia beberapa strategi bisnis dari restoran All You Can Eat. Tentu saja mungkin ada strategi bisnis lain yang digunakan, tergantung kebijakan masing-masing restoran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang mondar-mandir di Yogyakarta