Bagi kalian yang sering berselancar di Instagram pasti tidak asing dengan kalimat ini "Hai sis, cobain produk pemutih kita yuk.. Dijamin 100% kalian akan putih seperti artis Korea"
Kalian pasti sering melihat iklan-iklan yang menjual produk pemutih, pelangsing, dan sebagainya. Entah itu iklan di TV ataupun iklan online shopping (olshop) yang sering bermunculan di jagat komentar Instagram para artis. Mungkin olshop-olshop tersebut malah berkomentar di Instagram kalian? Yah.. Masyarakat kita memang sejak dulu sudah diberikan standar umum mengenai kecantikan.
Seperti orang cantik itu harus berambut lurus, berbadan langsing, berkulit putih dan berbagai stereotip mengenai "kecantikan" umum lainnya. Padahal sejak kita dilahirkan, kita diberikan Tuhan "bentuk" yang berbeda-beda. Namun seiring bertambahnya umur, kita seperti dipaksa mengkuti standar kecantikan tersebut.
Kita sebagai orang Indonesia memang memiliki mayoritas kulit dengan warna yang agak gelap dibanding bule-bule eropa. Salah satu faktornya yaitu karena lingkungan tempat kita tinggal. Sebagai negara dengan iklim tropis, kita dianugerahi pasokan sinar matahari yang melimpah. Selain faktor lingkungan, faktor genetika juga berpengaruh, misalnya orang tua kamu memiliki warna kulit kuning langsat ataupun sawo matang maka kamu juga akan mewarisi warna dominan dari orang tua kamu girls.
Ada sebagian orang yang sering merasa tidak cukup dengan apa yang ada di dirinya. Buat kamu yang selalu mengeluh dengan keadaanmu, yuk mulai bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Tuhan.
Cukup jadi diri sendiri dan mulai melakukan hal ini..
ADVERTISEMENTS
1. Mulailah bersyukur dengan hal-hal yang sudah kamu punyai sekarang
Mungkin kamu seringkali tidak sadar membanding-bandingkan diri dengan oranglain. Dalam hati kamu merasa bahwa oranglain kelihatan lebih cantiklah, lebih langsinglah dan berbagai perbandingan lainnya. Seakan-akan kamu lebih kurang dari segala aspek dengan mereka. Hal ini sebenarnya amat sangat tidak sehat untuk pikiran kamu lho girls, karena kamu akan mulai terbiasa melakukannya dan berujung pada tidak bersyukurnya kamu dengan apa yang sudah berikan padamu.
Padahal jika kamu melihat lebih dalam, kamu akan mendapati banyaknya hal bisa kamu syukuri. Bahkan hal yang kamu anggap sebagai kekurangan tersebut ternyata mempunyai nilai lebih. Contohnya, kulit gelapmu. Tahu nggak kalau orang berkulit lebih gelap memiliki lebih banyak keuntungan?
Yups, berbagai keuntungannya yaitu, kamu memiliki lebih banyak melanosit yang merupakan sel yang memproduksi melanin. Semakin banyak melanin maka semakin rendah kemungkinan kamu terserang kanker kulit karena kamu terjaga dari bahaya sinar ultra violet (UV). Segala hal yang diciptakan Tuhan pasti memiliki manfaat, bahkan pada kulit gelap yang kadang kamu malu memilikinya sekalipun.
ADVERTISEMENTS
2. Melihat semuanya dari sisi positif
Tahu nggak girls kalau cantik saja tidak cukup kalau kamu sering melihat sesuatu dari sisi negatif. Karena kamu akan sering merasa kurang dan melihat semuanya dengan negatif. Kemudian pikiran negatif itu akan menjadi toxic pada pikiranmu dan hal itu akan mempengaruhi badanmu. Sebaliknya, jika kamu melihat dari sisi positif, maka semuanya akan terlihat lebih baik dan semua itu akan berubah menjadi positif. Tahu nggak kalau salah satu dampak berfikir positif yaitu awet muda.
Banyak diantara wanita memiliki kekhawatiran pada penuaan dini dan mulai memakai produk anti-aging. Padahal semua itu akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan pikiran positif. Dengan berfikir positif, kamu akan lebih banyak tersenyum dan tertawa. Asal tahu aja, senyum dan tawa merupakan salah satu hal yang dapat mencegah penuaan dini lho girls..
ADVERTISEMENTS
3. Mulailah bergaul dengan orang-orang positif
Bergaul dengan orang-orang yang juga positif dapat membantumu untuk ikut terbiasa berfikir positif. Bahkan ada perumpamaan yang menyuruh untuk berteman dengan pedagang parfum karena dengan berteman dengan mereka, kamu pun akan ikut merasakan harumnya. Begitupun jika kamu berteman dengan orang-orang yang berfikiran positif.
Orang yang positif cenderung memiliki kebiasaan untuk sering berterima kasih dan memberikan pujian. Sesuatu yang kecil kadang dapat membuat perubahan yang besar bahkan jika itu hanya sekedar ucapan terima kasih.
ADVERTISEMENTS
4. Cobalah untuk lebih banyak bersabar
Kamu mungkin pernah mengeluh ketika kamu tertimpa musibah atau mungkin kamu pernah berhadapan dengan orang-orang yang kamu anggap menyebalkan. Reaksi kamu mungkin akan beragam dalam menghadapi keadaan tersebut, namun satu hal yang paling sering dilakukan orang-orang yaitu mengeluh dan marah. Padahal jika kamu mau marah dan mengeluh pun keadaan tidak akan berubah, bahkan mungkin akan semakin memburuk.
Untuk menghindari hal semakin memburuk, cobalah untuk lebih bersabar. Menjadi orang yang bisa sabar memang bukan hal yang mudah. Namun jika kamu mulai mempraktekannya maka kamu akan tahu bahwa sabar ternyata sangat berguna. Dengan sabar, kamu bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti percekcokan dan hal yang tidak diinginkan lainnya.
Mulailah menghadapi semuanya dengan kepala yang dingin dan hati yang lapang. Niscaya kamu akan mendapati dirimu menjadi lebih tenang dalam menghadapi segala hal.
ADVERTISEMENTS
5. Last But Not Least "Love Yourself"
Ada banyak orang yang tidak mengetahui potensi dirinya, mereka kadang terlalu fokus pada hal-hal yang negatif dan lupa bahwa mereka memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Salah satu cara agar dapat bersyukur dan menerima keadaan yaitu dengan mencintai diri sendiri. Seringlah memberikan pujian pada diri sendiri. Perbaiki segala kekurangan dan kembangkan kelebihan yang kamu miliki.
Merawat diri juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita mencintai diri sendiri. Mulailah dengan berolahraga yang teratur dan menerapkan pola hidup sehat. Jangan lupa juga untuk tetap bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki sekarang :)
Love Your Skin, Love Yourself
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”